Jam lima pagi alarm Lusi berbunyi dan dia membuka mata dengan malas. Namun betapa kagetnya dia karena mendengar suara napas seseorang di sebelahnya.
Ya, ternyata Maxwell tidur di sampingnya.
Mau diusir, tapi itu rumahnya Maxwell.
Mau malu, tapi suami sendiri.
Boleh marah, nggak sih, kalo suami sendiri tidur di ranjangnya?
Logikanya sih, harusnya tak perlu marah, bukannya di mana-mana orang nikah tidur seranjang?
Tapi Lusi malu, dan agak kesal. Namun karena sungkan, dia bangkit saja dari ranjang dan mandi, karena dia harus bersiap untuk sekolah.
Selesai Lusi mandi dan berpakaian, Maxwell masih tertidur lelap.
Bangunin apa jangan, ya, Lusi bertimbang. Nggak usah deh, biar nggak awkward, hehe.
**********************************
Ternyata Maxwell baru bangun jam sembilan pagi. Sejenak dia bingung dia ada di mana. Baru semenit kemudian dia ingat, dia tertidur di kamar Lusi.
Di hpnya ada whatsapp dari istri kecilnya itu"
L: Maaf Kak, aku nggak berani bangunin, soalnya Kakak tidurnya nyenyak banget. Aku berangkat, ya Kak.
M: maaf juga, Lu, nggak ngerti kenapa aku bisa tidur sampai siang gini. Biasanya aku nggak gini. Kamu ke sekolah gimana tadi?
L: sama Pak Dahlan.
Pak Dahlan adalah salah satu driver Maxwell.
M: pulangnya aku jemput ya.
L: nggak usah repot, Kak. Aku biasa naik ojol.
M: nggak. Aku jemput.
L: oke, Kak.
M: belajar yang fokus, bekalnya dimakan.
L: iya Kak.
M: jangan iya-iya tapi nggak dilakuin.
L: mau belajar yang bener sama sehat Kak.
M: pinter. Ya udah, aku kerja dulu, Lu.
L: oke, Kak. Have a nice day.
**********************************
Nasihat Maxwell bisa masuk ke hati dan pikiran Lusi. Papanya dulu paling khawatir kalau Lusi sakit. Dia bukan siswa yang luar biasa cerdas secara akademik, tapi Papanya bangga waktu dia masuk kelas IPA.
Dijalani saja, pikir Lusi. Aku mau sehat, mau belajar kayak temen-temen yang lain.
Sedih sih kayaknya nggak bakal hilang dengan cepat, tapi setidaknya, aku masih hidup. Ya, simple aja, harus hidup yang baik.
Karena apa?
Karena......aku anak Papa. Dulu disayang sama Papa. Aku ditinggal Papa bukan karena nggak disayang lagi, tapi karena Papa udah nggak bisa nemenin aku lagi.
Aku yang dulu dirawat Papa sepenuh hati, nggak bisa nyia-nyiain hidupku. Itu namanya nanti aku yang nggak sayang sama Papa.
Aku sayang sama Papa, selamanya. Jadi aku bakal hidup dengan baik.
*********************************
Hari berganti hari.
Keseharian Lusi dengan Maxwell mulai punya rutinitas. Mereka selalu sarapan bersama. Pagi diantar ke sekolah, pulang dijemput. Setelah itu Max balik lagi ke kantor, sedangkan Lusi belajar dan bermain dengan hpnya.
YOU ARE READING
His Teen Bride
Teen FictionLusiana menikah dengan Maxwell saat masih berusia 17 tahun untuk memenuhi permintaan terakhir sang Ayah. Orang bilang, tiga bulan setelah menikah itu honeymoon. Untuk Lusi, tiga bulan itu adalah masa berkabung, karena ayahnya meninggal sehari setel...