ILY (TERLAMBAT BERSAMA HAKIM)

50 4 0
                                    

⚠️100% FIKSI
⚠️HANYA UNTUK HIBURAN & KONSUMSI PRIBADI
⚠️TIDAK UNTUK DISALIN APALAGI DI TULIS ULANG UNTUK KEPENTINGAN PRIBADI
⚠️ CERITA LENGKAP BERUPA AU, SILAHKAN KUNJUNGI 'X'


Matahari pagi nampak menyinari kamar Jesslyn dari celah jendela kamar, sepasang mata dengan kelopak gelap itu menengok, nafas frustasinya berhembus disusul kasur yang bergetar karena badan yang sengaja dijatuhkan ke kasur

Jesslyn menutup matanya selama beberapa menit, kemudian membukanya,

“Makan tuh customer analysis, udah gue selesein!” Ucapnya, mengomel sendiri. 

Kenapa mengomel? Wajarlah dia mengomel! Siapa yang tak marah kalau ditagih sehari dua kali? padahal boss nya itu sudah bilang memberi waktu hingga akhir pekan. Sudah begitu ditambah kejadian di ruang obrolan kemarin sore, bagaimana tak marah? 

Dia marah, dia kecewa, dia sedih —hatinya sangat sakit! 

Memang pria sialan! Bisa-bisanya memanggilnya sayang padahal mereka sudah putus. 

Bajingan! Harsa bangsat! Kalau tidak bisa membela, ya sudah! Tapi setidaknya pria itu percaya pada dirinya. Bukan menatapnya penuh ragu dan bertanya berkali-kali. Memang dia sejahat itu? Memang muka nya, muka pembully? 

Oke! Jesslyn akui mulut nya kotor, dia sering mengumpat dan lain-lain, tapi bukan berarti dia suka menindas, apalagi kepada yang lebih tua ditambah senior pula, mana berani? —tapi ya sudah lah, untung juga ada masalah demikian, dia jadi tak perlu terjebak dengan pria yang tak percaya pada dirinya. 

Wajah masih merengut, Jesslyn mendengus. Perempuan itu bangkit dengan hati penuh dendam ‘liat aja, gue bikin lo melongo waktu gue presentasi nanti!’ 

Dia menguap, meregangkan badan —hah, ngantuk banget anjing!” umpatnya, usai menguap sambil berjalan menuju kamar mandi. 

🐰 DI KANTOR 🐣

Satu gelas americano hangat menemani pagi Jesslyn berjalan di lobi kantor. Di depan lift, perempuan itu menunggu. Sementara pintu belum terbuka, dia menunduk mengamati sepasang flats shoes yang baru ia beli kemarin bersama Hakim. 

Satu kata ‘bagus’ dia sangat suka flat shoes berwarna hitam dengan pita kecil di tengah. Simple tapi tetap cantik, paham tidak? 

Arah pandang masih tak berubah, tak lama sepasang kaki tiba-tiba mendekat diikuti suara familiar yang terdengar tepat di telinga

Jangan diliatin terus, nanti  bola matanya jatoh” begitu dengar Jesslyn. 

Sontak kepala perempuan itu menoleh “Hakim! Apaan sih, serem banget candaannya” katanya yang disambut tawa oleh pria di samping.

Gila, tawanya sangat manis sampai overdosis! 

Jesslyn akui Hakim tampan, senyum manis pria itu bisa dibilang jenis senyum yang dapat membuat luluh banyak perempuan, tapi sayang dan tentu saja dia bukan salah satu dari perempuan itu. 

BIG NO!! Dia tak akan pernah termakan senyum manis milik seorang pria, lagi pula Hakim bukan tipenya. Pria itu terlalu muda, iya sih cuma beda dua tahun, tapi tetap saja terlalu muda bagi Jesslyn. Selain itu, dia juga sedang tak minat menjalin hubungan yang baru. Dia malas, lelah, ingin istirahat dulu, sampai nanti waktu yang tepat tiba, baru akan dia pertimbangkan kembali apakah ia perlu membuka hatinya atau tetap sendiri entah tak tau sampai kapan —Jadi sudah tahu kan apa jawaban Jesslyn untuk ungkapan  cinta dari Hakim? 

I LOVE YOU Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang