rasa cinta dan sayang yang di miliki taehyung untuk teman masa kecilnya mendorong taehyung yang dikenal dengan sifat dewasa dan matang dalam jurang penuh kebohongan dan kesalahan.
membuat ia membangun rumah tangga penuh kebohongan dan rasa bersalah...
Gadis itu menarik selimut dan membelakangi sang suami. Ketara sangat jika Jisoo sedang dilanda emosi jika membahas keluarga dari sang suami.
"Satu kali ini aja plis. Demi papah sama mamah, jis." Pinta taehyung lembut.
"Gue tau, Lo masih berat kalo harus ngeliat Joy dan Jungkook bareng. Apalagi kejadian itu masih cukup baru dan gue juga tau kalo Lo belum semudah itu ngelupain Jungkook, tapi untuk kali ini aja Lo pikirin papah sama mamah, ini demi nama baik keluarga kita juga, jis." Jelas taehyung dengan pemikiranya yang matang.
"Terus Lo nyuruh gue nahan emosi dan kecewa selama acara itu?" Tanya Jisoo bangkit dengan air mata yang hampir menetes.
Taehyung terdiam. Ia sangat paham jika rasa cinta dan sayang itu masih tersimpan rapi di dalam hati Jisoo untuk sang adik. Namun tak bisa mengatakan hal lain jika nasip mengubah semua yang telah direncanakan.
"Lo lupa ada gue di sana? Lo gak sendirian, Jisoo. Ada gue yang jagain Lo. Lo gak perlu lihat mereka kalo memang belum siap. Yang perlu Lo lihat adalah acaranya dan mamah papah disana." Jelas taehyung menggenggam kedua tangan Jisoo meyakinkan.
"Gimana kalo gue gak bisa nahan rasa emosi itu, Tae. Gimana? Sama aja Lo nyiksa gue kan?"
"Kalo emang Lo masih gak sanggup gak masalah, biar gue bilangin ini ke mamah. Gue tau buat move on dari masalah kemaren Lo butuh tenaga." Jelas taehyung pengertian.
Jisoo yang awalnya Keukeh kini mulai berfikir keras. Sebenarnya ia tak tega kepada taehyung apalagi kepada sang mertua. Namun rasa sakit dan kecewa itu masih amat dalam hingga membuat Jisoo tak sanggup menatap Joy maupun Jungkook.
🖤🖤🖤
"Tae..." Panggil Jisoo saat taehyung ingin keluar dari kamar mereka.
Pagi ini taehyung sudah rapi untuk kembali menjalankan aktivitas seperti biasanya. Apalagi jika bukan kekantor. Jisoo yang setiap pagi selalu menyediakan kebutuhan sang suami sebagai bentuk rasa hormat dan melayaninya sebagai istri.
"Gue mau ikut." Cicitnya seperti tidak yakin.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Taehyung mengulum senyum tipisnya. Selama ini, jika bahas perkumpulan keluarga selalu berakhir dengan pertengkaran antara mereka, namun baru kali ini Jisoo benar-benar berfikir kecil.
"Gue mau, atas nama mamah dan papah." Sahutnya lagi.
"Lo yakin?" Tanya taehyung meyakinkan.
Jisoo mengangguk. "Gue yakin."
"Gitu dong dari semalam, gue janji gue bakal jagain Lo." Seru taehyung mengusap kepala sang istri.
"Tapi Lo benar-benar janji yah! Lo harus di samping gue harus, Tae. Cuma Lo yang gue kenal disana." Jelas Jisoo.