Happy Reading 🩸 🖤
Malam pun tiba. Kini Dean sudah berada di atas ranjang bersama dengan laptop di pangkuannya. Ia sedang menonton drama.
Saat sedang fokus menatap layar laptop. Suara pintu terbuka terdengar dari arah kamar mandi di kamarnya. Membuat Dean refleks menoleh.
Terlihat Gevan keluar dari kamar mandi sudah memakai kaos dan celana selutut. Handuk kecil melingkar di leher nya dan air menetes dari rambut basahnya membasahi lantai.
Kesal karena Gevan tidak mengeringkan rambutnya. Dean dengan cepat menghampiri Gevan dan mendudukkannya di sopa dan mengeringkan rambut Gevan.
"Kamu harusnya keringin rambut dulu. Liat airnya jadi nge basahin lantai." Omel Dean. Bukannya merenungkan kesalahannya. Gevan malah tersenyum dan menarik pinggang ramping Dean membuat tubuh mereka semakin dekat.
"Cokelat sama keju yang gue kasih Lo makan gak?" Tanya Gevan sembari menatap Dean dari bawah.
Merasa sudah kering Dean melepaskan tangan Gevan dari pinggang nya dan menyimpan handuk itu di tempatnya dan berjalan ke arah laci tempat penyimpanan cokelat dan keju pemberian Gevan. Mengambil satu cokelat dan satu keju itu lalu memberikan kepada Gevan.
"Kamu dulu yang makan baru aku juga makan." Ujar Dean. Gevan mengangguk dan mengambil cokelat dan keju itu.
Membukanya dan memakan makanan itu satu persatu.
Dean hanya menatap Gevan melihat reaksi Gevan. "Kok kamu gak muntah atau sesak nafas sih?" Tanya Dean
"Ya kan ini gak ada racunnya. Nih makan." Ujar Gevan memberikan cokelat dan keju itu kepada Dean dan dengan polos Dean menurut dan memakannya.
Dan benar. Tidak ada apa apa yan terjadi yang berarti ini tidak di beri racun.
Setelah terbukti tidak ada racun. Dean lanjut mengemil Keju sedangkan cokelat di berikan kepada Gevan.
"Kamu beneran mau bunuh aku?" Tanya Dean kepada Gevan yang sedang pokus memakan Cokelat.
"Lo beneran mu gue bunuh? Kalau Lo mau dengan senang hati gue bunuh Lo sekarang." Ujar Gevan yang langsung di balas gelengan oleh Dean.
"Kamu itu harus baik sama aku, soalnya kalau gak baik sama aku, aku usir kamu sekarang terus aku teriakin kamu Pencuri." Ujar Dean dengan percaya diri
Gevan terkekeh geli melihat ekspresi Dean yang sangat menggemaskan. Ia langsung mengusak rambut Dean membuat rambut Dean berantakan.
"Ihh rambutnya jadi berantakan. Gevan mah!" Dean menepis tangan Gevan dari kepalanya.
"Kamu kok bisa tau aku tinggal di sini?" Tanya Dean menatap Gevan penuh tanda tanya.
"Gue hacker, jadi gampang cuma buat tau Lo tinggal di mana. Biodata Lo gue udah tau semua." Jawab Gevan santai.
"Kamu emang beneran pembunuh bayaran bukan sih? Tapi kok kamu punya geng motor?" Tanya Dean lagi.
"Beneran, Lo mau liat video pas gue bunuh orang? Sini deket sama gue, kita liat." Titah Gevan menarik Dean hingga Dean menyender di dadanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
POSSESSIVE KILLER
FanficDeano pemuda desa yang sedang study tour ke kota bersama sekolah malah melihat pembunuhan di depan mata nya. Dan Sejak itu ia mulai sedikit tidak tenang. dan fakta terkuak, orang yang membunuh polisi adalah seorang pemuda berumur 18 tahun dan ketua...