Chapter 05.

342 59 24
                                    

Happy Reading

"When big sister whispers, run as far as you can."

○ Judul ○
BERMUKA DUA


Rora hanya mampu meratapi nasibnya. Ia sangat membenci sang ayah akan tetapi tidak bisa membantah perintah sang kakak.

Jadilah ia sekarang sarapan bersama keduanya, walau banyak sekali ia menolak pada akhirnya luluh juga dengan Ahyeon.

Entahlah, akhir-akhir ini ia terlalu menurut pada sang kakak.

Rora menggelengkan kepala memikirkannya, jangan sampai setelah ia memiliki niat untuk pergi tetapi malah mulai menyukai sang kakak kembali.

Tidak, Rora tidak ingin luluh sampai kapanpun.

"Rora? Jangan melamun terus, habiskan makananmu."

Jika orang lain Rora pasti akan memaafkan, tapi pengecualian untuk Taeyong. Ia sungguh sangat teramat membencinya.

Rora menduga Ahyeon adalah orang yang terlalu baik sebab itu kehidupannya menjadi sangat sengsara. Pastinya ia tak ingin menjadi sama seperti Ahyeon.

"Jangan memperintahku." Ia meremas alat makan dalam genggamannya kemudian menatap datar sang ayah.

Ahyeon mendelik, "Rora? Jaga bicaramu!" Ia menyikut pelan sang adik.

"Apa lagi sih kak? Oke deh aku yang salah." Rora mengangkat kedua tangannya di udara.

Tidak mempedulikan tatapan tajam dari Ahyeon saat ia mengambil tasnya dan beranjak pergi.

"Rora tunggu kakak! Astaga..." Ahyeon tidak bisa berkata-kata lagi ketika sang adik tidak meladeninya tetapi malah memberinya jari tengah.

Rora menggerakan mulutnya seolah berkata 'Jangan memerintahku terus, atau kamu mau ku robek mulutmu.'

Jangan mengatakan bahwa Rora telah kelewatan, nyatanya ia benar-benar sedang ada di posisi yang paling tidak ia harapkan.

Muak melihat wajah yang dianggap sok baik milik sang ayah, Rora segera pergi keluar.

Ahyeon tersenyum kaku. "Maaf, ayah. Rora ternyata masih belum dewasa, aku kurang mengawasinya selama ini."

Taeyong tertawa terbahak-bahak. Sejujurnya ia lebih terhibur dengan tingkah putrinya. Yah, walau memang sangat tidak sopan dan tidak layak untuk di tiru.

"Tidak apa-apa, kamu sudah menjadi kakak yang baik yeon. Ayah bisa memahaminya kok, memang butuh waktu untuk menerima kedatangaku setelah sekian lama tak bertemu. Bagaimana kabar Jennie? Dia baik-baik saja kan di sana?" Tentu Taeyong juga mengetahui apa yang terjadi pada sang 'mantan istrinya'.

Seulas senyum muncul di wajah cantik Ahyeon membuat kecantikannya bertambah berkali-kali lipat. Ia berdiri dan mulai merapikan meja makan.

"Mama tidak apa-apa kok, sehat banget malah. Kalau ayah bagaimana kabarnya?"

"Baik yeon, tapi ayah sudah tidak berhubungan dengan mereka lagi. Ayah hidup seorang diri sekarang." Taeyong berucap dengan lirih, mulai membantu pekerjaan putrinya.

Ahyeon mengangguk mengetahui apa arti dari yang di ucapkan oleh sang ayah. Keluarga selingkuhannya, entah ia harus senang atau sedih mendengar kabar ini.

Pasti masih ada beberapa sisa sesal di hati, akan tetapi Ahyeon tidak mau egois. Sang ayah telah kembali, suka atau tidak ia harus menerimanya dengan baik.

WHISPER [BM]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang