🖤 Selamat Membaca 🖤
.
.
.
.
.Lisa sangat shock saat diberitahu yang harus di asuhnya adalah Wonwoo.
Dia kenal Wonwoo. Satu penjuru komplek juga sepertinya mengenalnya. Sebab pribadi Wonwoo yang ramah dan suka menyapa setiap kali bertemu tetangga.
Tapi hubungannya dengan laki-laki tersebut hanya sebatas saling sapa saja. Keduanya tidak begitu akrab.
Mau menolak pun tidak bisa karena Lisa benar-benar butuh uang tersebut dalam waktu singkat dan Bu Niyar pun mau membayar di muka. Jadi dia berusaha menetralkan raut wajahnya dan bertanya, "Jobdesk-nya ngapain aja, Tan?"
Kalau disuruh memandikan dan menidurkan Wonwoo sih lebih baik Lisa langsung pamit undur diri.
Lagi pula aneh sekali, laki-laki dewasa seperti Wonwoo kenapa butuh untuk di asuh. Padahal dia sehat dan tidak sakit sama sekali.
Mendengar pertanyaan Lisa, agaknya gadis itu betulan menerima pekerjaan tersebut.
"Pastiin Wonwoo makan teratur aja, Lis. Sama make sure dia masih hidup selama Tante gak di rumah."
Bu Niyar terpaksa menyewa babysitter karena beliau harus kembali berangkat kerja. Dari pagi hingga sore. Dan di periode waktu tersebut, wanita paruh baya itu membutuhkan seseorang untuk menemani Wonwoo.
Sebab beliau sudah seminggu ini tidak berangkat ke kantor karena terlalu khawatir dengan keadaan anaknya yang seperti mayat hidup. Beliau takut meninggalkan Wonwoo sendiri.
Bagaimana jika anaknya nekat dan memilih mengakhiri hidup saat sedang sendirian? Bu Niyar tidak sanggup membayangkannya.
"Sejak bercerai, Wonwoo jadi tidak memiliki gairah hidup."
Awalnya Lisa berniat tidak percaya. Tapi begitu dirinya di bawa ke pekarangan belakang, dimana Wonwoo sedang duduk dan melamun tanpa melakukan hal lain, dia baru percaya.
Tatapan mata laki-laki itu kosong. Wajahnya terlihat pucat dan kantong matanya lebih parah dari Lisa yang akhir-akhir ini suka begadang. Wonwoo juga terlihat lebih kurus dari terakhir kali Lisa melihatnya.
Setelah sepakat dengan jobdesk yang ringan, menurut Lisa. Gadis itu pun di ajak mendekat ke arah Wonwoo yang menoleh tatkala suara langkah kaki mendekat.
"Woo, ini--"
"Gak mau, Ma. Udah ku bilang berapa kali kalo aku gak mau. Gak butuh." Wonwoo memotong ucapan Mamanya begitu saja sebab sudah tahu apa yang akan di ucapkan.
Lisa berdiri di belakang Bu Niyar.
Entah sudah berapa banyak calon babysitter yang beliau bawa ke rumah dan dikenalkan kepada Wonwoo dan responnya selalu sama. Menolak mentah-mentah.
"Aku gak sakit. Aku bisa ngelakuin semuanya sendiri."
"Mama gak percaya. Kalo Mama gak ambilin makan, pasti kamu gak makan. Itu pun harus Mama tungguin. Kamu juga suka ngelamun selama berjam-jam. Kamu udah masuk rumah sakit dua kali belum lama ini. Mama khawatir, Woo."
Wonwoo menghela napas. Dia masih belum melihat wajah perempuan yang akan menjadi babysitter-nya sebab Lisa masih setia bersembunyi di belakang punggung Bu Niyar.

KAMU SEDANG MEMBACA
BABYSITTER HOT DUDA || Wonwoo x Lisa ||
RomanceSeakan sudah jatuh tertimpa tangga pula. Lisa habis diselingkuhi oleh kekasihnya dan disusul dengan kabar jika Perusahaan Papanya hampir bangkrut. Dia terpaksa menyesuaikan gaya hidup dengan berhemat, kemudian sang mantan datang meminta uang ganti...