21. Keluarga Besar (1)

78 5 1
                                    

Bhuk

Bhuk

Bhuk

Bhuk

Sekarang ini, Arsy sedang berlatih Bela diri di ruang latihan yang berada di lantai 4, paling atas milik Opa nya sendiri.

Keringat bercucuran membasahi wajah Arsy yang kini tengah sibuk memukuli samsak Tinju.

Tendangan demi tendangan yang Arsy kerahkan pada samsak Tinju memberikan suara yang sedikit menggema di ruang tersebut.

Lebih dari 2 jam Arsy berlatih Bela diri tak sadar jika hari mulai petang.

"Ekhem, permisi Nona muda." ucap seseorang membuyarkan kefokusan Arsy.

Arsy menoleh, mendapati seseorang yang ia tahu adalah tangan kanan paman nya. Davin.

"Maaf Nona, jika saya mengganggu latihan anda." Kata nya pada Arsy seraya sedikit membungkuk lalu berjalan mendekat kearah Arsy.

"Kenapa?." tanya Arsy menaikan sebelah alisnya.

"Saya di minta oleh tuan Davin untuk memberitahu anda untuk bersiap-siap karena keluarga besar Robitson yang lain akan berkunjung ke kediaman acara makan malam." Ujar seseorang tersebut yang bernama July Majesa. Tangan kanan Davin.

Arsy terdiam sejenak dan kemudian mengangguk pelan.

"Jam berapa ya Uncle?." Tanya Arsy pada July.

"Jam 7 malam Non." jawab July.

"Oke, makasih Uncle." kata Arsy.

"Iya Nona, sama-sama. Kalau begitu saya pamit undur diri." Ucap July menundukkan sedikit kepala nya.

"Iya." jawab Arsy singkat.

Setelah mendengar jawaban Nona muda nya, July bergegas keluar.

Arsy berjalan ke tepi menghampiri kursi yang di sediakan. Mengambil air mineral dan meneguk nya.

Glek

Glek

"Ahh,, hufft capek juga ya." cetus Arsy setelah beberapa kali meneguk air.

Lalu ia mengambil handuk kecil untuk membersihkan keringat di sekitar pelipis.

"Mereka nanti bisa terima aku ngga ya." ucap nya pelan.

"Gimana kalo mereka nggak suka sama aku?." ucap nya lagi.

"Huufftt." menghela napas panjang.

Ia sedikit merasa takut dan khawatir jika keluarga besar Opa nya tidak bisa menerima dirinya.

"Ngga usah takut Angel, mereka pasti akan menerima kamu." Celetuk seseorang mengkaget kan Arsy.

"Ahkk." jerit Arsy terkejut.

"Luci!." Sentak Arsy pelan pada Lucifer yang kini tengah berdiri bersandar pada salah satu alat Gym di sana.

"Sorry hehe." cengir nya tak merasa bersalah.

"Ck." decak Arsy sebal.

"Sudah, lebih baik kamu mandi dan bersiap-siap." Ujar Lucifer pada Arsy yang cemberut.

"Hm." dehem Arsy menanggapi seraya keluar dari ruang latihan tersebut.

***

Jam sudah menunjukkan pukul 19.05, dan Arsy kini sudah bersiap untuk turun namun dirinya merasa grogi karena untuk pertama kali akan bertemu dengan keluarga besar mendiang Ayah nya.

Queen Devil's  [On-Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang