~RM~ 2.『Sunyi.』

116 26 204
                                    

"Kebahagiaan anak ada di dalam keluarga,
Namun jika memiliki orang tua yang banyak,
Apakah itu bisa bahagia?"
~Reza Mahesa~

"Aku kebetulan ada di sana."

"Berarti?"

"Jadi," Gadis itu mulai menceritakannya dari awal ia melihat tubuh Reza yang sudah terbaring di atas aspal dengan kepala yang mengeluarkan darah segar.

Flashback on.

Pengendara motor dan warga sekitar mulai mengerubungi Reza yang sudah tak sadarkan diri, bahkan polisi lalu lintas sedang meng-cek kejadian ulang di CCTV yang terpasang di jalanan.

"Harusnya salahin nih bocah, siapa suruh ngebut-ngebutan di jalanan!" cibir seorang ibu-ibu yang merasa kesal atas ulah Reza yang membuat pengendara lain was was. "Heh, ngga boleh gitu bu, kasihan loh dia." ucap ibu-ibu di samping-nya.

Dari kejauhan seorang gadis merasa penasaran akan kerumunan warga dan pengendara. "maaf Pak, kalau boleh tau ini ada apa ya?" Tanya-nya pada salah satu polisi lalulintas. "Ini ada kecelakaan motor dan mobil." Gadis itu hanya mengangguk paham, karena tingkat penasarannya semakin tinggi, ia memilih untuk membelah kerumunan.

Saat ia melihat salah satu korban tabrakan, seketika hati-nya terasa hancur. "K-kak, Za," lirih-nya dengan air mata yang sudah membendung di pelupuk mata. "Pak, saya kenal orang ini,"

"Anda siapa nya?" tanya pak polisi untuk memastikan. "Saya teman sekolahnya, tetapi dia kakak kelas saya." jelas gadis itu di balas anggukan paham.

"Baik kalau seperti itu, boleh bantu angkat dia? Agar cepat kita bawa ke rumah sakit." semua warga bergotong royong untuk mengangkat tubuh Reza yang sudah melemah, bahkan darah di keningnya mengalir tanpa henti.

'Kak Za, aku ngga mau kehilangan kakak.' batin gadis itu menangis, sakit? Sudah pasti saat ia melihat orang yang ia cintai terluka seperti itu.

Flashback off.

Gadis itu menjelaskan-nya secara detail, sementara Reza hanya mengangguk paham. "Makasih," Senyum manis terpampang di wajah tampan Reza, bahkan mata nya menyipit saat mengulas senyuman. "Sama-sama," balas gadis itu dengan kedua pipi yang sudah memerah.

'Padahal aku berharap kamu yang nolongin aku, Naira."

✧༺Reza Mahesa༻✧

Pagi ini, sekolah mawar kembali ramai karena siswa siswi yang mulai memasuki gerbang utama, bahkan ada beberapa OSIS yang ber-jejeran di gerbang utama untuk meng-cek siswa maupun siswi.

"Hai, Ai." sapa salah satu OSIS kepada Aila, RAMA BASTIAN, ketua OSIS yang terkenal pintar dan memiliki wajah tampan, bahkan ia menjadi incaran para siswi di SMA Mawar.

Gadis bernama lengkap AILA MAULIA hanya tersenyum manis kearah Rama, perlakuan seperti ini sudah sering kali Rama dapatkan jika ia menyapa siswi yang ia sukai ini. "Hahahaha, kasihan di cuekin." ledek Aldi, salah satu sahabat Rama sekaligus OSIS.

"Bacot!"

Gadis itu berjalan dengan pandangannya yang senantiasa menunduk, bukan karena apa, ia hanya takut dengan tatapan orang-orang sekitar, bagi diri-nya, tatapan itu seperti makhluk yang sangat menakutkan. 'Gue harus bisa dapetin lo!' batin Rama tersenyum smirk.

Tak terasa, langkah-nya sudah mengarah pada kelas 11 IPA A, tepat-nya di lantai 3 sekolah SMA mawar. Aila, siswi yang memiliki kulit putih bersih dengan wajah polos dan juga tatapan yang sendu namun tajam, tak heran jika ia di sukai banyak siswa di sekolahnya. Namun ia hanya menyukai seorang siswa yang terkenal pintar namun cupu, siapa lagi kalau bukan, Reza Mahesa.

Lelaki yang memiliki kulit bersih, alis tebal, bibir tipis, hidung mancung, dan memiliki tatapan tajam, bahkan ia memiliki sifat yang dingin dan cuek. Hal itulah yang menarik hati seorang Aila.

Gadis itu duduk di bangku-nya yang bertepatan di bagian belakang urutan ke tiga dari arah pintu kelas, Kelas 11 masih sepi, karena para siswa dan siswi memilih untuk di luar sebelum bel masuk bunyi.

"Kabar kak Reza gimana ya? Dia udah pulang dari rumah sakit belum ya?" Ia memang menemani Reza di rumah sakit, namun tak berselang lama, ayah dan bunda-nya datang.

Pandangan-nya begitu kosong, bahkan objek didepan-nya sedikit buram. Ia bahkan sampai tak sadar bahwa bel masuk sudah berbunyi dan guru wanita sudah memasuki kelas.

"Aila!!"

✧༺Reza Mahesa༻✧

"Tidak usah pura-pura perduli." Entah apa yang difikirkan nya, lelaki itu justru mencabut infus yang terpasang di tangan-nya dengan paksa, bahkan ia tak perduli dengan punggung tangan yang mengeluarkan darah.

Ia berjalan menuju ke arah pintu luar, saat baru ingin membuka pintu. Pintu tersebut justru lebih dulu terbuka dan menampilkan sosok lelaki berbadan besar, dengan seorang wanita yang terlihat cukup muda di samping kanan-nya, tak hanya itu. Seorang gadis kecil tengah berada di gendongan lelaki itu.

"Reza mau kemana?" Tanya wanita, yang ber-setatus ibu tiri-nya. "Pulang." Tak heran jika jawaban yang dilontarkan oleh Reza singkat.

"A-abang kan, beyum cehat. Kok udah bole puyang?" Ujar gemas gadis kecil. "Buka urusan lo." Gumam-nya.

"Reza, dengerin ayah. Bunda dan papa kamu udah datang jauh-jauh loh dari bandung karena dengar kamu kecelakaan, terus kamu mau pulang sebelum kamu sembuh total?" Tanya Rendi penuh khawatir. Rendi, ayah kandung Reza yang begitu sayang kepada anak tunggal-nya, namun Reza harus merasakan kehilangan kasih sayang itu, karena bunda-nya sendiri yang memilih untuk berselingkuh dan menikah ulang. Sama hal-nya dengan Rendi, namun pria itu tidak ber-sekingkuh.

"Lagi pula, Reza ngga nyuruh Bunda sama om itu buat jengukin Reza kan? Jadi bukan urusan Reza mau mereka jauh-jauh dari Bandung ke Jakarta." Rendi hanya menghembuskan nafas kasar saja, memang susah berbicara kepada anak tunggal-nya ini.

"A-abang kok gitu cih, kacian bunda."

"Bukan urusan lo."

"Reza," Lelaki itu hanya memutar bola mata malas saja, huh, sangat malas bertemu dua keluarga yang sudah memiliki anak masing-masing. Bahkan Reza merasa ia hanya orang asing di antara dua keluarga cemara itu.

"Kamu masuk lagi ke dalam, Ayah dengan Ibu kan baru datang. Masa iya kamu mau pulang." Mau tak mau Reza kembali masuk ke dalam dan duduk di atas kasur rumah sakit. Hati-nya seketika teriris saat melihat Ayah dan Bunda-nya asik dengan anak mereka masing-masing.

Rendi Mazamda, ayah kandung Reza. Seorang ayah yang memiliki kasih sayang yang begitu besar kepada anak lelaki-nya. Jihan Azulia, bunda kandung Reza yang sendari dulu memang sudah tak begitu peduli kepada anak-nya, bahkan ia yang memulai perceraian yang mengakibatkan Reza terkena imbas-nya.

Anton Syahputra, papah tiri Reza yang tidak begitu dekat kepada Reza, bahkan untuk menatap Reza saja ia tidak sudi, entah apa yang dipikirkan-nya. Rina Amanda, ibu tiri Reza yang memiliki sifat baik, namun bagi Reza dia hanyalah orang asing.

Faras Azila, Firai Aulia. Anak kandung jihan dan Anton dari pernikahan mereka berdua. Faras dan Fira merupakan anak kembar, bahkan saat ini umur mereka sudah menginjak 8 tahun.

Anisa Revayana, gadis cantik yang memiliki hati lebut seperti kedua orang tua-nya. Ia merupakan anak kandung Rendi dan juga Rina dari pernikahan mereka.

'Mereka niat jengukin gue ngga sih?! Kalau ngga niat, ngga usah dateng!' Batin-nya geram, anak mana yang tidak sakit saat kedua orang tua-nya justru lebih mementingkan anak mereka masing-masing? Sunyi rasa-nya, walaupun semua keluarga ada.

✧༺Reza Mahesa༻✧

Cukup sekian bab ini.
Terimakasih.........

Nama tokoh, ada yang di ubah.

Follow yuk.
Tiktok: @ni_lam08
Instagram: @ni_lam08

Reza MahesaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang