Twiga

793 101 9
                                    

Malam ini Guanlin dengan pakaian khas bapak bapak yang mau ngeronda keluar dari kamarnya menghampiri Renjun yang tengah menggoreng beberapa gorengan untuk ia bawa sebagai cemilan teman ngeronda.

"Goreng apa aja cintaku?" Tanyanya sembari mencomot satu tempe goreng yang baru saja matang.

"Sesuai request, tempe goreng sama pisang goreng"

"Sip! Mantep! Terimakasih ya cintaku!" Ia berikan satu kecupan di pipi suaminya tanda terima kasih.

"Pak tolong ini bantuin balikin gorengannya ya, aku buatin kopi dulu"

Guanlin mengangguk kemudian mengambil alih menggoreng gorengan di wajan.

"Jangan di comotin gorengannya pak!" Tegur Renjun saat melihat suaminya itu membalikan gorengan dengan tangan yang tetap mengambil gorengan yang sudah matang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jangan di comotin gorengannya pak!" Tegur Renjun saat melihat suaminya itu membalikan gorengan dengan tangan yang tetap mengambil gorengan yang sudah matang.

Guanlin terkekeh, "enak sih gorengannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Guanlin terkekeh, "enak sih gorengannya. Jadi gak tahan" Renjun kembali mencebik. Ia lanjut membuat kopi sembari mengawasi suaminya.

"Manis gak?"

"Manis. Manis banget" Renjun mengerutkan keningnya mendengar jawaban suaminya itu.

"Tumben mau kopi manis banget?"

"Oh! Aku kira kamu tanya kamu manis apa enggak. Kalau kamu mah manis terus sayang"

Renjun memutar bola matanya malas. "Maksud aku kopinya Bapak!!"

Kembali Guanlin terkekeh sembari meniriskan gorengan. "Kalau kopi, jangan manis. Soalnya cintaku sudah manis"

"Aish!" Renjun salting jadinya mukul suaminya itu. Ia kemudian menyisihkan beberapa gorengan. "Sebelum berangkat ngeronda, jemput Ryo les dulu ya pak"

Guanlin mengangguk, melihat jam di dinding. "Eh iya Pi udah jam segini. Ya udah aku jemput dulu ya" Guanlin melangkahkan kakinya keluar, membawa motor kesayangannya melaju menuju tempat les Ryo. Ryo gak les di tempat bimbel ternama kok, cuma les di rumah anak kuliahan yang kebetulan tetangga mereka dan emang pinter banget.

KELUARGA TIGA per EMPAT - GUANREN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang