Chapter 2

163 11 0
                                    

Setelah gwen dan yoojung sampai di basement parkiran apartement mereka langsung dibantu oleh penjaga disana untuk membawa koper-koper gwen yg kebetulan ada 3 buah dan lumayan berat, setelahnya mereka berdua menaikki lift untuk pergi ke kantor pengelolaan apartemen ini untuk mengambil kunci kamar gwen.

Gwen sambil berbincang-bincang sedikit dengan pengelola apartementnya dan langsung diberikan kunci yg kebetulan huniannya ada di lantai 17 dengan nomor 1706, gwen dan yoojung pun langsung pergi ke kamar gwen ditemani dengan dua orang petugas yg tadi ikut membantu membawakan koper gwen. Setelah sampai tepat didepan huniannya gwen pun langsung berterima kasih kepada petugas tadi

"Pak terima kasih banyak sudah membantu saya ya..." ucap gwen sambil memberikan beberapa lembar uang untuk tip petugas tersebut,
"Sama-sama nona kalau anda butuh bantuan anda bisa langsung telfon atau bisa dengan memencet bel yg ada pada monitor sebelah pintu utama hunian ya nona, terima kasih juga untuk tipnya nona kami permisi dulu" ucap sang petugas sambil berlalu kembali.

Memasuki huniannya gwen dan yoojung langsung disambut dengan interior yg sangat aesthetic, elegant dan minimalist dengan harum lavender yg menenangkan penciuman.
"Woww... aku daritadi ga berhenti kagum dengan hunian kamu ini gwen emang selera kamu ga perlu diraguin sihh" ucap yoojung semangat sambil matanya merekam seluruh penjuru lantai apartement gwen dengan kagum, bukan apa yoojung juga sama kaya dengan gwen tapi dia lebih ke arah kagum dengan selera bestienya ini yg daridulu sangat aesthetic dan memiliki selera yg tinggi.
"Ohh... tentu itu harus sister, aku tidak akan pernah menurunkan standar seleraku ini" ucap gwen sambil bersidekap tangan dan kepala mendongak berlagak sombong sambil terkekeh bersama.

Seperti itulah pertemanan gwen dengan yoojung yg lebih ke arah soft, fun dan girlie, juga dengan selera yg hampir sama dalam hal makanan, fashion dan life style yg membuat mereka berdua sangat nyambung dengan obrolan yg tiada hentinya.

"Aku mau beres-beres koper dulu yaa... tolong bantu aku yoojungie" sambil merangkul pundak yoojung,
"Tentu saja untuk apa kedatanganku kesini kalau tidak kau manfaatkan yaa gwenie" ucap yoojung dengan membalas rangkulan gwen pada pundaknya sambil terkekeh.

Setelah 2 jam berkutat dengan barang-barang gwen mereka berdua langsung merebahkan diri di sofa ruang tengah dengan nafas yg terengah-engah.
"Wahhh jjinja... ternyata lumayan juga barang-barangmu gwenie, tapi untunglah semuanya langsung beres saat ini juga, jadi kamu bisa tidur dengan nyenyak" ucap yoojung sambil melirik gwen yg berbaring diseberangnya,
"Iyaa untungnya ada sahabatku yg pengertian dan berguna ini membantuku, kalau tidak mungkin aku akan memilih untuk rebahan saja dan membiarkan barang-barangku hahahaha" sahut gwen sambil tertawa bersama.

Terdengar suara gemuruh perut, diiringi dengan kekehan gwen...

"Yoojungie aku lapar sekali, baiknya kita pesan makan atau pergi keluar?" Ucap gwen,
"Sepertinya pergi keluar merupakan ide yg bagus untuk saat ini, kajja kita bersiap dan berangkat gwenie" ucap yoojung sambil berdiri dari rebahannya, yg langsung disetujui gwen dengan semangat "araseo... kajja yoojungah!"

———

Setengah jam kemudian mereka sudah sampai di restoran sushi yg terkenal enak di daerah dekat aprtement gwen, kemudian mereka pun langsung memasuki restoran tersebut dan langsung disambut oleh pelayan dan mengantarkan mereka ke tempat yg berada di pinggir jendela yg menghadap langsung ke jalanan kota.

"Wahhh... bukan hanya apartementmu yg membuatku kagum tapi restoran-restoran yg ada disini pun begitu mewah gwen, aku yakin sekali kamu pasti akan betah tinggal disini, lagipun apartement ku tidak terlalu jauh denganmu hanya butuh 15 menit dan juga jarakmu ke kantor yg hanya 15 menit saja, gwen memang cerdas!! Temanku ini memanglah sangat terencana!" Ucap yoojung semangat sambil menaikkan kedua jempolnya ke hadapan gwen,
"Hahahaa... kau ini memang paling bisa membuat orang salting tauu... dan sayangnya semua ucapanmu itu semua fakta babe" sahut gwen dengan senyum miring diiringi kekehan.

Begitulah mereka berdua yg sama-sama memancarkan aura positif baik dalam kelakuan, pola pikir dan juga tutur bahasanya terhadap sesama membuat mereka menjadi wanita yg sangat berkelas diluar dari keindahan wajah, tubuh dan juga kekayaannya, membuat siapapun yg berada di sekitar mereka nyaman dan senang.

Sambil berbincang-bincang menunggu makanan mereka, tiba-tiba ponsel gwen berbunyi dengan layar yg menyala menunjukkan Javier bosnya menelfon, langsung saja gwen angkat telfon tersebut.

"Hallo... apakah ini javi atau pak javier?" Penuturan yg selalu gwen ucapkan jika sang sahabat sekaligus bosnya ini menelfon, karena untuk antisipasi menyesuaikan keadaan katanya.

"Hallo it's javi here!" Sahut javi diseberang sana

"Okay, what's up?"

"Did you arrive safely gwen?"

"Of course jav, ini aku lagi makan sore menjelang malam bersama sahabat kecilku"

"Thank God, oiya apakah itu sahabat yg sering kau ceritakan gwen?"

"Yupp... you're right jav, btw kamu lagi dimana?"

"Aku sedang di apartement baru selesai membereskan pekerjaan untuk lusa nanti"

"Oh God... selalu aja workaholic deh, udah makan berapa kali jav?" Ucap gwen sambil melirik ke arah yoojung meminta maaf karena sedang telfon dengan atasannya itu,
Yg langsung diangguki dan diacungi jempol oleh yoojung sambil tersenyum kepada gwen.

"Hehehe... you know me that well gwen, aku baru makan sarapan saja hari ini" dijawab dengan kekehan javier

"Hmmm... pergilah makan dengan uang yg kau hasilkan itu javi, untuk apa susah payah bekerja tapi tidak bisa menikmatinya" ucap gwen dengan nada yg agak kesal pada javi,

Javi yg merasakan kekesalan sahabatnya itupun langsung menjawab "ok, ok... sorry mam i will take my lunch and dinner now, jangan ngambek sambil manyun gitu jelek gwen hahahaha"

"Yayayaa... then go right now! Aku mau makan dulu yaa, jangan ganggu dulu bye"

"Okay mam, selamat menikmati dinner mu, sampai jumpa besok gwen!" Tuuttt... sambungan telfon pun langsung diputus oleh gwen berbarengan dengan pelayan yg datang dengan makanan mereka berdua.

"Kau sangat dekat dengan sahabatmu itu apa tidak ada perasaan lebih gwen?" Ucap yoojung sambil tersenyum jahil dan menaikkan alisnya sebelah,

"Hahhaha... tidaklah yoojungah aku dan dia hanya bersahabat tidak lebih, lagi pula percintaan bukanlah targetku untuk saat ini, sudah cukuplah dengan masa lalu sialan yg membuatku agak trauma untuk memulai lagi!" Jawab gwen,

"Tapi sepertinya bosmu itulah yg punya perasaan lebih terhadapmu gwen, can't you feel it?" Ucap gwen,

"Ngga mungkin, lagi pula dia itu workaholic mana kepikiran percintaan yoojungie, sudahlah ayoo kita makan babe perutku sudah tidak bisa diajak kompromi lagi ini dengan mencium sedapnya wangi makanan dihadapanku ini huhuhuuuu!" Seru gwen dengan semangat kemudian melahap makanannya,

"Hahaha just wait and see gwenie, okayyy selamat makan!" Sahut yoojung dengan sedikit kekehan.

———

To be continued...

Upsss... keasikkan dan lagi banjir ide, gasss triple update!

Don't malas untuk vote ya sayang, tidak rugi kok🫶🏻

-Andr

My Dear NeighborTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang