"Beli manggis beli kedondong"
"Cakeppp!!"
"Bapak gak mau pantun, itu ngingetin Papi aja yang mau belanja ke pasar" saut Guanlin sembari menggeleng membuat Ryo terkekeh.
"Pi ada belimbing gak sih di pasar?" Tanya Ryo kepada Renjun yang tengah mencatat kebutuhan untuk belanja bulanannya.
"Emang lagi musimnya? Kalau gak musim ya gak ada Yo"
"Yah.. lagi pengen deh Ryo"
"Ya udah nanti Papi liatin, mau apa lagi?"
"Cemilan Pap"
"Es krim ya? Habis kan ya?"
"Iya"
"Oke! Es krim buat Ryo, terus apa lagi yang kurang ya?" Renjun kembali membaca catatannya agar tidak ada yang terlewat saat belanja bulanan kali ini.
"Ayam, telur, udang, wortel, bawang-bawangan, tomat, cabai— terus apa ya???"
"Lucu banget ya" gumam Guanlin membuat Ryo menoleh.
"Siapa?"
"Suami Bapak. Bibirnya manyun manyun gitu minta di cium"
Ryo hanya memutar bola matanya malas, bucin emang bapaknya ini. "Mau rambutan yang gak ada rambutnya dong sayang" lanjut Guanlin.
"Hah? Gimana tuh? Habis potong rambut apa gimana kok gak ada rambutnya?"
"Yok dikit lagi lucu"
"Ck! Yang gimana sih tuh konsepnya?"
"Leci Pi leci. Bapak ini emang suka bikin bingung kok" saut Ryo.
Guanlin terkekeh, "godain Papi dikit. Tuh makin kesel makin lucu Papi kamu" ucapnya kemudian mendekat kepada Renjun dan menjawil pelan dagu Renjun.
"Apa sih Pakkk?!!"
Guanlin terkekeh, "ayo jadi mau berangkat sekarang gak?" Tanyanya.
"Iya. Bentar ini dikit lagi takut ada yang kurang nanti jadi bolak balik"
"Sepuluh menit cukup?"
"Bentar Pakkk!"
Guanlin kembali terkekeh menatap raut Renjun yang semakin kesal. "Besok hari minggu, ikut Bapak mancing yuk" ajak Guanlin kepada dua cintanya.
"Gak ah. Bosen!"
"Ini tempatnya baru kok, kayak tempat wisata gitu. Udah ikut aja ya? Itung-itung kita jalan jalan keluarga, nanti sekalian piknik ala ala" Renjun dan Ryo kemudian saling lirik dan akhirnya sama-sama mengangguk. Ya setidaknya kalau tempatnya bukan tempat bagus mereka berdua bisa kabur bersama sambil bawa kartu ATM si Bapak.
Besoknya, mereka bertiga pagi-pagi udah siap buat pergi. Si Bapak lagi manasin mobil, sedangkan Papi nyiapin makanan buat di bawa dan Ryo yang masih siap-siap. Sekitar jam 11 siang mereka pun berangkat menuju tempat wisata yang baru-baru ini lagi ramai diperbincangkan. Jaraknya lumayan dan membutuhkan waktu hingga dua jam lamanya untuk sampai.
KAMU SEDANG MEMBACA
KELUARGA TIGA per EMPAT - GUANREN
FanfictionCuma cerita keseharian rumah yang berisi tiga orang dengan selaga berisiknya