02

9 3 0
                                    

“Aduh!” pekik Jasmine.

Karena sangat terburu-buru untuk kembali ke kelas, dan tidak melihat ke depan. Akhirnya Jasmine terjatuh akibat menabrak seorang lelaki yang diketahui bernama Noval. Lelaki tersebut mengulurkan tangannya sehingga Jasmine bisa kembali berdiri.

Jasmine kembali ke kelasnya dengan terburu-buru dan lupa mengucapkan terima kasih kepada Noval. Detak jantung Noval berdetak tak karuan ketika kedua manik matanya beradu dengan kedua manik mata Jasmine.

Noval menggelengkan kepalanya cepat, kemudian berucap, “Apaan sih gue? Kok sukanya sama anak kelas tujuh? Sinting Nov!” monolognya.

Jasmine kembali ke kelas, acara MPLS hari pertama masih berlanjut hingga pukul setengah dua belas siang. Acara terakhir adalah pesan dari guru untuk pergaulan para murid baru yang ada di sana. Tibalah jam pulang sekolah, Jasmine menyusuri lorong sekolah bersama kedua temannya siapa lagi jika bukan Clarissa dan Tami. Pandangan Jasmine terhenti kepada seorang lelaki yang tadi bertabrakan dengannya, Noval.

Melihat Noval, Jasmine teringat bahwa dia belum mengucapkan terima kasih kepada lelaki itu. Jasmine segera berlari menghampiri Noval yang sedang berdiri di dekat perpustakaan, dengan posisi punggungnya membelakangi Jasmine. Dan dengan sangat beraninya Jasmine menepuk pundak Noval, sehingga membuat lelaki itu merasa kaget, Noval membalikkan tubuhnya lalu melihat siapa yang menyentuh pundaknya.

“Kang, ini akang tadi yang bantuin aku berdiri ya? Maaf ya kang, aku lupa bilang makasih. Oh iya makasih ya kang tadi udah bantuin berdiri,” ucap Jasmine diakhiri dengan cengiran khasnya.

Noval mengernyitkan keningnya. “Hah? Cuma mau bilang itu doang?”

“Iya kang, sekali lagi makasih ya kang! Sampai ketemu besok!” Kemudian, Jasmine berlari meninggalkan Noval yang sedang mengobrol bersama temannya.

“Jasmine! Tungguin ih!” pekik Tami.

Jasmine berhenti berlari ketika dia menyadari bahwa telah sampai di depan gerbang sekolahnya, ternyata sudah ada mobil Alexa yang terparkir di sana. Pasti Alexa sudah menunggunya cukup lama, Jasmine melambaikan tangannya kepada Clarissa dan Tami yang sedang berlari ke arahnya. Keduanya nampak kesal karena Jasmine meninggalkan mereka berdua seenaknya dan membuat mereka malu.

“Ih Jasmine, lo tahu gak sih? Tadi kang Noval liatin kita terus, plis deh ya harus ditaro di mana muka kita berdua?” protes Clarissa.

Jasmine menggaruk kepalanya yang tak gatal. “Hehehe maap, lain kali gak akan gitu lagi deh. Oh iya gue pulang duluan ya, mami udah nunggu soalnya. Besok jangan lupa tungguin di gerbang, bye!”

“Jasjas! Kita belom selese ngomong ih!” teriak Tami namun tak didengarkan oleh Jasmine.

Dengan wajah yang masih begitu bersemangat, Jasmine masuk ke mobil Alexa. Wajah Noval tadi masih terbayang di kepala Jasmine, tatapannya yang datar, juga sifatnya yang cuek, membuat Jasmine merasa semakin suka. Alexa mengusap kepala Jasmine, lalu memeluk tubuh anak kesayangannya itu. Alexa tahu, pasti Jasmine sudah mulai tertarik dengan lawan jenisnya yang ada di sekolah, sehingga senyum-senyum sendiri seperti sekarang ini.

“Anak mami lagi suka sama siapa sih ini? Gak mau cerita sama mami?” tanya Alexa dengan menatap Jasmine gemas.

“Mami ah, apa si. Aku gak gitu, aku cuma seneng aja tadi langsung dapet temen baru,” bohong Jasmine. “Sama ada juga sih kaka OSIS yang ganteng hehehe,” sambungnya.

“Seganteng apa tuh? Inget ya nak, seganteng apapun dia tapi kalo dia bukan dari keluarga yang sederajat sama kita, jangan mau, oke?” nasehat Alexa.

Jasmine tersenyum lalu menganggukkan kepalanya. “Siap mami, aku gak akan pacaran dulu kok sebelum lulus SMP. Sama kayak mami.”

“Pinter, sebelum pulang temenin mami dulu ya ke kantor papi. Soalnya ada berkas papi yang ketinggalan di rumah,” pinta Alexa dan dibalas anggukan kepala oleh Jasmine.















Tbc

RelaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang