2. Manusia dengan Lukanya

9 2 0
                                    

Insiden kurang menyenangkan di sekolah tadi membuat Raina harus pulang cepat. Ciara menelepon bunda dan dengan cepat bunda langsung menjemput Raina, lalu membawanya pulang setelah meminta izin pada wali kelas Raina. Tubuh Raina langsung demam setelahnya, bunda sudah memberinya kompresan beberapa kali sebelum akhirnya Raina merasa kurang nyaman dan meminta dipakaikan plester demam saja, yang bergambar pinguin dan untuk anak kecil. Masabodo untuk anak kecil, Raina menyukainya. Ia suka saat sesuatu tampak seperti membawanya pada masalalu yang menyenangkan.

Jam di dinding menunjukan pukul 9 malam, bunda pasti sudah tidur di kamarnya mengingat besok bunda harus membuat kue pesanan pagi-pagi sekali. Raina beranjak dari tempat tidurnya, lalu berdiri di balkon kamar. Ia memejamkan mata menikmati belaian angin malam yang menyejukan.  Saat menoleh ke arah nakas tempat tidurnya, Raina tersenyum tipis melihat sebuah bingkai foto yang terpajang di sana. Foto yang menunjukan Raina kecil dengan kedua teman dekatnya dulu; Pelita dan Natanael.

"Pelita, apa kabar di sana?" tanya Raina seraya mendongkan kepalanya ke langit yang hanya memperlihatkan satu hingga lima bintang di atas sana. Mata Raina selalu berkaca-kaca apabila meningat momen-momen di masalalunya yang menyenangkan, masa-masa ketika ia dan kedua temannya selalu bermain setiap hari.

Raina tentu saja merasa bersalah. Saat itu menjelang magrib, Raina, Pelita dan Natanael baru saja turun dari sebuah pohon seri di tempat terpencil yang menjadi markas mereka. Anehnya, sore itu Raina belum ingin pulang. Ia malas melihat ayahnya yang seorang penjudi ada di rumah. Raina yang memiliki jiwa petualang pun berencana menyusuri jalan-jalan baru yang belum pernah mereka lewati. Hingga akhirnya, penculikan itu pun terjadi. Pelita harus tewas tertabrak mobil yang melakukan tabrak lari saat mereka sedang kabur dari penculik. Sedangkan Natanael entah ke mana, ia bersembunyi tanpa mengajak Raina dan Pelita.

Tapi Raina tak pernah membenci Natanael, ia malah merindukannya. Raina ingin mengetahui kabar Natanael saat ini, namun pria itu tak meninggalkan jejak kehidupan apapun. Rumah lamanya dijual, ia tak memiliki akun sosial media manapun dan Raina juga tak pernah bertemu dengannya dalam ketidaksengajaan manapun. 

Raina kemudian teringat dengan novelnya. Sebuah novel tentang kisah cinta yang diberi keterangan untuk usia 20 tahun ke atas bukan karena banyak penggambaran adegan seksual tak senonoh, melainkan karena banyaknya adegan pembunuhan yang sangat sadis di sana. Ceritanya seru, misteri bercampur romansa. Raina selalu dibuat ikut jatuh hati pada  kisah cinta kedua tokohnya. Raina khawatir penemu novel tersebut akan salah paham oleh keterangan usia yang ada di novel dan berpikiran yang tidak-tidak tentang Raina.

Raina kembali masuk ke dalam kamar, mengambil ponselnya yang tergeletak di atas tempat tidur dan menghubungi Ciara.

"Halo, Ci. Lo ada nomor cowok itu ga?" tanya Raina begitu panggilan terhubung dengan Ciara.

"Cowok mana?" tanya Ciara, tentu saja tak paham sebab ada banyak cowok di sekolah mereka. 

"Yang tadi di lapangan, tapi bukan Arkan yang nolongin gue pingsan. Yang satunya, yang ganteng." Kata Raina menjelaskan. Walaupun hanya sekilas lihat, Raina langsung menyadari ketampanan Zio yang tak bisa ditepis oleh siapapun.

"Gak ada, Coy! Langka banget nomornya! DM instagramnya aja coba. Eh, emang kenapa lo nyariin nomor dia? ga gila kan lo pengen deketin dia karena dia ganteng? By The Way, Arkan juga ganteng loh." Sahut Ciara dengan heboh, membuat Raina tertawa geli.

"Ga lah! Yaudah, makasi, ya, Ciaraku sayang yang sangat cantik!" Ucap Raina seraya mencium ponselnya dan mematikan sambungan telepon tersebut.

Setelah panggilan terputus, Raina pun membuka aplikasi instagram dan mencoba mencari Zio di daftar pengikut akun sekolahnya. Tak butuh waktu lama sebab hanya ada satu Zio di sekolahnya. Akun Zio berhasil ditemukan dengan tiga postingan dan pengikut yang mencapai sepuluh ribu, sedangkan daftar mengikutinya hanya 2 yakni Arkan dan Olivia.

Ooops! It's RainWhere stories live. Discover now