1.

2 0 0
                                    

Sofia POV

Terkadang aku berpikir, apakah kita masih bisa bertemu lagi?

Entahlah, aku tidak menjaminnya. Harapanku terhadapnya telah sirna bagaikan dihembus angin. Tidak bisa bertindak apapun jika nama dia saja sudah raib.

"Onigiri?" Tawar Theodore, sahabatku sejak menduduki bangku junior high school dan kini ia memasuki jurusan desain komunikasi visual (dkv)

"Pastinya!" Seruku dengan raut wajah tampak kegirangan

Tidak mungkin aku feeling excited jika yang ditawarkan itu bukan merupakan makanan favoritku, apalagi dalam keadaan ditraktir.

Sepanjang perjalanan yang kami lakukan hanyalah bercanda gurau tanpa memperdulikan sekitarnya yang nampak menebak jika kami ada hubungan spesial. Tidak ada yang spesial di antara kita. Hanya seorang sahabat. Tidak lebih!

Lagipula kami memiliki tipe idaman yang bertolak belakang dengan sifat masing masing.

"Kasihannya temanku satu ini" ejek Theo dengan raut wajah menyebalkan

Sedangkan aku hanya berkacak pinggang tanpa ingin melontarkan sumpah serapah. Sadar jika yang diucapkan Theo ada benarnya. Poor Sofia, tidak bisa berbuat apa apa selain bergerak perlahan berhenti mengaguminya

"Bagaimana cara agar aku mengetahui namanya?"

"Mudah, cukup ceritakan semua kepada katingmu. Aku yakin mereka akan menyebutkan namanya"

"Itu bunuh diri, bodoh! Mana bisa aku melakukan hal bodoh seperti itu demi mencari namanya" kesalku lalu mengetuk jidatnya

Ia mengadu kesakitan sembari mengelus jidatnya namun tak lama kemudian ia kembali tertawa seakan tidak terjadi apa apa

Lelaki seperti Theo memang tidak bisa diandalkan jika dijadikan sebagai tempat mencari solusi

Aku dan Theo memasuki area supermarket. Disana pandanganku hanya tertuju pada rak onigiri yang berada didekat kasir. Sedangkan lelaki itu, dia melangkah mendekati area minuman dan minuman yogurt dan juga air putih, karena sebelumnya aku sudah meminta tolong dia untuk mengambil air putih juga untukku.

"Hm" Theo memberikan air putih pesananku kepadaku kemudian mengantri dibelakangku

"Totalnya 12.500" Ucap kasir itu yang langsung aku bayar pas dengan uangku

"Aku tunggu diluar supermarket" Ucapku pada Theo sebelum keluar dari tempat itu

Diluar, aku hanya duduk menunggu sahabatku yang terkadang laknat itu sembari memainkan hp ku. Membuka aplikasi Instagram untuk sekedar melihat lihat siapa saja yang melihat story instagramku.

Siapa ini? Nama itu terlihat familiar. Seseorang melihat story ku tanpa memfollowku, lucu sekali dengan kelakuan seorang stalker. Padahal sebenarnya diriku juga seorang stalker untuk orang yang terlihat spesial dimataku. Sebuah akun dengan profil spiderman yang tengah memegang boneka hello kitty

@falixmars

Dengan rasa penasaran yang tinggi, aku melihat akunnya yang ternyata pengguna akun privat namun diikuti oleh beberapa kakak tingkatku. Tanpa berpikir panjang aku menekan tombol follow back dibenda pipihku lalu pandanganku beralih ke Teo yang baru saja keluar dari supermarket

"Wah lama sekali"

"Sabar dikit lah!" Teo memang begitu, hobinya menyentak jadi aku sudah biasa dengannya

"Loh kok ngegas"

Dia tersenyum lalu kemudian mengerucutkan bibirnya, kebiasaannya dari dulu tidak pernah berubah ternyata

Keep Quiet Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang