Prolog~The lan of fantasia in the dark shadow

158 30 0
                                    

Di ujung dunia yang jauh di luar jangkauan manusia, terdapat sebuah negeri ajaib yang disebut Fantasia. Rumah bagi berbagai ras-Elf, Kurcaci, Naga, dan Manusia-Fantasia adalah dunia di mana harmoni dan ketegangan hidup berdampingan. Para penduduknya telah lama mendambakan kedamaian, tetapi ancaman besar membayangi dari kerajaan kegelapan di utara, yang dipimpin oleh Ratu Glasya yang tangguh.

Ambisi Ratu Glasya tidak mengenal batas. Sihir gelapnya telah menyebarkan ketakutan dan keputusasaan di seluruh negeri utara, dan sekarang pandangannya tertuju untuk menaklukkan seluruh Fantasia. Di selatan, kerajaan Elf berdiri sebagai benteng terakhir untuk melawan kegelapan yang merambah. Jantung kerajaan ini, Pohon Kehidupan, adalah simbol harapan dan kemakmuran, keajaibannya memelihara tanah dan rakyatnya.

Namun, seiring dengan bertambahnya bayangan dan kegelapan, Pohon Kehidupan menghadapi bahaya yang belum pernah dikenalnya. Kekuatan gelap Ratu Glasya sedang bergerak, dan nasib Fantasia tergantung pada keseimbangan.

***

Langit di atas Pulau Selatan menjadi gelap dengan awan yang tidak menyenangkan saat pasukan Ratu Glasya turun ke kerajaan Elf. Tanah bergetar karena beratnya serangan mereka, dan udara berdengung dengan ketegangan akan datangnya malapetaka. Di jantung kerajaan, Pohon Kehidupan berdiri tegak dan megah, daun-daunnya berkilauan dengan cahaya yang seakan menentang kegelapan yang merasuk.

Raja Eldarion, penguasa para Peri yang bijaksana dan terhormat, berdiri di bawah pohon, hatinya sangat sedih. Dia tahu bahwa satu-satunya harapan mereka adalah melindungi Pohon Kehidupan agar tidak jatuh ke tangan Glasya. Saat pertempuran berkecamuk di sekelilingnya, dia melakukan ritual kuno untuk menyegel kekuatan pohon itu, menanamkan benihnya di kalung giok. Kalung ini, yang bersinar dengan cahaya hijau lembut, adalah harapan terakhir mereka.

"Elora," Raja Eldarion memanggil, suaranya tegang tapi tegas. Matanya yang tadinya cerah, sekarang tertutup oleh kelelahan dan kekhawatiran, menatap mata putrinya. "Kau harus mengambil ini dan melarikan diri. Masa depan rakyat kita tergantung padamu."

Putri Elora, putrinya, yang memiliki keanggunan dan keteguhan hati, mengambil kalung itu dengan tangan gemetar. Matanya, yang dipenuhi dengan campuran rasa takut dan tekad, bertemu dengan mata ayahnya. "Aku tidak akan mengecewakanmu, Ayah," janjinya, suaranya tetap stabil meskipun ada kekacauan di sekitar mereka.

"Elora," lanjutnya, suaranya melembut. "Ingat, kamu tidak hanya membawa benih Pohon Kehidupan, tetapi juga harapan seluruh kerajaan kita. Jangan percaya pada siapa pun kecuali hati dan instingmu."

Saat air matanya berlinang, Elora memeluk ayahnya dengan erat, merasakan beban kelelahan dan kehangatan cintanya. "Aku mencintaimu, Ayah," bisiknya, suaranya pecah.

"Dan aku mencintaimu, putriku yang pemberani," jawab Eldarion, suaranya penuh dengan campuran rasa bangga dan sedih. "Sekarang pergilah, sebelum terlambat."

Dengan pandangan terakhir yang penuh kesedihan kepada ayahnya dan rumah yang mereka cintai, Elora berbalik dan berlari. Hutan tampak menutup di sekelilingnya, memberikan semacam perlindungan saat dia melarikan diri dari kekacauan. Di belakangnya, teriakan pertempuran semakin keras, dan udara kental dengan aroma asap dan sihir.

Ratu Glasya, di atas kuda hitamnya yang menakutkan, mengamati medan perang dengan mata yang dingin dan penuh perhitungan. Sihir gelapnya berputar di sekelilingnya, sebuah kekuatan jahat yang nyata. Dia merasakan kekuatan Pohon Kehidupan berkurang dan tersenyum, sebuah kepuasan yang kejam. Kerajaan Elf sedang jatuh, dan tak lama lagi, seluruh Fantasia akan menjadi miliknya.

Namun, ketika dia mencapai jantung kerajaan, dia menemukan pohon itu sudah tidak bernyawa, sihirnya tersegel. Dengan penuh amarah, dia melepaskan semburan energi gelap, menyerang Raja Eldarion. Tindakan terakhirnya adalah sebuah kemenangan, namun harus mengorbankan nyawanya.

"Terkutuklah kalian, para Peri!" Glasya berteriak, suaranya bergema di seluruh medan perang. "Aku akan menemukan benih itu, dan saat aku menemukannya, seluruh Fantasia akan tunduk padaku!"

Meridia the guardian of the tree of life (SEGERA TERBIT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang