🐸[Sang penolong]🐸

76 72 6
                                    

🌷




🌷




🌷



☄️ .    . .          .           ✨     ★      ✩°。 ⋆       .
☀️
      *           .
.         .   ★        ,         *
             ★.
✨ .             . 
  ★          ,      .
      Story by:SalsaSP.      .
      *  ☄️          ★
  ✩° 。   ✨             .
    .    .    🌑
           .
       🚀
   ˚        ゚ ✩°。 ⋆    .
 .   🌎 ‍ ‍ ‍ ‍ ‍ ‍ ‍ ‍ ‍ ‍ ,
   *   .
     .       ✨    ★
 ˚              
★           .        
     ★



🐸🐸🐸

Part sebelumnya...

Bianca tersenyum, bukan ditunjukkan tulus untuk katak itu. Melainkan, senyum bahagia karena sebentar lagi ia akan terbebas dari gangguan katak ini.

Bianca pun mengambil Ancang - ancang untuk melempar batu berukuran sedang itu, lalu.....

Dukh

"Nduk!" Sang Nenek mendobrak pintu tua itu keras

Bianca menoleh ke arah sang Nenek yang berteriak "Buang batu itu!" Titah sang Nenek

"Tapi Nek...."

"Buang!" Tekannya

Bianca mau tak mau pun membuang batu tersebut kesal. Neneknya ganggu saja, lagian untuk apa coba dicegah?

"Apa yang kamu perbuat!?" Bianca menunduk, masalahnya Neneknya terlihat sangat marah. Apa salahnya?

"Bi... Bianca hanya ingin memusnahkan katak ini Nek, dia terus mengganggu Bianca."

Raut wajah sang Nenek berubah lunak, ia memegang pundak cucu Satu - satunya "Nak, katak itu pun adalah makhluk hidup. Kamu tega membunuhnya? Dia juga sama seperti kita, ciptaan Tuhan. Masa kamu mau membunuhnya, kamu tega? Bagaimana perasaan keluarga katak itu jika kau membunuhnya??"

Bianca memilin bajunya, ia memang tidak berfikir jernih. Yang ada di fikirannya, bagaimana cara agar katak itu tak lagi mengganggunya.

"Tapi... Tapi katak itu terus mengikuti Bianca Nek, Bianca kesal. Bahkan, Bianca sampai dijadikan Olok - olokan dengan orang lain"

Sang Nenek menghapus air mata cucunya lembut. "Jadikanlah omongan mereka angin lalu Nduk, mungkin saja katak ini butuh teman jadi ia mengikuti kamu. Lagian, katak ini tidak berbuat jahat 'kan? Ia hanya ingin dekat denganmu Nduk."

Bianca menatap mata sang Nenek "Tapi Nek, Nenek kan tahu, Bianca sangat tidak suka dengan hewan itu. Mana mungkin Bianca mau Nek"

Sang Nenek mengulas senyum "Cobalah perlahan. Kamu harus bisa menyatu dengan alam, ya salah satunya mencoba berteman dengan hewan. Walau, hewan yang kamu tidak suka sekalipun."

Bianca diam. Ia tidak membalas ucapan sang Nenek. "Lagian, bukankah katak ini baik? Ia berkali kali menolongmu bukan?"

Bianca menatap Neneknya lekat. Bagaimana sang Nenek tau?

Cinta Sang Pangeran "KATAK"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang