13. The Sponsor, The Anger.

372 39 6
                                    

"Halo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Halo." sapanya lembut. "Oh, omong-omong aku sudah meminta ijin kepada Death dan Sun untuk mengobrol dengan kalian."

Suara halus itu terdengar tidak asing di telinga Cale, "Kau... Kaede...?"

"Benar sekali. Seratus untukmu, Cale." Kaede bertepuk tangan lalu terkekeh.

"Wali mu itu sangat posesif, ya. Padahal aku hanya ingin mengobrol biasa."

"Kau bisa berbincang dengan Death?"

"Tentu, barusan aku berbicara dengannya, sekaligus membantunya mengirim mereka kesini." ujar Kaede, lalu melanjutkan, "Tidak enak jika harus mengobrol sambil berdiri. Ayo ikut aku kesana, aku punya cemilan yang enak."

Mendengar itu, anak-anak di sekitar Cale langsung menurunkan kewaspadaan mereka. Meskipun begitu, mereka menatap Cale, memohon untuk bisa ikut dengan wanita cantik di depan mereka. Setelah si rambut merah menganggukkan kepala, Hong langsung bersemangat dan berlarian, berbeda dengan kakaknya ataupun Yoosung yang tetap berada di samping Cale. Keduanya lalu berjalan berdampingan dengan yang masih kecil berada di depan mereka.

"Pasti ada sesuatu yang ingin kau katakan, kan?"

Kaede terkekeh, "Curiga sekali. Aku benar-benar hanya ingin berbincang denganmu, tentang dunia ini dan duniamu yang sebelumnya. Anggap saja aku penasaran."

Rontokan tembok tadi hilang menjadi debu ketika Kaede mengayunkan jarinya yang mengarah pada puing-puing. Setelah itu, tembok putih yang tadinya hancur dengan berantakan menjadi lebih rapi, membentuk sebuah lorong. Mereka berjalan melewati lorong itu, bukan sebuah lorong yang gelap, setidaknya tidak seterang ruangan yang sebelumnya. Ujung dari lorong itu, mereka dapat melihat sebuah greenhouse yang luas, dipenuhi oleh bunga-bunga. Mungkin lebih cocok untuk disebut sebagai taman bunga, dibandingkan hanya greenhouse.

"Duduklah, aku akan menyiapkan cemilannya."

Tidak bisa disebut 'menyiapkan' karena ketika Kaede menjentikkan jari, makanan manis muncul di atas meja. Tidak hanya cemilan, namun juga beberapa gelas susu untuk anak-anak. Sedangkan itu, Cale dan Kaede duduk di meja yang berbeda dari mereka, meskipun memiliki makanan dan minuman yang sama. Tapi Cale menyadari ada gelas yang berbeda, sebuah cangkir yang berisi lemonade, mengingatkannya dengan minuman yang biasa Ron siapkan untuknya.

"Minumlah, aku menyiapkan itu secara spesial untukmu." ujar Kaede yang menyadari tingkah Cale.

Si rambut merah terkekeh, kemudian mengangkat secangkir lemonade yang tersedia dan menyisipnya, "Rasanya sama. Apa ini, pasti kau bertanya secara langsung ke Ron, ya?"

Kaede tertawa, "Mana mungkin. Bisa-bisa dia menyiapkan secangkir racun daripada lemonade untukku. Jelas mencurigakan kalau aku mengenalkan diri sebagai kenalanmu. Dia sangat protektif ke anak anjing satu-satunya."

Mereka hening sejenak untuk menikmati angin sepoi-sepoi yang entah berasal dari mana. Si rambut merah mengambil sepotong macaron setelah meneguk habis lemonade dari cangkir sebelumnya. Rasanya sangat asam, sehingga dia membutuhkan sesuatu yang manis.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 30 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

[[ A G A P E ]]  | ORV X TCV FANFICTIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang