PART TUJUH BELAS

20 6 2
                                    

Sorcha masih berada di studio Jesse, setelah menghabiskan sushinya ia memilih untuk menemani Jesse—yang sibuk dengan pekerjaannya dan dirinya hanya menonton pria itu.

Ini pertama kalinya Sorcha melihat Jesse bekerja dan hal baru juga untuk dirinya. Pria itu benar-benar fokus pada laptop, dentingan suara nada yang dihasilkan oleh keyboard juga bisa di dengarnya. Sorcha menikmati nada-nada yang mengalun menjadi melodi indah di pendengarannya.

Kehidupannya dan Jesse jauh berbeda, pria yang memunggunginya ini hidup dengan kehidupan glamor dan tak luput dari pemberitaan—berbeda dengar dirinya yang hidup tertutup dan sangat menghindari kehidupan yang dijalani Jesse. Ia benci menjadi spotlight.

Keluarganya cukup terpandang di Indonesia—nama kedua orang tuanya juga terkenal. Papanya yang namanya hidup di dunia bisnis—Erick Yusuf Salim dan Mamanya yang kehidupannya tidak jauh dari seni—Rachel Awina.

Percerain orang tuanya—lebih tepatnya kehidupan orang tuanya sebelum bercerai menghantuinya, banyak kejadian yang ia lalui dan karena itu dirinya benar-benar takut dengan pernikahan dan perjodohan yang dilakukan oleh keluarga. Beberapa kali keluarganya menjodohkan dirinya dengan pria-pria yang tidak ia kenal—keluarganya memaksa untuk tetap bertemu dengan alasan-alasan yang sudah muak ia dengar. Beberapa kali dirinya juga pernah mendapat perlakuan tidak nyaman dari pria yang ia temui.

Sorcha tak pernah membayangkan dirinya akan dekat dengan pria yang menjadi idola temannya. Sering kali Sorcha mendengar keluhan-keluhan temannya terhadap wanita yang dekat dengan Jesse—entah Paloma yang tidak menyukai sifat teman wanita Jesse ataupun Paloma yang membenci latar belakang teman wanita Jesse. Sorcha menjawab dengan gumaman atau anggukan kecil sebagai tanda ia mendengar keluhan temannya itu.

Berita buruk dan julukan-julukan untuk Jesse juga ia tahu—tentu saja Paloma yang memberitahunya. Selain dari Paloma, media sosial juga ramai membahas semua tentang Rafael Jesse.

Kini dirinya dihadapkan oleh seorang Rafael Jesse, bukan sebagai idol tetapi sebagai kekasihnya. Perjodohan yang direncanakan Papanya bisa dibilang berhasil—hanya saja mereka memilih untuk tidak terburu-buru. Entah bagaimana Tuhan membuat dirinya harus terperangkap dengan pria yang kehidupannya jauh berbeda darinya.

Sorcha tersenyum melihat pemandangan di hadapannya—punggung pria itu menjadi pemandangan yang membuatnya tersenyum. Nada lagu yang kini sudah membentuk melodi indah dan gumanan kecil dari lirik yang ditulis oleh Jesse mulai menyatu di pendengarannya.

"You get the fast track." Kata Jesse yang kini sudah berbalik dan menatapnya.

Sorcha menatap Jesse bingung—dan pria itu mendekat kearahnya masih duduk di kursi yang beroda. "Maksudnya?"

Jesse menarik Sorcha kini wanita itu duduk dipangkuannya. "Belum ada yang denger lagu ini." Kata pria itu tersenyum. "Just the two of us." Lanjutnya dengan suara pelan.

Sorcha tersenyum, "Apa aku harus merasa terhormat?" Tanyanya sambil menyipitkan matanya.

"Tentu saja! Semua orang bakalan cemburu sama kamu kalau mereka tahu."

"Really? Apa aku harus sebarin lagu kamu? Terus aku jual dan aku dapet keuntungan itu semua." Kata Sorcha jahil.

"Without you doing that, you will get that." Kata pria itu sambil mengedipkan sebelah matanya.

Sorcha tersenyum, "Oh... So aku bakalan dapetin keuntungan dari lagu ini—Heeemm... Royalti" Kata Sorcha sambil menganggukan kepalanya dan seolah-olah berpikir. "This song is about me?"

Jesse menunjukan ekspresi seolah-olah pria itu berpikir untuk menjawab pertanyaan Sorcha. "Heemmm.... maybe." Jawabnya sambil menjawil hidup Sorcha.

I DIDN'T MEAN TO FALL IN LOVE WITH YOU || Celebrity #1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang