Kisah Lucio Anthony yang memiliki keterkaitan dengan Romeo & Juliet dalam hidupnya..
*menjauh dari cerita saya jika niat anda buruk!!*
p(╬ Ò ‸ Ó)q
*DON'T COPY MY HARD WORK!!*
⋌༼ •̀ ⌂ •́ ༽⋋
"Nggak usah pura-pura bodoh Eder! Pantes aja orang tua kamu nggak pernah nerima aku! Pantes aja saudara-saudara kamu jahat sama aku!"
"Ssttt, kamu bisa bikin Anton bangun! Dia lagi sakit. Aku udah bilang lupain ucapan ibu! Nggak usah kamu ungkit-ungkit itu! Kita udah terbiasa hidup tanpa pendapat mereka. Kenapa sekarang kamu kayak gini?!"
"Karena sekarang aku tahu kamu itu brengsek! Aku minta kita pisah-"
Plakk
"EIRENE! Jaga ucapan kamu!"
---
"Biar dia mati lebih cepat!"
"Kak Ederick bisa tahu, bu!"
---
"Eirene, tunggu sebentar!" Ederick bagai orang tak waras, berantakan, dan linglung. Ia bersimpuh di samping tubuh Eirene yang sudah tak bernafas.
---
"Ayah? Ibu?" Tak ingin lagi mendekat, seorang anak bergerak menjauhi tubuh kedua orang tuanya yang tergeletak dengan tubuh membiru dan terpejam tanpa nafas. Anton, anak itu ingin segera bangun dari mimpi buruknya.
---
"Biarkan anak itu hidup semaunya. Biarkan dia gila dimakan rumor tak benar tentang kematian ayah ibunya."
🦕🦕🦕
Bangun dengan tubuh yang lemas tak berdaya, pikiran Anton dengan cepat berlabuh kembali pada hal yang berat. Meski sayu, matanya tampak menyorot menyiratkan kemarahan. Seperti ada emosi yang hendak dikeluarkan, sampai membuat jalan nafasnya yang masih menyempit dan memberat semakin menggerakkan dadanya dengan cepat.
Sisi lain dari Lucio Anthony yang bahkan tak pernah diketahui dirinya sendiri akhirnya keluar tak terkendali. Dirinya yang lain seolah tak terima tubuhnya diobati. Menggeram lemah sebagai bentuk perlawanan sebab tak kuasa menepis tangan para tenaga kesehatan.
Hatinya berteriak, siapa yang berani membawanya ke hadapan orang-orang ini? Tidak ada seorang pun yang boleh menyelamatkannya! Ia tak ingin diberikan kehidupan lagi. Untuk apa Anton hidup sementara ia tak berguna apa-apa? Bahkan hanya sekedar bersuara atau memberikan bukti untuk memohon keadilan bagi ibunya, ia payah.
Anton tidak bisa hidup seperti itu.
Di atas brankar, Anton menurunkan air matanya. Tak ada seorang pun yang memahami keinginannya. Tak ada seorang pun yang mengerti bagaimana maksudnya. Semua orang di sekelilingnya sok sibuk dan sok tahu dengan keadaannya. Bukan ini yang Anton mau!
Anton mau ayah dan ibunya! Anton rindu mereka.
"Oh god, his heartbeat!"
Pupil mata cokelat gelap berair itu bergulir ke atas. Tubuhnya kembali mengejang tanpa bisa dikendalikan.
Jantungnya terbunuh. Semakin sulit saat ginjal juga tak bisa lagi difungsikan dengan benar.
"We're really sorry, hecouldn't be saved"
🦕🦕🦕
End.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Does this need an epilogue? What do you want? Because I think this is too sudden, so I'mhesitant.. Aku terbuka buat kalian yang mau request (๑•ᴗ•๑)♡