04

45 7 0
                                    

Empat bulan berlalu
hari ini alun alun ibukota
sangat ramai di karenakan
istana mengadakan pesta
rakyat dengan banyaknya
makanan dan minuman
gratis yang di sajikan

Dalam rangka perayaan
hari kelahiran sang putri
mahkota yang sekarang
genap sedang berusia enam
tahun.

Lan Huan dan Lan zhan
juga berada disana ingin
melihat pesta kembang
api yang akan di adakan
sore hari nanti di atas
langit istana megah itu.

Saking ramainya penuh
sesak dengan orang orang
yang datang dari segenap
penjuru kerajaan itu yang
tumpah ruah di jalanan
dengan berbagai macam
makanan mewah di sajikan
membuat rakyat berduyun
duyun datang kapan lagi
bisa makan mewah ala
istana secara gratis bahkan
bisa di bawa pulang semau
mereka dengan bahan
makanan dan sayuran di
berikan cuma cuma oleh
semua pedagang disana
atas perintah pihak istana.

Di saat sedang mengantri
makanan Lan bersaudàra
terpisah di tengah padat
nya kerumunan sehingga
keduanya berjalan
berlawanan arah saling
mencari keberadaan
satu sama lain di tengah
ribuan manusia.

Bukan hal yang mudah
mencari orang di tengah
alun alun yang luas
lebih dari 10000 meter
persegi dengan orang
orang asing yang tumpah
ruah.

Tidak jauh dari sana
sesosok cantik dalam
balutan gaun kumal dan
lusuh terlihat menarik
tangan seorang pria tinggi
dan gagah bermaksud
pergi ketengah kerumunan
namun di cegah sehingga
mereka berakhir di pinggir
lapangan yang agak sepi

Berpakaian lusuh namun
dia masih memakai sepatu
yang sangat bagus karena
selama ini hanya pakaian
yang jadi perhatiannya
dia lupa menganti sepatu
mewah itu dengan sepatu
biasa.

Tidak sengaja matanya
melihat penjual tenghulu
dan ingin namun tidak
bisa membayar karena
tidak punya uang dia
tidak tahu jika semua
makanan itu gratis.

"Aying mau itu..!!"

"Baiklah tunggu disiñi
jangan kemana mana,
paman tidak lama.."

Jika diluar panggilan
seperti itu mereka
gunakan supaya tidak
menarik perhatian orang
layaknya paman dan
keponakan sedang jalan
jalan.

Antrian yang panjang
di depan penjual itu
membuat penjaga tidak
bisa berbuat apa apa
tidak mungkin dia
mengatakan siapa dirinya
terpaksa ikut antrian
panjang itu untuk
mendapatkan makanan
kesukaan sang putri.

Bosan terus berdiri
dia melompat lompat
kecil seperti kelinci
di tempatnya kiri kanan
sambil bernyanyi kecil
sedikit menjauh di tempat
yang sepi sekali kali ia
duduk di rumput hijau
lalu bangkit lagi menatap
antrian panjang itu dari
jauh.

Sementara itu sosok
datar yang berdiri
sendirian di sudut taman
menatap ke arah lapangan
matanya tepaku pada
sosok cantik dalam
balutan pakaian kucel
namun aura kecantikan
nya terpancar meski
sedikit berantakan
dengan rambut awut
awutan.

Gadis kecil itu jengah
ketika merasa terus di
perhatikan oleh sosok di
depannya dia melirik
kiri kanan tidak ada
orang lain di sana selain
mereka berdua ada siih
beberapa orang yang
berlalu lalang namun
jauh di belakang sana.

mendekati seorang anak
laki laki itu bicara pelan
menyapa sekedar basa
basi dia lupa jika orang
di depannya adalah sosok
yang mengintipnya di
danau beberapa bulan
yang lalu namun apa
daya ingatannya yang
lemot ditambah kala
itu dia langsung
menutup wajahnya
dengan jubah tidak
sempat memperhatikan
dengan jelas wajah itu..

"Kamu melihat apa..?
Apa kamu melihatku..?

Sejenak sosok tampan
itu terpana seperti
mengenal suara itu
namun disaat dia ingin
menjawab sosok cantik
itu sudah lebih dulu
menarik tangannya
untuk bersembunyi
melihat ada tiga orang
berpakaian seragam
prajurit istana berkuda
melintas di jalanan
tempat mereka berdiri
memeriksa semua orang
yang mencurigakan.

Love And Tears..Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang