11

241 21 10
                                    

Yoshi dengan semangat memasuki perusahaan milik suaminya, setiap langkahnya selalu disapa oleh para karyawan Haruto.

Para karyawan Haruto memang sangat mengenal Yoshi, istri dari pak boss mereka. Selain baik, Yoshi juga orang yang ceria juga suka bergaul.

Langkah kaki Yoshi membawanya ke tempat di mana itu adalah ruangan pribadi suaminya. Tepat jam makan siang, Yoshi membuka pintu—

"Iya hwan, nanti aku jemput. Too, dah~" Yoshi tertegun, tangannya menggenggam tas bekal dengan erat. Tidak, okay. Jangan sekarang. Yoshi menghela nafas, tersenyum seakan-akan dia tidak mendengar apapun.

"Haru" Yoshi membuka pintu ruangan dengan lebar, nampaklah suaminya yang tersenyum lembut dan melebarkan tangannya. Yoshi dengan langkah cepat memeluk tubub besar suaminya.

"Aku bawain bekal, makan siang dulu" Yoshi melepas pelukan mereka, kemudian meletakkan tas bekal di meja depan Haruto dan membukanya.

Ting

Ponsel Haruto berbunyi, Yoshi sempat melirik sebentar. Haruto buru-buru membalik ponselnya, Yoshi bersikap seolah tidak ada apa-apa.

"Haru, kamu tau kan kalo aku lagi hamil?" Haruto mengangguk mantap dan tersenyum lebar.

"Aku harap, kamu ngga ngelakuin sesuatu yang bakal bahayain anak kita" Yoshi berbicara dingin, Haruto merasakan itu. Jujur saja jantungnya berdegup kencang saat ini.

"Aku ngga bakal ngelakuin apapun yang membuat kamu sama anak kita dalam bahaya, kamu percaya aku" Haruto menerima suapan dari istrinya.

"Oke, aku percaya. Dan aku harap kamu nepatin hal itu" Yoshi tersenyum, Haruto pun ikut tersenyum.

"Sekali ini aja, biarin aku punya waktu sama masa laluku. Janji, hanya sekali" inner Haruto.

Mereka makan siang dengan tenang dan saling menyuapi satu sama lain.

»

Kehamilan Yoshi sudah mencapai enam bulan, semua teman Yoshi beserta pasangannya bebarengan menjenguknya. Perut Yoshi sudah sangat besar, karena dua bulan lagi baby Watanabe akan log in ke dunia.

"Yoshi, lo diem aja deh di ruang tamu. Ini biar kita yang urus" perintah Jihoon ketika Yoshi akan bangkit dan mencuci piring,

"Nggapapa kok, aku masih kuat. Masih punya dua kaki sama dua tangan juga"

Asahi menggeleng tegas, "ngga! Dobby, anter kak Yoshi ke ruang tamu"

Doyoung memasang sikap hormat dan senyum lima jari, "ashiap bu bos!! Ayo kakak Yoshi, kita beristirahat di ruang tamu supaya bu bos tidak marah-marah dan nambah tua"

Mereka semua tertawa minus Asahi yang sudah menarik nafasnya dalam-dalam,

"KIM DOYOUNG!!!!"

"AMPUN BU BOSSSS!!!"

Mereka satu persatu mulai meninggalkan dapur setelah makan malam bersama. Kecuali dua orang yang berada di meja makan saling menatap satu sama lain dan tersenyum.

"Hwannie"

"Kak haru"

Haruto meraih tangan Junghwan untuk ia genggam, dia mendekatkan wajahnya ke arah Junghwan yang reflek memundurkan kepalanya.

"Kak haru—"

"Just one time, can I kiss you? Untuk terakhir kalinya, setelah itu kita bisa berdamai"

𝑻𝒉𝒆 𝑨𝒈𝒆𝒏𝒕𝒔 𝒂𝒏𝒅 𝑻𝒉𝒆𝒊𝒓 𝑳𝒐𝒗𝒆𝒓𝒔「 Lengkap✔ 」Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang