17 Gagal menikah?

355 68 14
                                    

☕☕

Senja menghentikan langkah kaki nya yang ingin masuk kedalam lif ketika ekor mata nya tak sengaja melihat Shani dan Gracia tengah mengobrol di dekat kolam renang membuat dirinya membelokan tujuan nya berjalan kearah dua manusia yang tengah asik mengobrol.

"Ngobrol apa sih cici cici asik banget kaya nya, Senja boleh ikut ga" Sapa Senja membuat kedua idol ibu kota itu sontak menoleh ke asal suara.

"Hai... Baru pulang ya?" Balas Shani melihat pakain formal gadis itu.

Senja mengangguk, sedikit melirik dua gelas kopi yang berada diatas meja.

"Oh iya ci mungkin satu minggu ke depan aku ga bisa nemenin cici disini" Ujar Senja mengungkapkan niat awal nya pulang kerumah ini.

"Kenapa?" Tanya Shani heran, apa Dokter di depan nya ini tak betah lagi di tinggal dengan nya.

"Aku jadi salah satu perwakilan dari rumah sakit yang dikirim ke kalimantan, ada program kerja dari rumah sakit tempat aku kerja disana" Jelas Senja, sedikit melirik Gracia yang menatap Shani dengan senyum. Ah manusia itu terlalu tersenyum menatap Shani.

"Berangkat hari ini?"

Senja menggeleng. "Besok pagi berangkat tapi mau pamit sama Papa dulu"

"Oh yaudah hati hati yaa... Kamu kesini cuma mau pamitan ni?" Kekeh Shani di akhir kalimat menatap gadis yang lebih muda dari dirinya.

Senja ikut terkekeh. "Aku juga mau ambil beberapa barang ku di atas... Cici ga ada kegiatan hari ini?"

"Ada, nanti sore ke kantor" Jelas Shani membuat Senja mengangguk mengerti.

"Yaudah aku ke atas dulu yaa... Bayy ci gre" Pamit Senja kepada keduanya sebelum melangkah masuk kembali kedalam rumah meninggalkan kedua nya berdua.

Namun ditengah jalan Dokter itu bersenandung dengan suara yang sengaja ia keras kan.

Entah aku pengecut... Entah kau tidak peka..

Shani dan Gracia sontak kembali menoleh ke belakang ketika mendengar nyanyian Senja pada lagu milik fiersa besari dengan cukup keras.

Entah aku pengecut... Atau kau tidak peka... Ku mendambakan mu mendambakan ku...

Gracia mengerjapkan mata beberapa kali mendengar gadis itu kembali mengulangi lirik lagu, kedua pipi Gracia memerah malu ia tahu Dokter itu tengah menyindir dirinya lewat lirik lagu yang entah kenapa bagian itu sangat cocok untuk dirinya pada Shani. Ia mengakui dirinya memang pengecut tak memiliki keberanian mengatakan perasaan nya pada Shani dari bertahun tahun yang lalu.

"Tunggu aja tanggal main nya, Nja" Gumam Gracia

"Apa gee?" Tanya Shani tak begitu jelas apa yang Gracia katakan.

"Ah engga ci... Itu Senja aktif banget kaya nya"

Shani mengangguk setuju. "Sejak aku dekat sama dia aku juga baru tahu dia anak nya sebenarnya aktif banget, kalau dia diem mood dia lagi jelek berarti. Intinya dia itu ga bisa diem" Kekeh Shani membuat Gracia ikut terkekeh melihat Shani terkekeh.

"Oh iya ci minggu kemarin Ara ke Indonesia ya? Kok aku ga tahu ya, kok aku ga dikasih tau ya" Gracia menatap manusia yang paling dekat dengan Ara penuh tanya

Shani terdiam mendengarnya

"Kamu tau dari mana ge?"

"Loh cici ga lihat isi time line twitter hari ini?" Tanya Gracia balik lalu memperlihatkan isi ponsel nya pada Shani. "Ini loh ci photo dia di airport di hari yang sama kepulangan kita dari Malay, di posting sama penggemar kita" Lanjut Gacia menatap Shani yang tengah memperhatikan photo yang ia tunjukan di ponsel nya.

Barista & Idol 2 (Shanra)Where stories live. Discover now