19. Demam

97 27 4
                                    

Selamat Membaca

Tinggalkan jejak mu dan beri tanda jika terdapat Typo!

_________________________

Setelah kejadian kemarin dimana Arsy yang menangis mengutarakan apa yang selama ini ia pendam membuat nya Demam tinggi.

Jack awalnya ingin membawa Arsy ke Rumah sakit namun karena tidak mau alhasil Arsy hanya di rawat di kamarnya saja sesuai permintaan sang Cucu.

"Baby Girl, jagalah kesehatan mu! Jika kamu sakit siapa yang akan membalaskan dendam Daddy mu, hm?." Kata Jack menyematkan beberapa kata Provokatif.

Mendengar itu Arsy hanya mengangguk saja karena kepala nya yang masih terasa pusing.

"Jangan terlalu di pikir, semua pasti akan baik-baik saja selama kamu terus sehat!." Ujar Davin mengelus surai Arsy sayang.

"Aku sudah berusaha tidak khawatir pada mereka paman, tapi tetap saja aku tidak bisa." Jawab Arsy menghela napas.

"Perlahan kamu akan terbiasa, Berusahalah nak." Sahut Jack tersenyum tipis.

"Aku akan berusaha Opa, Paman. Aku nggak akan kecewakan kalian!." Kata Arsy bertekad.

Jack dan Davin tersenyum bangga.

"Makan yang banyak ya Baby, Opa nggak mau lihat Cucu ke sayangan Opa sakit." Kata Jack kembali menyuapi Arsy.

Davin mendengus, sedikit melirik Arsy sinis lantaran melihat ponakannya itu benar-benar di manja oleh sang Ayah.

"Davin!." Lirih Jack tajam.

Davin menyengir kaku. "Ehehe bercanda Daddy!."

Arsy terkekeh geli.

"Apa Lo?!." Cetus Davin pada Arsy ketika melihat Arsy mengejeknya.

"Apaan sih, sensi banget jadi orang." Balas Arsy setelah menelan suapan Sop.

"Sensi-sensi, dih! Bocil sok tahu Lo." Ucap Davin melotot.

"Bilang aja, Lo iri kan?!." Kata Arsy tersenyum mengejek.

"Iri sama Lo? Idih nggak level!." Jawab Davin menyilangkan tangan nya depan dada.

"Halah, tinggal bilang aja malu-malu Lo." Ejeknya lagi.

Davin melotot.

"Malu-malu pala Kakek Lo malu." Sentak Davin pelan.

"Nih kepala Opa, napa?." Sahut Arsy sambil mengusap kepala Jack dan sesekali mencium nya.

Jack tertawa pelan menikmati perdebatan kecil antara anak dan Cucu ke sayangannya.

"Sangat lucu hahaha." Batin Jack tertawa.

Arsy menoleh ke arah Jack dan menyengir lucu.

"Anak Opa yang ini ngeselin." Ujar Arsy menunjuk Davin dengan dagu nya.

Davin memutar bola matanya malas.

"Lo tuh yang ngeselin." Sahut Davin tak Terima.

"Orang iri dan ngeselin nggak di ajak, sana syuh syuh!." Cetus Arsy mengusir Davin seraya memperagakan tangan nya seperti mengusir ayam.

"Hahahaha." Pecah tawa Jack.

Mata Davin melebar mendengar itu.

"Lo!." Geram nya.

"Apa Lo?!." Tantang nya.

"Ish." Kesal Davin menghentakkan kakinya lalu keluar dari kamar Arsy.

BRAKK

"HAHAHAHAHA." Pecah tawa Arsy dan Jack melihat tingkah Davin.

***

20.45 WIB

Setelah selesai makan malam yang di antar sendiri oleh Jack dan Davin kini Arsy tengah di balkon kamar.

Ya, makan malam mereka di kamar Arsy karena Jack tidak mengizinkan Cucu nya itu turun kebawah.

Memandang langit malam yang di taburi banyak nya bintang-bintang bersinar. Sangat cantik.

"Maafin Arsy ya Sean, Arsy ingkar janji."

"Arsy nggak akan lama di sini. Kalo udah selesai belajarnya Arsy bakal langsung pulang."

"Tunggu Arsy ya Sean!."

Menghela napas sendu, Arsy menyenderkan badannya di sofa yang sengaja di tempatkan di balkon kamarnya.

"Apa aku bisa lewatin semuanya? Ini berat hufftt." Lirih Arsy ragu-ragu.

"Pasti bisa! semua ini demi keluarga Robitson!." Katanya kembali bertekad.

Sepasang mata yang menyorot sendu kearah bocah 6 tahun itu lalu segera beranjak dari sana.

"Kamu nggak lupa kalo masih ada aku kan Babe?." Ujar seseorang mengkagetkan Arsy.

"Luci?." Gumam Arsy pelan.

"Ya.. Tenang saja Queen, aku ada dalam dirimu." Ucap Lucifer.

Arsy mengangguk pelan.

"Luci, tolong jaga aku ya." Ucapnya pelan.

"Anything for you!."

Mendengar itu Arsy tersenyum tulus. Ia bisa merasakan pelukan hangat Lucifer di dalam dirinya.

"Terimakasih."

"Kamu nggak mau beri tahu mereka tentang adanya aku?." Tanya Lucifer.

"Emm, apa boleh Luci?." Gumamnya ragu.

"Sure Babe." Arsy mengangguk.

"Oke deh Luci, besok aku kenalin ke Opa dan Paman ku ya." Kata Arsy.

"Hm, sekarang tidur dan istirahat lah biar besok aku yang ambil alih tubuh mu." Ucap Luci di angguki oleh Arsy yang mulai memasuki kamar.

***

TBC

ig: _errr7

Queen Devil's  [On-Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang