01

26 5 0
                                    

Dengan pakaian SMPnya Jasmine semangat menuruni anak tangga satu persatu karena hari ini adalah hari pertamanya masuk SMP. Setelah libur selama kurang lebih satu bulan dan menikmati masa liburannya, hari ini Jasmine akan bertemu dengan teman-teman barunya di SMPN 25 Bandung. Dan Jasmine juga akan melaksanakan MPLS hari pertamanya, semua kebutuhan sudah siap, Jasmine sarapan terlebih dahulu sebelum berangkat.

Di meja makan sudah ada Erlangga yang sedang meminum kopi sembari memakan roti sementara Alexa sibuk menyiapkan sarapan anak semata wayangnya. Seperti inilah kehidupan Alexa dan Erlangga sekarang, mereka hidup bahagia bersama anak semata wayang mereka. Anak sekaligus cucu satu-satunya dalam keluarga Alexa. Jasmine menghabiskan sarapannya dengan semangat, setelah itu barulah dia berangkat bersama Erlangga.

“Dadah mami, aku sekolah dulu ya!” pamit Jasmine.

Alexa mengusap kepala Jasmine dengan lembut. “Hati-hati ya sayang, inget ya tungguin mami nanti. Pasti mami bakal jemput, semangat.”

“Aku juga berangkat sekarang ya sayang, I love you.” Erlangga mengecup kening Alexa, hal yang biasa dilakukannya sebelum berangkat kerja.

Perjalanan yang ditempuh untuk bisa sampai ke sekolah baru Jasmine kurang lebih memakan waktu lima belas menit, Jasmine sudah tak sabar untuk turun dari mobil namun nasihat yang ke luar dari mulut Erlangga tidak berhenti.

Karena Erlangga sebagai seorang ayah merasa khawatir juga melihat anak perempuan satu-satunya sudah mulai memasukki usia remaja, dia tak mau anaknya tercerobos ke dalam pergaulan tidak sehat.

Jasmine mengembuskan napasnya kasar, kemudian berucap, “Papi! Udah deh, aku pasti inget semua pesan papi. Aku gak akan pacaran, rajin belajar supaya dapet hp baru, bener ‘kan? Kalo gitu aku turun ya pi, aku mau kenalan sama temen baru. Dadah papi!” ucapnya dengan sangat bersemangat.

Mobil Erlangga melaju meninggalkan area sekolah baru Jasmine, seluruh murid baru dikumpulkan di lapangan. Para OSIS sudah bersiap untuk membantu para guru membagi kelompok MPLS. Di saat seperti ini ada saja murid yang menggunakan pakaian tidak lengkap, ada juga yang kelupaan membawa barang bawaan yang disuruh oleh guru hari Jumat lalu. Untung saja Jasmine sangat antusias sekolah, sehingga tidak ada yang tertinggal.
Kelompok MPLS sudah dibagi, Jasmine sudah mendapat teman yang baik.

Mereka berdua adalah Clarissa dan Tami. Dua orang gadis yang sudah langsung akrab dengan Jasmine. Ketika Jasmine sedang berada di gugus R.A Kartini tepatnya di dalam kelas bersama teman-teman barunya. Tiba-tiba saja dia ingin buang air kecil, Jasmine mengangkat tangannya dan meminta ijin kepada salah satu OSIS yang menjad mentor di gugusnya.

“Kang, saya ijin ke air sebentar, boleh?” Jasmine mengangkat tangannya.

Achmad Fauzan, atau biasa disapa Fauzan menatap ke arah sumber suara. “Silahkan cantik, eh cantik. Ya maksudnya silahkan, jangan lama-lama neng geulis.”

“Makasih kang, siap!” jawab Jasmine.

Tanpa sadar Fauzan terus menatap Jasmine yang sudah meninggalkan kelas dan membuat Queena, teman OSISnya itu merasa geli melihat wajah Fauzan yang sepertinya kagum melihat kecantikan Jasmine. Wajar saja Fauzan kagum, Jasmine memiliki kulit yang putih, rambut yang selalu diikat dan murah senyum, satu lagi Jasmine juga termasuk orang yang pemberani. Dia tidak bisa diam, dan selalu menegakkan kebenaran.

“Heh, gila kenapa lo? Jangan bilang lo suka ya sama Jasmine? Hadeh Pau, dia itu masih kelas tujuh loh masa iya lo suka sama bocil?” ejek Queena.

“Yeu, enak aja. Gue cuma heran aja kok bisa ya dia mirip sama lo? Putih iya, mata juga sama, gila sih pokoknya kalian mirip banget,” bantah Fauzan.

Queena menatap Fauzan penuh selidik. “Masa iya? Mata lo katarak kali ah.”

“Serius deh, nanti tanyain aja sama OSIS yang lain,” jawab Fauzan dengan sangat yakin. “Tapi emang sih dia cantik, gue pepet terus ah gak akan kasih kendor,” lanjutnya.

“Halah cinta monyet paling,” ucap Queena dengan malas.

















Halo all, selamat datang di cerita baru aku, semoga kalian bisa jadi readers yang aktif ya😭🙏

Kasih aku semangat buat nulis kelanjutannya please

RelaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang