anak itu

35 7 3
                                    

"belajar yang bener. Ntar gw jemput kalo mau pulang!" itu ucapan Recky sebelum ia memasuki mobilnya kembali. Pagi ini jeandra kesekolah sendiri karena Daniel sakit, ini akibat insiden kecil tadi pagi jadi ia tak sekolah.
Hal itu tentu mendapat kekhawatiran dari semua orang khususnya jeandra, ia bahkan menangis tadi. Matanya terlihat sedikit sembab.

Setelah kepergian mobil racky, jeandra berjalan santai. Ini masih pagi jika untuk siswa yang lain, buktinya saja murid masih sedikit. Baru saja ia sampai disekolah tapi ia sudah ingin pulang lagi. baginya jika daniel tak sekolah, sekolah akan sepi dan tidak menyenangkan. bukan apa apa  hanya saja dia belum mendapatkan teman.

kakinya melangkah masuk ke dalam ruang kelas, tetapi bukan kelasnya. tadi sebelum ia berangkat daniel sepupunya itu menitipkan sesuatu, entahlah menitipkan barang ataupun apa ia tak tahu yang ia tahu hanya surat ijin sakit. ternyata kelas ini lumayan sudah banyak orangnya tapi mereka sepertinya sedang mengerjakan sesuatu karena saat ia masuk tak ada satu orang pun yang menyadari kehadirannya. untung ia sempat kenal beberapa orang di kelas ini jadilah  tak bingung harus apa.

bangku dekat jendela ia hampiri di sana ada temannya daniel yang sedang kerja kelompok sepertinya. "kak.." ia menepuk pundak kaka tingkatnya yang sepertinya satu bangku dengan daniel. orang itu menoleh ke belakang melihat siapa yang memanggil nya. alisnya naik sebelah karena tak tahu siapa orang yang sedang ada di hadapannya. "ini bang daniel titip.." lalu saat jeandra menyodorkan sesuatu, orang itu tersenyum.

"oalah adeknya si daniel, kirain siapa" Rizki namanya. ia memang tak tahu wajah sepupunya daniel tapi ia sanggat tahu jeandra itu seperti apa karena daniel selalu bercerita apapun tentang jeandra. tadi ia juga sempat menerima pesan dari daniel bahwa ia tak akan sekolah dan barang yang ia minta akan dititipkan.

"thanks udah di anterin."jeandra mengaguk lalu berbalik pergi meninggalkan kelas daniel. bukan hanya tak ingin berlama-lama disana tapi juga kelasnya kan jauh jadi butuh waktu untuk sampai disana. Rizki juga tak mempermasalahkan hal itu karena ia juga mengerti. 

____________________________

siang ini terlihat mendung, pagi tadi juga tidak terlalu cerah. mungkin hari ini akan hujan?sekolah belum sepenuhnya berjalan seperti biasanya tapi untuk hari ini semua siswa siswi pulang di jam yang seharusnya. buktinya ini sudah istirahat kedua, waktu istirahat kedua biasanya digunakan untuk Shalat jika yang beragama muslim contohnya jeandra dirgantara. dia sekarang sedang di masjid sekolah disini ia tak sendiri ada banyak murid dan juga temanya yang lain. 

koridor kelas dua belas dan sebelas ia lewati kembali. masjid sekolah memang berada di bawah jadi perlu turun untuk sampai ke sana. ia memang tak apa apa toh istirahat juga lama tapi yang menjadi masalahnya sekarang ia sangat malas bertemu siswa siswi lain. bukan karena ia di bully tapi karena ia murid yang populer, hampir semua murid di sekolah ini tahu siapa dia, karena mungkin dia sepupunya daniel dan juga anak tunggal pemilik rumah sakit dirgantara?. bukan hanya itu ia juga terkenal dengan wajahnya yang tampan. 

sebenarnya tadi pagi banyak kaum hawa disekolah ini yang menggodanya dengan memberikan kotak yang berisi makanan dan surat di dalamnya. ia tentu menerima kotak dan surat itu karena ia tipikal orang yang gampang tak enak hati. tapi ia belum membuka kotak itu, nanti saja jika sudah dirumah karena takutnya benar berisi makanan ia kan tak boleh makan makanan sembarangan?. meskipun kotak itu terlihat aestetic tapi tetap saja jika ia tak mendapat ijin dari daniel ia tak bisa membukanya.

sampai dikelas ia tak melihat banyak orang karena mungkin separuh dari mereka memutuskan untuk pergi ke kantin?. ya siapa yang tak akan pergi ke kantin di saat seperti ini? semua orang kelaparan tentunya karena sudah waktunya makan siang dan belum lagi mereka pelajar yang berarti harus mengasah otaknya untuk belajar materi. jeandra juga sama ia kelaparan tapi mau bagaimana lagi? ia tak bisa makan makanan sembarangan, jadi terpaksa ia harus menerima nasibnya. 

Life Too ShortTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang