Pukul 8 malam, suara gemuruh yang berasal dari perut membuat Sunghoon menghentikan aktivitas nya, bersandar sambil meregangkan otot-otot yang kaku karena sudah berkutat dengan pekerjaan selama berjam-jam sampai tak memedulikan dirinya sendiri yang belum makan dari siang.
Sunghoon memutuskan untuk pulang ke apartemen Wonyoung usai lembur, tapi sebelum itu dia akan mampir untuk mengisi perutnya terlebih dahulu.
Makan dalam kesendirian inilah yang Sunghoon rasakan, menu yang harusnya cocok di lidahnya semua begitu hambar, hanya sibuk mengaduk dirinya mendadak sudah tak berselera untuk menambah sesuap saja padahal kondisinya masih lapar, ini pertama kali bagi Sunghoon, jika dibandingkan saat dia berada di rumah yang selalu makan bersama walau dalam keadaan hening tapi dia masih bisa merasakan suasana hangat keluarga, tapi lihat dia sekarang?
Sunghoon tersenyum kecut, dicampakkan itu sakit terlebih oleh orang yang selama ini begitu dekat dengannya.
Keluar dari resto entah mengapa Sunghoon merasa ada yang membuntuti nya dari belakang, awalnya Sunghoon mengira itu pelanggan yang sama sepertinya, tapi apa wajar jika itu hampir sampai mobil?
Setiap langkah Sunghoon memperhatikan bayangan yang mengikutinya.
Srett
Dugaan tepat serta reflek yang cepat membuat serangan itu meleset tidak mengenai perut belakang Sunghoon.
"Siapa kau?" Sunghoon menatap nyalang pria bertopeng yang hampir saja menusuknya.
Sunghoon melakukan perlawanan saat sosok itu menyerang nya lagi namun lengah sedikit saja pisau itu kini berhasil mengenai lengan nya, walaupun tertutup oleh jas yang dia kenakan tetap saja benda tajam itu berhasil menembus dan melukainya.
"Akhh."
Lengan Sunghoon otomatis mengeluarkan darah, tak sampai di situ saja sosok itu semakin mendekat dengan kekehan yang terdengar layaknya psikopat, tatapan begitu mengerikan membuat Sunghoon termundur, sial menoleh kanan kiri tak ada satupun orang sekarang dia semakin terpojok setelah menabrak tembok di belakang nya.
"Pergilah ke neraka!"
Sunghoon terbelalak hampir saja pisau itu menghunus jantung nya jika dia tidak segera menahannya, namun karena itu telapak tangan nya jadi terluka dan darah terus menetes, erangan terdengar dikala Sunghoon menjauhkan pisau itu dengan usahanya.
Sepertinya Tuhan sedang berpihak padanya karena setelah itu terdengar suara sirine yang semakin dekat.
Sosok itu melepas cengkraman begitu saja sambil membawa pisau nya lalu berlari meninggalkan Sunghoon sebelum polisi datang menangkapnya.
"Tuan anda baik-baik saja?" Tanya salah seorang pria berseragam langsung menghampiri Sunghoon yang masih duduk bersandar.
Sunghoon akhirnya dibawa ke rumah sakit menggunakan mobil polisi, dan sekarang lukanya sedang dibalut oleh suster.
KAMU SEDANG MEMBACA
Wanna Be Yours || sungjake
FanfictionApakah takdir bisa mempersatukan mereka? Sunghoon x Jake ⚠️ bxb ⚠️ mpreg ⚠️ mengandung unsur kekerasan start : 17 juni 2024 finished : 28 oktober 2024