Get You the Moon

271 26 2
                                    

Galang begitu terkejut melihat orang yang berada di ruang VIP. Membuat dia terdiam karena dia tidak bisa berkata-kata lagi melihat anggota keluarganya sedang bahagia tanpa rasa kehilangan sedikitpun.

Ya, yang berada di ruang VIP adalah keluarga Atmadja, mereka sedang merayakan kehamilan Alana membuat seluruh keluarga ikut hadir. Dan tentunya bersama dengan kakek Atmadja dengan menggunakan kursi roda dan bibir menceng nya. Kakek tua itu sudah tidak bisa apa apa karena dia terkena stroke yang tidak tau kapan akan sembuh.

Kenapa mereka masih mempertahankan kakek Atmadja dan tidak jadi di masukan ke panti jompo? Karena kekayaan masih berada di tangan Atmadja belum sepenuhnya di berikan kepada anak cucunya.

"Galang? Sekarang kamu jadi pelayan?" Ucap Kirana berdiri dari duduknya.

"Seperti yang anda lihat nyonya" ucap Galang.

"Ini akibatnya melawan orang tua galang, jika saja kamu menuruti bunda dan tidak mengikuti mayang, mungkin saat ini kamu sudah menjadi seorang ceo" Kirana berkata dengan sinis kepada putranya.

"Haha.. kak eh sorry Galang maksudnya, karena sekarang saya tidak punya kembaran lagi. Jadi bagaimana hidup tanpa harta enak bukan?" Gilang berkata dengan mengejek.

"Kalau saja kamu tidak memutus menceraikan aku mungkin aku bisa membuat kamu menjadi seorang ceo Galang" Alana ikut mengejek.

"Apa yang di katakan Alana benar, kalau saja kamu tetap menikah dengan alana, mungkin kamu masih bisa menjadi anak bunda bahkan bisa menjadi CEO di group atmadja" ucap Kirana.

"Saya lebih baik hidup seperti ini dari pada hidup bersama dengan kalian, yang ternyata memiliki dua wajah"

Kakek atmadja menatap tajam ke arah Galang dia ingin mengatakan sesuatu kepada Galang Tapi bibirnya tidak bisa di gerakan.  Mungkin dia ingin mengatakan kalau dia menyesal punya cucu seperti Galang.

"Lihat, kakek kamu saja yang sedang stroke saja ingin memarahi kamu karena menyesal memiliki keluarga seperti kamu" ucap Kirana.

"Kirana sudah, dia adalah anak kamu saudara kembar dari gilang"

"Mba tidak perlu membela pria seperti dia ., Inget mba dia dan. Alan sudah mencoreng nama baik keluarga atmadja karena norma dunia"

Hmmhhhhhh..

"Lihatkan mba ayah saja setuju"

Kirana yang paham apa yang Ayah mertua katakan pun menyetujui.

"Galang ini adalah karma buat kamu karena sudah melawan orang tua,  jika saja kamu tidak bertindak gegabah mungkin hidup kamu tidak seperti ini" ucap mahesa kepada putranya.

"Ayah, hidup aku jauh lebih baik dari pada hidup di mansion kalian yang penuh tekanan" ucap Galang menjawab perkataan dari ayahnya.

"Baik dari mana? Jadi seorang pelayan restoran? Itu sangat menjijikkan, sebelum terlambat ikut bersama dengan kami pulang dan terima perjodohan maka kamu akan dapat segalanya"

"Tapi saya bersyukur kamu tidak ada maka semua kekayaan mahesa akan di berikan kepada anak tunggalnya Gilang atmadja bersama dengan istrinya Alana."

"Karena saya tidak akan menyetujui kekayaan milik keluarga saya di berikan kepada kamu bersama dengan pria jalang menjijikan seperti dia karana pria hina seperti Frenky tidak akan pernah mendapatkan apa yang dia mau" ucap Kirana.

"Kirana jaga bicara kamu dia putra kamu, walau gimana pun dia juga berhak mendapatkan setengah kekayaan mahesa atmadja" Jesi tidak terima jika keponakan harus di perlakukan seperti itu.

Jesi sebenarnya sudah jengah dengan kelakuan keluarga Atmadja, jika bukan karena mayang menyuruhnya tinggal di kediaman atmadja untuk merawat keluarganya dia sudah pergi bersama dengan mayang.

Karena bagaimana pun juga itu semua milik ibu mertuanya, karena dia tau sesuatu saat bibinya akan kembali.

Maka dari itu mayang menyuruh Jesi untuk tetap menjaga keluarganya dari kehancuran.

"Apa mendapatkan kekayaan dari mahesa atmadja? Jangan harap karena sampai kapanpun tidak akan di berikan, apa lagi dia tidak akan mempunyai keturunan dari laki laki hina hom* seperti Frenky"

"Cukup Bun, kamu boleh hina aku apa saja. Tapi jika anda hina kekasih ku aku tidak akan terima"

"Memangnya kamu akan apa hah? Kamu sekarang menjadi seorang pelayan dan tidak punya kekuasaan,  tapi jika kamu mau bersujud di kaki bunda dan keluarga bunda bunda akan memaafkan kamu dan mengizinkan kamu masuk kedalam mansion" ucap Kirana membuat Galang sakit hati, dia tidak menyangka sebegitu hina dirinya sampai bundanya sudah tidak menganggap dirinya anak.

"Maaf nyonya saya tidak pernah sudi menyentuh kaki nyonya, karena apa yang sudah kau lakukan membuat saya benci, bahkan kau saja lebih buruk dari seekor binatang"

"GALANG BERANI'NYA KAMU BERBICARA SEPERTI ITU KEPADA SAYA!!" bentak Kirana menyiramkan minumannya ke wajah Galang.

Membuat semua keluarga terkejut dengan tindakan kirana, mereka tidak menduga kalau kirana akan menyiram wajah Galang.

"Cepat minta maaf kepada saya atau saya akan buat kamu kehilangan kekasih kamu untuk selamanya"

"Jangan pernah kamu lukai kekasih ku!" Bentak galang.

"Hahah.. maka bersujud lah di kaki bunda dan kembalilah bersama dengan bunda, maka bunda akan membebaskan Kekasih kamu dari kematian yang memalukan"

"Karena bunda sangatlah menyayangi anak bunda dan bunda tidak ingin kamu menikah dengan pria hina seperti dia"

"Bagus Kirana, aku tidak salah mempercayakan kamu untuk mengurus keluarga, aku yakin Galang akan kembali. Karena Galang adalah CEO yang bisa membuat perubahan ku berjaya lagi, karena kejeniusan Galang mengurus perusahaan" batin kakek Atmadja.

"Karena saya tidak akan membiarkan cucu emas saya hidup bersama dengan pria Hom* dan hina seperti dia," ucap kakek Atmadja dalam hati, karana dia belum bisa berbicara karena bibirnya yang menceng.

"Saya tidak akan pernah kembali!!"

"Itu terserah kamu jika kamu tidak mau kembali maka kekasih kamu akan lenyap dan bunda akan menyuruh seluruh orang suruhan bunda untuk mengawasi pria hina"

"Dia punya nama, dan nama dia adalah Frenky. Jika kamu menyebut dia sebagai pria hina saya tidak akan segan segan melukaimu" ucap Galang.

Bugh

Bugh

Bugh

"Sebelum kamu melukai bunda maka aku dulu yang akan melukai kamu Galang" bentak gilang.

"Sudahlah gilang, itu pasti karena ajaran mayang, dan para Hom* itu yang mencuci otak kembar'an kamu" ucap Kirana dengan sedih. Membuat Gilang tidak tega dia lalu mendekati bundanya dan memeluk bundanya.

"Bunda tidak perlu sedih, karena nanti aku akan menghancurkan mereka yang sudah menyakiti bunda" ucap Gilang.

"Makasih sayang kamu memang selalu ada buat bunda" ucap Kirana.

"Dan ku Galang bunda kasih waktu kamu satu minggu jika kamu tidak mengambil keputusan untuk kembali maka bersiap siaplah melihat kematian kekasih kamu"

"Sampai kapanpun kamu tidak akan pernah bisa melukai Frenky"

Get You the MoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang