Perasaan yang terikat

8 0 0
                                    

Sejak aku kecil, aku sudah bertanya-tanya, apakah aku memiliki belahan jiwa?

Kerap kali, aku bisa merasakan ikatannya di dalam hatiku. Dalam momen-momen tertentu, seperti di saat sedih misalnya, tiba-tiba muncul pertanyaan di dalam hatiku: "Apakah kamu juga sedang merasakan hal yang sama?"

Aku tidak pernah mengerti mengenai apa yang sedang aku alami, tetapi perasaan yang mengikat itu terasa begitu kuat. Terkadang dalam kejadian acak sekalipun, aku mendapati diriku bertanya: "Apakah kau juga sedang melakukan hal yang sama?"

Aku bisa merasakanmu, kamu ada, kamu selalu ada, meskipun aku tidak mengenalimu.

Ditambah lagi dengan beberapa hal spesifik yang  hal ini akan kujelaskan nanti, bagaimana semuanya begitu terikat, bagaimana Allah merencanakan semuanya dengan begitu mendetil dan begitu presisi.

"Apakah kamu juga sedang mencariku?"

Karena aku juga sedang mencarimu.

Barangkali kamu merasakan hal yang sama denganku, seringkali niatmu disalahartikan oleh orang lain. Itulah yang terjadi padaku, seakan aku memang sesulit itu untuk dimengerti, itu membuatku sering merasa kesepian. Jadi, aku selalu berdoa kepada Allah supaya suatu saat pertemuan itu terjadi.

Aku selalu meminta agar memiliki pasangan yang punya kemiripan denganku, tujuannya supaya kita bisa dengan mudah memahami satu sama lain.

Aku yang hancur sudah terlalu lelah jika harus terbakar dengan pasanganku kelak. Maka dari itu, aku selalu berdoa semoga ia bukanlah orang yang kasar, baik dari perilaku maupun ucapan.

لا....بس هوِ مَنُّو مِتْلُن كِلّن

ا... مَحّالي جرُوْحي مِن مَحَلُّن

Waktu kamu muncul di mimpiku saat itu, kamu meruntuhkan seluruh badai-badaiku. Pelukanmu begitu hangat dan lembut, begitu penuh dengan kasih sayang. Aku bukan tipe yang suka untuk dipegang, apalagi dipeluk. Namun, entah mengapa, pelukanmu membuatku merasa sangat lengkap. Aku merasa utuh, seutuh-utuhnya. Entah mengapa, aku ingin selama-lamanya berada di pelukan tersebut. 

Di dalam mimpi-mimpiku, kita adalah sepasang teman sejati. Menjelajahi jalan yang berbukit-bukit, kita berlarian bagai sepasang burung yang terbang dengan lincahnya. Kamu manis dan menyenangkan, meskipun saat itu, aku belum mengenali wajahmu. Meskipun begitu, kehadiranmu membuatku merasa aman dan nyaman. Terlebih, yang paling aku kurang bisa mengerti adalah bagaimana dengan cepatnya aku mempercayaimu. Seakan aku sudah mengenalimu sejak lama. 

Kita menelusuri malam yang panjang, penuh petualangan. Aku mempercayai kamu, bahkan kamu tidak melakukan apapun dimimpi itu. Kamu tidak menyentuhku. Tidak sama sekali. Penuh tawa dan kebahagiaan. Mimpi-mimpiku adalah pelarian dari hidup dan dunia yang terasa begitu mengerikan. 

Di sanalah kamu. Bagai tameng dan selimut, melindungi aku dari semuanya. Aku merindukanmu, selalu.

---

Aku memutuskan untuk mengunjungi ruangan guru di SMK, tujuanku untuk bertanya perihal jodoh. Aku masih ngotot. pokoknya, aku harus bisa mengubah Greyson. Aku yakin dia bisa berubah, aku yakin dia bisa menyukai perempuan. Intinya, aku harus berakhir dengan dan bersama Greyson. Aku tidak mau tahu, pokoknya Greyson, Greyson, dan Greyson seorang! 

"Umi ..." Aku menyapa beliau. Murid-murid di sekolahku biasa menyapa beliau dengan sebutan Umi. "Saya mau nanya, boleh?"

"Mau tanya apa, ********?" Beliau merespon sapaanku. 

Aku menjawab beliau dengan agak ragu. "Mau tanya, soal ... Jodoh?"

Beliau tersenyum. "Kenapa? Ada apa soal jodoh?"

Semuanya kuceritakan pada beliau, tak peduli serumit apa kasusnya, sepanjang apa rumus panjang kali lebarnya cerita tersebut. Aku ceritakan semuanya. Beliau sedikit terbelalak. Lalu, beliau menyampaikan ini. 

"****, kita itu, gak bisa milih jodoh kita siapa." Ujar beliau, kali ini, aku yang terbelalak.

"Bukannya, kita bisa berdoa untuk mengubah takdir, mi? Bukannya Allah sebaik-baik pengabul doa?" 

Beliau tertersenyum kembali. "Iya, tapi, kita gak bisa milih jodoh kita siapa."

Aku merengek. "Kenapa?" 

"Karena kita adalah obat untuk jodoh kita."

سُبْحٰنَ الَّذِيْ خَلَقَ الْاَزْوَاجَ كُلَّهَا مِمَّا تُنْۢبِتُ الْاَرْضُ وَمِنْ اَنْفُسِهِمْ وَمِمَّا لَا يَعْلَمُوْنَ

"Mahasuci (Allah) yang telah menciptakan semuanya berpasang-pasangan, baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka sendiri, maupun dari apa yang tidak mereka ketahui." (QS Yasin: 36)

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 20 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Finding BetelgeuseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang