Bagian 12

1.2K 125 44
                                    

Bulu mata bergerak dibarengi kedua netra cantik terbuka secara perlahan karena sebuah cahaya yang telah mengusik, hal pertama yang Jaeyoon tangkap setelah menyempurnakan penglihatannya yaitu ruangan yang begitu asing menurut nya, mengerjap berkali...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bulu mata bergerak dibarengi kedua netra cantik terbuka secara perlahan karena sebuah cahaya yang telah mengusik, hal pertama yang Jaeyoon tangkap setelah menyempurnakan penglihatannya yaitu ruangan yang begitu asing menurut nya, mengerjap berkali-kali untuk memastikan, sedang berada dimana dirinya saat ini?

Dia masih ingat betul terakhir kali dirinya merebahkan diri di sofa, dan.... Akhirnya dia menyadari sesuatu.

Apa ini seperti ada yang menekan perutnya?

Melirik ke arah bawah sontak saja Jaeyoon membelalakkan mata, siapa yang tidak shock ketika baru bangun langsung disuguhi pemandangan sosok yang tengah tidur di atasnya.

"AAAA!" Teriak Jaeyoon sambil bangun.

Pergerakan itu membuat sosok tadi jadi ikut terlonjak, saking kagetnya sampai tidak bisa menjaga keseimbangan berakhir jatuh ke bawah.

"Kau gila?! Sakit bodoh!"

'Tuan Sunghoon? Bagaimana bisa?!'

Tercengang, dia baru mengetahui sebab posisi pria itu membelakanginya tadi.

Bukannya merespon Jaeyoon masih dengan rasa terkejutnya membekap mulutnya sendiri, apa yang sudah terjadi hingga berada di situasi seperti ini?

Si korban masih setia mengusap siku nya terasa nyeri akibat membentur lantai yang keras. Niat hati ingin memaki lagi namun belum sempat ketika mendengar suara dari arah luar memanggil namanya dan juga Jaeyoon.

Itu Riki!

Kalang kabut, Sunghoon menghiraukan rasa sakit langsung bangkit menarik Jaeyoon yang masih diam di tempat.

"Sembunyi cepat!" Ucap Sunghoon berbisik, dia terlihat sangat panik lalu mendorong Jaeyoon masuk ke dalam lemari yang ada di kamar itu.

Tak lama setelah itu Riki datang membuka pintu dengan kasar menimbulkan suara yang lumayan keras ketika gagang pintu dan dinding beradu.

"Dimana Jaeyoon?" Riki langsung menodong pertanyaan saat melihat kakaknya itu bersandar pada lemari.

"Mengapa bertanya padaku? Memang aku ayahnya?"

"Tinggal memberitahu apa susah nya sih?!"

"Mana ku tahu."

"Jangan bohong! Kau yang dari kemarin bersama nya, cepat katakan aku ada perlu dengannya!" Tekan Riki namun tatapannya menelisik.

"A-ku ti-dak ta-hu, kurang jelas aku bicara?" Jawab Sunghoon sebisa mungkin menutupi rasa paniknya jujur dia takut ketahuan, tapi Riki menyadari gelagat kakaknya merasa ada yang janggal.

"Benarkah? Kau aneh kak, kau tidak sedang menyembunyikan sesuatu, kan?"

DEG!

Tatapan Riki semakin menelisik membuat Sunghoon merasa terpojok sekarang.

Wanna Be Yours || sungjakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang