Bagian 01

3.8K 145 8
                                    

hi!
sesuai deskripsi ini cerita bxb ya jangan salah lapak
tidak ada sangkut pautnya dengan kehidupan idol, author hanya meminjam nama untuk keperluan cerita
ini cerita pertamaku, ada salah boleh bgt dikoreksi
hope you like it!

hi!sesuai deskripsi ini cerita bxb ya jangan salah lapaktidak ada sangkut pautnya dengan kehidupan idol, author hanya meminjam nama untuk keperluan ceritaini cerita pertamaku, ada salah boleh bgt dikoreksi hope you like it!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Suara petir bersahutan menambah ketakutan makhluk kecil dalam dekapan sang kakak, bibirnya bergetar juga terdengar gigi gemertuk menandakan dirinya sedang kedinginan. Kedua kakak beradik itu kini berteduh di depan sebuah toko pinggir jalan.

"Hyung, takut."

Pria itu sebisa mungkin menahan tangis sambil terus mendekap tubuh adik kecilnya lebih erat, "Sabar ya sayang, setelah reda kita akan cari tempat tinggal."

Menggosok kedua tangan bermaksud menyalurkan kehangatan, Jaeyoon menempelkan kedua telapak tangan ke pipi adiknya, dingin sangat dingin bahkan bibir anak kecil itu mulai memucat.

Tak mampu membendungnya lagi liquid bening turun tanpa permisi membasahi kedua pipi dikala adiknya sudah terlelap, "Hiks, maafkan hyung, tidak seharusnya kau merasakan semua ini, maaf belum bisa jadi kakak yang baik untukmu."

Masih terisak pelan, menengadah menatap langit mendung yang tak bosan menumpahkan bulir air, berharap segera usai dan digantikan oleh pelangi namun nyatanya malah gemuruh yang bergantian seperti berlomba siapa yang paling tak tertandingi.

Shim Jaeyoon dan Shim Sunoo, harus menelan kenyataan pahit saat kedua orang tua nya mengalami kecelakaan yang merenggut nyawa keduanya tiga minggu lalu, bumi tempat mereka berpijak seolah runtuh, mereka tidak punya siapa siapa lagi, kedua orangtuanya anak tunggal, kakek dan nenek mereka pun juga sudah lama meninggal bahkan sebelum mereka lahir.

Seolah belum puas, mendiang ayah dan ibu nya ternyata terlilit hutang menyebabkan rumah harta satu satunya yang mereka miliki disita pihak bank dan berakhir di situasi seperti ini.

Dulu sebelum ada badai menghantam takdir mereka bisa dibilang keluarga cemara, meskipun bukan termasuk orang yang kaya raya tapi mereka berkecukupan, Tuan Shim selaku kepala keluarga memiliki usaha yang dirintis sejak awal menikah, kerja keras tidak menghianati hasil sebab setiap bulan selalu ada peningkatan penghasilan membuat sepasang suami istri selalu mengucap syukur.

Hingga waktu tiba dimana Jaeyoon dilahirkan, dua tahun penantian akhirnya malaikat kecil hadir di tengah pasangan harmonis itu, berjanji memberi yang terbaik untuk harta yang paling berharga mereka tidak sedikitpun melewatkan momen tumbuh kembang Jaeyoon mulai dari bayi yang hanya bisa menangis, lalu tengkurap, merangkak hingga bisa berjalan dan berbicara, mereka bahu membahu saling membantu dalam membesarkan anak mereka.

Lima belas tahun tak terasa sudah mereka lewati, Jaeyoon menginjak usia remaja merasa bangga memiliki orang tua sehebat ayah dan ibunya, dia jauh dari kata kurang kasih sayang karena semua dilimpahkan untuknya, kebahagiaan semakin bertambah ketika dia dikabarkan akan memiliki seorang adik, ya! Nyoya Shim hamil anak kedua.

Wanna Be Yours || sungjakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang