02.

46 9 0
                                    


Lan zhan seorang bocah
berumur tujuh tahun
tidak sengaja melangkah
terlalu dalam memasuki
hutan kecil di depannya
dia mengikuti seekor ayam
hutan menjadi incaran
buruannya untuk santapan
makan malam bersama
sang kakak dan pamannya
yang sudah berumur 50
tahun.

Meski bukan keluarga
bangsawan namun mereka
memiliki sapi lebih dari
10 ekor juga kambing
peliharaan masih bisa
menyambung hidup bila
di bandingkan dengan
orang lain mereka masih
beruntung memiliki
peternakan walau kecil.

Hidup dalam kemiskinan
tidak membuatñya putus
asa meski masih kecil
namun dia tidak pernah
mengeluh wajah datarnya
dan sikap dinginnya tidak
pernah peduli pada apa
pun yang terjadi di sekitar.

Lan Huan sang kakak
yang sudah berumur
lima belas tahun sudah
menjadi peternak sapi
dan juga kambing milik
pamannya dia membantu
di peternakan itu setiap
hari dan menjual hasil
ternak susu murni ke
pasar kecil yang tidak
jauh dari tempat tinggal
mereka.

Pembawaannya yang
murah senyum dan
ramah di tambah wajah
yang tampan banyak
keluarga terpandang
ingin menjadikan dia
menantu idaman namun
sayang mereka semua
belum beruntung.

Kaki kecilnya terus
berlari kecil mengejar
ayam hutan itu yang
lumayan besar bisa
di panggang dengan
daging lumayan banyak.

Dia kehilangan jejak
ayam itu masuk ke dalam
rimbunan ilalang yang
tumbuh cukup tinggi
menunduk lalu merangkak
di bawah ilalang itu
mencari ayam yang
mungkin bersembunyi
di bawah tidak mungkin
bisa berada di atas rumput
itu pasti berada di bawahnya.

Terus merangkak hingga
tiba di pinggir danau
sangat bening dengan
suara gemericik air dan
suara cekikan merdu
di dalamnya.

Penasaran suara apa itu
dia mengintip dan kaget
setengah mati ketika
mendapati seseorang
yang membelakangi
dengan rambut panjang
sebatas punggung putih
mulus tidak berbusana
sedang mencipratkan air
ketubuhnya.

Seketika dia membeku
menatap intens punggung
itu rambut panjang yang
sangat indah di terpa
matahari sore yang
berkilau keemasan dia
sampai tidak bisa bernafas
takut jika bergerak bisa
ketahuan mengintip orang
mandi apalagi yang di
intipnya adalah seorang
gadis sangat tidak pantas.

Memejamkan matanya
melafal ajaran keluarganya
yang tidak masuk akal
tidak menyadari jika sosok
cantik itu sudah berbalik
hendak keluar dari air
namun kaget melihat sosok
pria kecil berdiri tepat di
hadapannya dengan mata
mata terpejam langsung
meraih sepatu yang ada di
pinggiran danau lalu
melempar mengenai kepala
sosok itu yang kaget dan
langsung membuka dan
melotot melihat wajah
cantik gadis kecil itu yang
sudah menutupi tubuhnya
dengan jubah penjangnya.

"Kyaaaa...!!!!" Kenapa
mengintipku..?? Dasar
orang asing tidak sopan..
Rasain kamu..!!!"

Saking shock dan kaget
dia langsung lari sambil
membawa kabur sebelah
sepatu itu yang mendarat
mulus di kepalanya dengan
gemetar peluh bercucuran
di pelipis tampa menoleh
sedikitpun langsung kabur
tampa meminta maaf lebih
dulu saking takutnya.

Setelah berlari tak tentu
arah cukup jauh dia
sejenak berhenti dan
meraup udara sebanyak
mungkin mengisi paru
paru yang mendadak
kosong kekurangan oksigen.

Sejenak dia duduk
bersandar di bawah pohon
lumayan besar dan tua
melepas lelah akibat
kelamaan berlari tidak
tahu berada di mana di
sekililingnya hanya pohon
tinggi sangat jauh dari
kediamannya.

Sementara itu sosok
cantik yang masih
berada di pinggir danau
itu memakai kembali
pakaiannya namun dia
dia tidak bisa berjalan
sepatunya di bawa kabur
orang itu terpaksa berjalan
kaki di semak semak
penuh duri hingga kaki
mulus itu terkena rumput
gatal dan putri malu yang
banyak duri.

Love And Tears..Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang