Prolog

115 15 0
                                    

Telah berkali-kali seorang lelaki dengan pakaian merah hitam dengan paduan abu-abu menghela nafas saat berjalan di lorong kerajaan menuju kamar miliknya. Halilintar membuka pintu kamarnya yang disambut dengan pemandangan keenam temannya.

Halilintar menatap keenam nya yang juga sedang menatap dirinya, sebelum lagi dan lagi menghela nafas saat ia masuk dan menutup pintu. "Blaze, mengapa Kau ada di sana tadi?"

Sang pemilik nama menyengir kecil dan menggaruk tengkuknya yang tak gatal. Lalu Blaze dan yang lainnya mengelilingi Halilintar yang telah berbaring di kasur empuknya.
"Maafkan Aku, Atar...."

Halilintar menatap datar Blaze yang berada di sisi kanan kasurnya. "Kau mendengar semuanya, kan?" Semua mata yang ada di ruangan itu kini tertuju pada Blaze.

Blaze menatap satu-persatu teman-temannya lalu mengangguk. "Ya...."

"Apa itu benar, Atar?" Tanya salah satu dari mereka, yaitu Gempa. Mereka telah mendengar cerita dari Blaze yang tadi tak sengaja mendengar sedikit pembicaraan Halilintar dan Ayahnya, saat ia hendak kembali ke kamar Halilintar setelah menyelinap masuk ke dapur kerajaan dan mengambil makanan secara diam-diam.

Halilintar memejamkan matanya, rasa frustasi dan lelah membuat rasa kantuk menyerang dirinya. "Iya...." Balasnya.

"Dan... kapan pernikahannya?"

"Lusa."

Semua membelalak kaget mendengarnya, sangat tiba-tiba sekali.

☘︎☘︎☘︎

Gimana? Agak cringe ya kayaknya? Tapi gapapa deh. Ini masih tahap awal. Mohon kerja sama ya. Kalau ada kesalahan dalam penulisan dan tanda baca, kalian bisa memberi tahu di komentar. Sekian terimakasih🤗

US AND THE KINGDOMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang