Fakta yang lebih mengejutkan Sunghoon selain Wonyoung mengalami patah tulang kaki adalah kekasih sekaligus calon istrinya itu harus kehilangan janinnya juga.
Semua tidak ada yang menyangka.
Kecelakaan tunggal yang menewaskan supir pribadi, Wonyoung juga mengalami keguguran akibat benturan keras pada bagian perut, membuat janin berusia 3 minggu itu tidak bisa dipertahankan lagi, pendarahan hebat membuat tim medis menyarankan agar rahim Wonyoung segera diangkat karena bisa mengancam nyawa pasien.
Semua orang tua jelas lebih memilih keselamatan anaknya, mami papi Wonyoung tanpa pikir panjang langsung menyetujui tindakan dokter untuk proses pengangkatan rahim putri semata wayangnya itu, tentu saja diselimuti perasaan yang hancur namun nyawa anak mereka lebih berharga dari apapun.
Lampu menyala merah dan pintu tertutup rapat pertanda operasi masih berlangsung, Sunghoon yang penampilan nya masih acak-acakan mengenakan piyama duduk dilantai dingin bersandar pada tembok bercat putih itu tanpa tenaga, mengacak-ngacak rambutnya frustasi, kepala Sunghoon sangat pusing rasanya seperti mau pecah.
Selama ini Wonyoung hamil anak siapa?
Sunghoon berani bersumpah, demi Tuhan sekalipun dia tak pernah melakukan hubungan badan dengan kekasihnya itu.
"Putrimu selingkuh, aku pastikan itu bukan anakku," Cengkraman tangan semakin erat, emosi Sunghoon meluap-luap namun masih bisa dia tahan.
Rasa kecewa yang begitu berat dengan mudahnya mengalahkan rasa takut kehilangan orang yang selama ini dia cintai.
Sunghoon dikhianati, masih kurang tulus? Apapun dia lakukan untuk Wonyoung, tapi apa balasan wanita itu padanya? Yang jadi pertanyaan, apa perjuangan nya selama ini sama sekali tak berarti?
Sunghoon selalu berusaha mempertahankan hubungannya walau ada saja ombak menerpa yang nyaris memecah belahkan keduanya.
Selama ini dirinya tak tau apapun karena selalu terfokus pada kasih yang wanita itu beri, terbuai membuatnya lupa bahwa Wonyoung pernah mengecewakan nya bahkan tak hanya sekali.
Selalu memberi kesempatan atas kesalahan yang sudah diperbuat merupakan kebodohan fatal yang percuma jika Sunghoon sesali saat ini.
Suara derap langkah kaki terdengar jelas karena suasana lorong begitu sunyi, Eric dengan wajah panik mendekati 3 orang dewasa yang terlihat sangat kacau itu.
Satu bogeman mentah menyambut kedatangannya, berasal dari Sunghoon.
"Pasti ini ulah kembaran mu kan? Wonyoung hamil gara-gara kembaran mu kan? JAWAB!" Sunghoon menggeram marah.
"Kenapa malah aku yang kau pukul?" Eric menyeka sudut bibirnya yang sudah mengeluarkan sedikit darah, Sunghoon sialan padahal posisinya disini tak tau apa-apa tapi tetap saja kena getahnya.
"Lepaskan Eric!"
Sunghoon menghempas tubuh Eric hingga pria itu membentur tembok dibelakangnya.
"Besar juga nyalimu menampakkan diri, kemari! Kupatahkan lehermu sekarang juga!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Wanna Be Yours || sungjake
FanfictionApakah takdir bisa mempersatukan mereka? Sunghoon x Jake ⚠️ bxb ⚠️ mpreg ⚠️ mengandung unsur kekerasan start : 17 juni 2024 finished : 28 oktober 2024