5. Meeting His Friends

173 9 0
                                    

Jadilah siang itu Lusi makan siang di sebuah restoran Korea yang mewah dengan Maxwell dan 6 temannya.

"Oh, jadi ini yang namanya Lusiiiii!" seru Harris heboh. "Akhirnya kenalan juga, kita!"

"Ha--halo, Kak," sapa Lusi dengan sedikit gugup.

Mereka sudah berkenalan tadi, tapi sepertinya Lusi butuh waktu untuk menghafal mereka semua.

"Boleh lihat foto akad nikah kalian, nggak sih? Masa Max nggak mau ngasih lihat!" protes Julian.

"Kenapa nggak ngasih lihat ke temen Kakak?" Lusi bertanya pada Maxwell.

"Ya aku kan belum nanya kamu. Lagian mereka ini hackers juga. Kalo mereka lihat foto kamu, bisa-bisa mereka kepoin kamu sampe jaman kamu bayi."

"Hah? Beneran?"

"Bohong itu! Lusi, jangan percaya! Mana foto akad nikahnya, pengen lihat!" seru Charlie.

"Boleh kasih lihat foto kita pas akad ke mereka nggak, Lu?"

Lusi mengangguk.

"Ya udah deh, nih, tuh, biar puas lo pada."

"Widih Max pake jas!"

"Ya iyalah, masa nikah pake hoodie?"

Kantor Shop Fast memang gaya busananya casual. Tiap hari Maxwell ke kantor memakai kemeja kotak-kotak atau hoodie, kadang T-shirt berkerah dan jaket.

"Lusi cantik banget! Desain Tante Cathleen bukan ini dressnya?" tanya Ryan yang memang tertarik dengan fashion.

"Iya itu desain nyokap."

"Pak Pras sama Lusi emang mirip yah," komentar Charlie.

"Emang mereka mirip banget, cuma Lusi versi cantiknya Pak Pras."

Wajah Lusi langsung memerah dipuji cantik oleh Maxwell.

"Ya ampun lucu banget, mukanya Lusi langsung merah dong, hahahah!" Ryan terbahak.

Maxwell melirik Lusi di sebelahnya.

"Merah banget muka kamu," godanya.

"Malu," seru Lusi.

Maxwell tersenyum karena gemas. Untungnya makanan datang, sehingga Lusi selamat sebentar dari godaan mereka.

"Tapi ya, heran deh, emang Pak Pras nggak kenal cowok lain, apa? Kenapa harus jodohin Lusi sama Max, sih?" Ryan bertanya.

"Soalnya Pak Pras sahabat big boss, dan udah kenal Max dari dia bayi," jawab Julian.

"Kan Pak Pras kenal kita semua. Kenapa nggak satu dari kita aja yang dijodohin sama Lusi?" tanya Justin.

"Lo mau gue pindahin ke Shop Fast Sulawesi, Tin?" ancam Maxwell.

"Nggak, hehe. Sorry."

"Rezeki Max emang udah bagus dari orok. Anak keluarga Lexan, terus pinter. Mana muka juga gak jelek," komentar Ryan seenaknya.

"Dia nih punya otak, emang. Dari SD juara kelas. IPK S1 sama S2 nyaris 4," tambah Harris.

"Harta, tahta, wanita, ya," tambah Charlie jahil.

"Heh, gue nggak pernah main cewek, ya!"

"Dia nggak pernah pacaran, tahu, Lu, nungguin ka--"

Maxwell langsung maju membekap mulut Ryan.

"Diem nggak lo?" ancam Maxwell.

"Masa sih, Kak Maxwell nggak pernah pacaran?"

Pertanyaan Lusi membuat tujuh sahabat itu terdiam sejenak.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jun 01, 2024 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

His Teen BrideWhere stories live. Discover now