◍ ʜɪs ʀᴇᴀʟ ɴᴀᴍᴇ ◍
(NAME) berjalan menuju UKS sambil membawa gadis yang masih meringis kesakitan, wajar saja, disiram air panas, kemudian ditendang berkali-kali dengan kuat, cewek mana sih yang ga bakal tumbang kalo digituin?
(Name) kali.
(Name) membuka pintu UKS, tidak ada seorang pun disana, ia mengernyit. 'Kalo di game, biasanya ada si ijo nongkrong disini' batin (Name).
Bodolah, obatin aja sendiri.
"Lo ngobatin sendiri bisa kan?" tanya (Name) melirik gadis itu.
Gadis itu mengangguk. "Bisa kak" ujarnya yang kemudian langsung mengambil beberapa obat obatan dan mengobati luka luka nya.
(Name) menatap dari atas sampai bawah gadis ini, ia memperhatikan penampilan nya. Entah mengapa ia mengingatkan nya pada seseorang, tapi entah siapa.
"Kak, kok kakak mau nolongin aku? Padahal kakak bisa aja kena bahaya nya juga?" tanya gadis itu penasaran.
(Name) melirik gadis itu. "Bahaya? Apa bahayanya buat gue?"
"Lha? Kan kakak juga bisa aja diperlakuin kayak aku tadi, emang kakak ga takut?"
"Halah, buat apaan cowo kek dia ditakutin, udah lah, btw, nama lo siapa?" tanya (Name) sambil memperhatikan nya dari atas hingga bawah.
Surai biru bagai es, manik dengan warna senada dan beberapa figur pada wajah Sang gadis mengingatkan nya pada salah satu karakter yang berpengaruh dalam sekolah ini.
Sang gadis tersenyum ramah. "Kenalin kak, Aurora Lawrence, mungkin kakak familiar ama marganya, iya kan?"
(REMEMBER THIS IS JUST A FANFICTION)
Ah, ternyata benar dugaan nya. Aurora Lawrence, gadis cantik yang merupakan adik dari Eula Lawrence yang dirinya menjabat sebagai bendahara OSIS.
Di dalam storygame, Aurora punya nasib yang bisa terbilang tragis. Ia difitnah oleh sang mc hingga dibenci satu sekolah dan mengalami depresi, endingnya ia berakhir dengan memutuskan keluar dari sekolah.
Tentu saja hal yang diperbuat oleh sang mc itu dengan alasan yang tidak masuk di akal.
"Oh elu, adeknya si bendahara OSIS kan?" tanya (Name) basa basi.
"Kakak kenal kakak ku?"
"Iyalah, anggota OSIS mana ada yang ga di kenal orang"
"Oh iya, hehe"
(Name) menggelengkan kepalanya. Aurora membereskan obat obatan yang ia pakai untuk mengobati luka nya tadi, kemudian menoleh pada (Name).
"Nama kakak siapa?" tanya Aurora menatap (Name) lekat.
"Gue? (Name)" jawabnya singkat.
"Et dah kak, dingin amat, entar kutub utara kalah saing lho" Aurora terkikik, (Name) tersenyum tipis, gadis ini jelas jauh lebih baik dari si mc.
"Anyway, kalo lo dibully sama orang, kasih tau gue kalo ga berani ngasih tau kakak lo, oke?" ujar (Name) yang seketika membuat Aurora cengo.
"Lhoo? Kakak tau darimana aku takut ngasih tau kakak ku? Kakak cenayang kah?" tanya Aurora terheran-heran.
(Name) tertawa kecil. "Ya enggak lah, ogah gue jadi cenayang, dah ya, mending balik"
"Oke deh, makasih ya kak!" Aurora tersenyum ramah.
