Chapter 8 : Rumah Nella

10 10 0
                                    

Kini para anggota Ravloska telah berkumpul, mereka membuat rencana tidak di markas, tetapi di rumah nya Ellgar
Keenam anggota Ravloska saling bertukar ide, untuk memecahkan kode itu dan apa yang harus di lakukan selanjutnya

"Jadi gini nih 06.23. 06 itu adalah nomor rumah milik Nella dan 23 itu adalah jam.. 23.00 itu tengah malam, berarti mereka akan bersiaga di rumah nella pada jam 23.00" Ucap Arryan

"Tau dari mana lo tau nomor rumah milik nella?" Sambung brian

"Gue kn pernah lewat ke rumah nya, hanya lewat ga mampir" Jawab Arryan

"So, kalau udah tau kode nya, terus apa yang harus kita lakukan?" Tanya Alvaro, membuat suasana itu hening

"Nih minum nya saudara saudara jamet, ga usah protes kalau gue buatkan air putih" Lanjut Ellgar, kini lelaki itu menaruh air putih itu di tengah tengah mereka berenam

"Ga ada sirup apa teh gitu? Kan tamu adalah raja" sambung brian

"Buat sendiri lah sono, dah di buatin"

"Just kidding bro"

"Nah rencana nya gini" Ucap Ellgar, kini mereka berlima mendengarkan rencana milik Ellgar mereka tampak fokus

"Jadi gitu, mau kagak?" Tanya Ellgar kepada anggota lainnya

"Boleh, lo kalau buat rencana g pernah gagal" jawab Arryan, lelaki itu menyetujui rencana yang Ellgar buat

Pukul 20.00
Di keluarga nella, sang bunda sedang bersiap siap untuk pergi, nella pada saat itu masih fokus bermain game di ponsel nya

"Bunda mau kemana?" Tanya Nella yang melihat sang bunda melewati nya

"Mau ke rumah sakit bentar, kamu jaga rumah ya" Jawab bunda, nella berlari mendekat ke arah bunda nya

"Jangan tinggalin nella bun, nella takut kalau pembunuh yang melukai nella kayak kemarin datang lagi"

"Gabisa sayang, lagian anak cewek ga boleh keluar malem malem, kamu jaga rumah bentar ya? Nanti bunda beliin martabak"

"Kan keluarnya sama bunda, bukan nella sendiri boleh ya? Nella takut di rumah sendiri, apa lagi kalau hujan lebat, terus mati lampu gimana bun?" Nella masih membujuk sang bunda

"Katanya kamu itu ultramen, jadi bisa jaga diri kan? Abang sepupu kamu nanti dateng kesini, paling dia bisa nemenin kamu"

"Huh.. Bundaaaa nella mau ikutt" Kini nella merengek dan merayu sang bunda, ponsel nya yang tadi berada di genggaman nya menjadi di atas sofa

"Ga bisa sayang, nanti bunda beliin martabak ya? Dadah sayang!!" Sang bunda melambaikan tangan nya saat sudah masuk ke dalam mobil putih, langkah nella terhenti ketika mobil itu telah jauh

"Bunda.. Jangan lama lama pulang ya? Nanti ada pocong sama temannya gimana? Bunda tau kan kalau anak gadis bunda ini penakut sama hantu? Kenapa bunda tega ninggalin nella si" batin nella

Kini nella masuk kedalam, dan meraih ponsel nya, ia melanjutkan play game nya..
Tak terasa jam telah melewati pukul 21.00,nella berbaring di kamar nya, karna takut untuk pergi ke ruang tamu, ia menutup pintu dengan erat..

Suara gemuruh berbunyi, nella masih setia menunggu kepulangan sang bunda, ia tidak mau sang bunda kena hujan

Tep!
Lampu tiba tiba mati, kini nella tersentak kaget, ia meraih ponsel nya dan menghidupkan senter lewat ponsel nya, nella tidak pergi kemana mana, ia tetap stay di kamar nya.. Gemuruh terus berbunyi, menandakan hujan besar akan turun

ARRELLA (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang