23) seumulset

801 90 9
                                    


JENNIE's POV

Restroom-Sementara Periode ke-5 masih berlangsung



Aku mencium Tangelo dengan kasar dan dalam, menjulurkan lidah ku ke tenggorokannya untuk menunjukkan dominasi sementara aku terus menjepitnya di dinding bilik.

Aku sangat Cemburu dan Marah karena dia setuju untuk berkencan dengan seorang pria yang bahkan tidak dia kenal dengan baik.

Yang aku tahu, pria itu mungkin seorang penjahat seks atau pembunuh psikopat, dia mungkin melakukan sesuatu yang buruk pada bayi ku.


Aku tidak bisa membiarkan hal itu terjadi!


Bahkan jika pria itu normal menurut standar masyarakat, aku tetap tidak akan membiarkannya pergi berkencan dengannya atau siapa pun.


AKU SATU-SATUNYA YANG BISA MENGENCANINYA.


Aku tidak mengundangnya ke pesta ulang tahun ku agar ia tidak menarik perhatian orang lain, tetapi aku rasa hal itu tidak bisa dihindari, bukan??!

Dia masih saja diajak keluar oleh orang lain!

Ini semua salah miss C! Aku benci dia karena membuat Lisa menari seperti seorang gadis panggung!

Untung aku mendengar apa yang dikatakan pria itu tentang ingin bertemu Lisa besok, kalau tidak, aku akan benar-benar tidak tahu kalau dia sudah berselingkuh dariku.

Tangelo berusaha sebaik mungkin untuk menjauh dari ciuman ku tapi aku tidak akan membiarkannya. 

Dia mungkin lebih tinggi dariku tapi aku jauh lebih kuat darinya.

Aku kemudian menggerakkan bibir ku ke lehernya di dekat tenggorokannya dan mulai menghisapnya.

"J-jennie Tidak, Berhenti.. Kamu akan meninggalkan tand -Ahhh .." Lisa berkata sambil mengerang

"Oh Cintaku, Lucu bagaimana kamu memintaku untuk berhenti tapi kamu terus mengeluarkan erangan seksi itu, Sepertinya kamu memintaku tetap melakukannya dan aku tidak bisa menahan diri, Kau tak tertahankan, Jadi biarkan aku melanjutkan apa yang aku lakukan, mengerti? Be a good girl and listen to Daddy dan ku pastikan kita tidak akan punya masalah"

"J--Jennie"

"Aku sangat merindukanmu Tangelo, apakah kamu juga merindukanku?"

Dia menanggapi dengan anggukan kecil lalu dia menangkupkan pipi ku dan memberi ku ciuman cepat dan penuh gairah di bibir.

"Mmmm... Lalisa, berjanjilah padaku kamu tidak akan pergi pada kencan itu," bisikku.

"Aku berjanji." Dia berkata dengan linglung.

Aku menyeringai merasa menang lalu aku melanjutkan ciuman di lehernya, aku memastikan bahwa aku meninggalkan beberapa gigitan cinta yang terlihat di tubuhnya -Menandai Wilayah ku.

Aku mencintaimu Lalisa.

Aku jatuh cinta padamu.

Aku mencintaimu.


Aku mencintaimu.


Aku mencintaimu.

I see Orange ID (JENLISA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang