Part 6

11 5 0
                                    

🌷HAPPY READING🌷

***

Setelah kepergian Ken dan Ardhan dari rumah Yena, Yena pun kembali masuk ke dalam rumah, dengan senyum - senyum malu mengingat apa yang di ucapkan oleh Ken barusan.

tanpa di sadari Yena pun menyimpan perasaan kepada Boss nya entah sejak kapan perasaan itu muncul, tetapi saat mengingat kejadian - kejadian bersama Boss nya hati Yena berdegup kencang.

"Hehe, kok aku jadi malu gini ya arnghh"
Ucap Yena sambil menutup wajah di depan cermin

*Tingg..
Pesan baru masuk...

"Selamat Istirahat ya calon istriku;)))".

saat Yena mencoba membaca pesan dari ken, dengan reflek Yena membanting hp nya ke atas Meja dan menutup dengan kedua tangan nya.

"dia memanggil ku Calon Istri???"
"hah, yang benar saja aku belum menerima nya, kenapa tiba - tiba dia bilang aku Calon Istrinya."

lagi dan lagi jantung Yena berdegup kencang.

"Eyy, kenapa Jantung ku berdetak sangat kencang."
sambil memegang dada dan mengatur pernafasan.

"apa aku benar-benar menyukainya?"
"aishh tidak tau lah, bisa - bisa aku gila hanya karena memikirkan pria itu."

beranjak ke kasur.

***

saat Yena bersiap untuk pergi ke kantor,
ada sebuah mobil bewarna Hitam, yang sudah terparkir di halaman rumah Yena, tidak lain pemilik mobil tersebut adalah Ken.

"sudah siap?"
dengan gagah Ken pun keluar dari Mobil

"kamu ngapain disini"
tanya Yena

"sudah pasti aku menjemput tuan putri ku"
jawab Ken dengan senyum yang percaya diri

"tidak perlu seperti itu ken, aku bisa naik taxi"

"aku bisa mengantar jemput mu, kapan pun kau mau"

"tapi kamu kan Boss ku"

"Calon Suami, aku ini Calon Suami kamu bukan Boss kamu lagi"

terkejut dengan jawaban Ken yang sangat membuat Yena tidak bisa menahan salting nya.

"Ayo masuk"

Yena dan Ken memasuki Mobil dan bergegas ke kantor.

selama perjalanan menuju kantor, Ken selalu menucuri - curi waktu untuk menatap dan memegang tangan Yena.

"yya.. nanti kalau ada yang lihat bagaimana?"
menepis tangan Ken yang mencoba ingin menggenggam tangan yena

"mana ada, hanya kita berdua saja di dalam mobil ini"

"Besok-besok pakai supir aja ken jangan, nyetir sendiri kaya gini"

"iya-iya"
kembali meraih tangan Yena sambil mencium tangan nya.

"Ouh ya, ada yang ingin aku sampaikan ke kamu"

OBSESSION BOSS [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang