• MAYBE YOU •
.
.
.
.
Happy Reading!
Lumine dan Aether yang masih ada di ruangan pribadi mereka, kedatangan tamu tidak diundang.
Yoi, Kazuha.
Aether menatap heran Kazuha yang nampak super duper panik itu. "Lo kenapa Zu? Tumben tiba-tiba dateng ke rumah."
Lumine mengangguk setuju. "Iya, jujur aja, ada sesuatu yang pengen lo omongin kan?"
Kazuha mengangguk, pikiran nya berkecamuk, tidak bisa tenang seperti biasa. Kazuha jadi merasa out of character.
"Ada apasih sebenarnya? Ada sesuatu yang gawat?" tanya Aether yang masih merasa penasaran.
Kazuha mengangguk, "Lo belom tahu emang?" pertanyaan Kazuha lantas dibalas gelengan kepala oleh kembar Neviara itu.
"Pantes." Kazuha ber-oh ria.
Lumine berdecak kesal, "Kenapa sih emang? To the point, gue ga suka bertele-tele."
Aether mengangkat segelas es teh miliknya, hendak menyesapnya. Kazuha menghela nafas sebelum berkata,
"Kakaknya (Name) balik."
Hening.
Tidak ada yang bersuara sama sekali, Aether yang baru saja ingin meminum es tehnya mendadak berhenti, Lumine yang awalnya mendumel juga ikut berhenti.
Keheningan ini terjadi dalam waktu yang cukup lama, sebelum akhirnya Lumine memecahkan keheningan itu.
Brak!
Lumine menggebrak meja, ia menggertakkan giginya kesal.
"Sialan.. Yang bener lu?!"
• • •
Back to (Name).
(Still flashback anw)Setelah beberapa detik ia membeku, mata (Name) membulat. Dia bukan nya laki-laki yang ada di foto?!
Jadi itu abangnya Jin? Jangan jangan Celestine itu nama asli si Jin?!
Etapi, kok Lumine dkk tetep manggil dia (Name)?
Tap
"Celestine.. Kamu membenci abang? Sampai kamu lupa sama abang?"
Sosok yang mengaku sebagai abang Celestine itu melangkah mendekati (Name).
(Name) kelabakan, ia refleks melangkah mundur dan tentu saja itu disadari laki-laki yang memiliki tinggi 189 cm itu.
Kau bayangin aja wak, perbedaan tinggi (Name) yang tingginya 170 cm, sama tuh cwk yang tingginya 189 cm.
Raut wajah laki-laki itu yang awalnya memang sudah sedih, semakin sedih melihat (Name) yang refleks mundur.
(Name) auto panik, ia tidak tahu apa yang harus ia lakukan. Karena abangnya bukan tipe abang yang kayak begini, boro boro clingy, sentuhan aja jarang.
Beneran deh, (Name) lagi gejolak batin banget. Ketenangan yang menjadi bagian dari kepribadiannya, seketika hilang karena rasa panik dan bingung yang tercampur aduk kek es campur.
'GUE HARUS GIMANA ANJING?'
Batin (Name).Perlu digaris bawahi, (Name) TIDAK PERNAH ketemu abang abang modelan abangnya Celestine, jadi wajarin.
Mana dia gak tau siapa namanya lagi.
(Name) menghela nafas, mau ga mau, ia harus melakukan ini. Ia perlahan melangkah mendekati laki-laki tersebut yang masih pundung.
Ada rasa keraguan di hati (Name) sebelum ia menyentuh tangan laki laki itu.
Grep
Tanpa di duga, Laki-laki itu memanfaatkan momen (Name) yang menyentuh tangan nya, ia menarik tangan (Name) yang tidak siap secara tiba-tiba, membuat sang gadis terjatuh di pelukan nya.
Laki-laki itu membenamkan kepalanya ke bagian leher (Name) sengaja, mendusel beberapa kali, membuat gadis itu merinding setengah mampus.
(Name) membeku, tubuhnya merinding dengan kelakuan abangnya Celestine ini. (Name) mencoba mendorong laki-laki itu, tanpa di duga, pelukan nya semakin erat.
"Kau—" Perkataan (Name) putus.
"Panggil aku abang, Celestine."
(Name) menghela nafas, apa apaan ini? Abangnya saja tidak pernah begini.
"A.. Abang."
Laki-laki itu tersenyum miring, ia kembali membenamkan kepalanya ke leher (Name).
"Itu baru Celestine."
Flashback End.
(Name) berusaha mengatur nafasnya, ia masih melirik ngeri sosok abang Celestine yang setia memeluknya dari samping ini.
Btw, ini posisinya mereka lagi duduk di sofa yak.
(Name) mengalihkan pandangan nya, menatap sekitar. Ia baru tahu nama abangnya Celestine ternyata Caesar.
(Name) berhipotesis kalau Caesar ini adalah kakak angkat dari Celestine. Karena rupa mereka gak ada mirip-miripnya sama sekali!
Caesar memiliki rambut berwarna putih sedikit kebiruan dengan mata berwarna biru safir yang memikat. Wajahnya rupawan dan memesona, bentuk tubuhnya? Tidak usah ditanya, perfect.
Tapi kelakuan minus, creepy banget.
(Name) tersentak dikala nafas Caesar terasa di lehernya, ia merinding.
Siapapun, tolong, selamatkan (Name) dari sini.
.
.
.
.
To Be Continued
Haii terimakasih sudah membaca.
Jangan lupa buat vote dan comment ya..
Thank you!
See u soon!
KAMU SEDANG MEMBACA
Maybe You⦅ Genshin X Reader ⦆
Fanfiction"Santuy dulu ga sih?" Intinya cerita gaje