Keep Quiet

3.

Sepulang dari kampus Sofia menempati janjinya. Ia berada didepan GOR badminton. Dengan jantung yang berdetak tak karuan gadis itu turun dari motornya kemudian beranjak memasuki GOR tersebut. Sosok lelaki yang ia cari tengah mengamati Raynaldi yang tengah bermain bersama Yael dan Nadine

"Oey!" Lelaki itu menyapa sembari melambaikan tangannya lalu beranjak menuju gadis itu

"Wanna play?" Tanya Falix

Sekilas Sofia mengamati pakaian yang ia kenakan. Sangatlah tidak pantas untuk bermain badminton.

"No thanks, aku jadi supporter saja"

Falix menganggukkan kepalanya paham namun mimik wajah tak bisa berbohong. Lelaki itu berfikir sejenak sebelum mengajak gadis itu ke tempat duduk.

Gadis itu hanya terdiam sambil sesekali memainkan benda pipihnya. Ia sama sekali tidak tahu apa yang ia lakukan saat ini. Lelaki itu yang mengajaknya kemari namun disini ia tak dianggap oleh siapapun, poor Sofia

"Hey" Sapa Raynaldi kemudian lelaki itu duduk disebelahnya

"Hey"

"Kau terlihat pendiam"

"Hm yaa. Aku tidak seramai kalian"

"I'm also quiet like you, but actually I'm a friendly person."

"How about him?" Tanya Sofia sembari menatap Falix yang masih bermain dengan Yael

"Dia ekstrovert, only be with people he doesn't like" Jawab lelaki itu sebelum meneguk sebotol air putih

"So what if he is with the person he likes?" Lelaki itu sempat terdiam sebelum menutup botol minumnya

Lelaki itu berdeham, "He will act like a cold person"

"Owh that's funny" Respon Sofia kemudian kembali menatap Falix

Lelaki itu dengan rambut brokolinya yang basah akibat keringat, matanya fokus kearah suttlecock, tangan menggenggam raket. Sofia masih bingung mengapa ia bisa menyukai lelaki itu. Menyukai tanpa alasan sangatlah tidak masuk akal. Lucu sekali masalah percintaannya

"You don't wanna play with me?" Tanya Raynaldi yang sudah siap dengan raketnya

"Sure" Akhirnya gadis itu ikut bermain juga tanpa mengetahui jika seseorang sedari tadi diam diam menatapnya