2. New Boss

22K 92 0
                                    

Liliana tampak tersenyum karena meja makannya pagi ini sangat lengkap. Biasanya entah Alexander ataupun Oliver masing-masing dari mereka absen karena berangkat lebih dulu. Jadi ia putuskan untuk memasak sarapan special yaitu nasi goreng dengan telur mata sapi kesukaan anaknya. Tidak lupa ia menaruk banyak mentimun juga tomat sebagai pelengkap.

Suaminya juga sudah menyantap sarapan duluan karena harus minum obat. Setelahnya pria itu menikmati kopi nya untuk menemaninya membaca koran. Tubuhnya masih kurang sehat jadi ia dilarang melakukan pekerjaan berat. Walaupun hanya duduk dikursinya saja tetap saja kepalanya jalan untuk berfikir. Jadi Liliana melarangnya untuk pergi dan meminta Oliver menggantikannya lebih dulu.

Sesekali Bastian memantau kinerja Alexander, anak-anaknya memang tidak perlu diragukan lagi dalam kepemimpinannya. Hanya saja yang ia takuti hanya satu, Alexander memperkosa Isabella. Ia saja yang sudah tua begini terkadang sering khilaf dengan menatapnya lekat. Apalagi Alexander.


Kalau dilihat-lihat memang tidak ada ketertarikan, namun manusia tetaplah manusia. Ia juga sudah mengatakan perihal ini pada istrinya. Dan Liliana sepertinya santai kalau memang Alexander melakukannya. Tinggal suruh mereka menikah saja, begitulah istrinya saat membahas mereka berdua.

Alexander menatap kakaknya yang akan berangkat bersama dengannya. Ia akui kakaknya lebih tampan dan macho. Ia selalu saja merasa kalah kalau soal fisik, selain tampan kakaknya punya tubuh yang kekar atletis. Alex juga sebenarnya punya hanya saja tidak semenonjol kakaknya. Dan pria itu juga akan menikah, dengan wanita yang mencintainya.

Catat! Wanitanya yang mencintainya, bukan kakaknya. Karena sampai kapanpun pria itu tidak akan pernah puas bermain-main. Ini rahasian mereka berdua ,

Karena setelah pemberitaan terakhir, serangan jantung ayahnya kumat dan harus dilarikan ke rumah sakit. Karena merasa bersalah akhirnya Oliver putuskan untuk menikah saja sebagai jalan keluarnya. Daripada ia terus membuat kedua orang tuanya khawatir. Walau ia tahu keputusan besarnya ini malah menjadi masalah baru untuknya.



" Sering-sering seperti ini ya Nak, Mama jadi semangat masaknya " Alexander dan Oliver saling pandang. Bukan tidak mau tetapi rapat yang diset pagi sekali dan juga jarak yang lumayan jauh membuat mereka harus buru-buru tanpa memikirkan sarapan lagi.

Mereka sebenarnya mau-mau saja sarapan dirumah apalagi masakan ibunya yang selalu menjadi candu mereka. Hanya saja pekerjaan mereka tidak bisa diajak kompromi membuat keduanya merasa bersalah pada ibunya yang hanya bisa sarapan berdua dengan ayahnya.

Liliana menatap Alexander. Anaknya tampak makan dengan lahap, coba saja anaknya berniat menikah pasti setiap hari ada yang memasak. Ia jadi membayangkan kedua anaknya menikah bersamaan, pasti seru sekali. Tapi sayangnya keduanya sama-sama menyebalkan. Sama seperti suaminya.

" Lex, kamu tidak berniat menyusul Kakak? " Satu pemikiran dengan istrinya. Bastian sepertinya tahu apa yang menjadi kekhawatiran istrinya akhir-akhir ini. Alexander hanya geleng-geleng kepala atas pertanyaan Ayahnya.

Mereka memang selalu seperti itu jadi dirinya tidak terlalu memusingkan. Ia pasti akan membawanya saat wanita itu sudah siap.

" Memangnya Bella tidak cocok? Dia cantik, loh! "

Ibunya mencoba memancing anak bungsunya. Jujur saja Liliana merestui, kalau memang itu Bella calonnya. Karena ia juga suaminya sangat tahu karakter juga kepribadian wanita cantik itu. Yang disayangkan adalah Sakura malah menjalin hubungan dengan Raymond.

Bastian pernah memanas-manasi, namaunya wanita yang sedang jatuh cinta jadi tidak mendengar nasihat orang. Jadi ia putuskan untuk menunggu saja sampai Bella sadar watak Raymond yang sebenarnya.

a Sexy Secretary (Sexy Series #2) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang