Get You the Moon

119 13 0
                                    

Kehamilan Frenky terdengar sampai ke telinga keluarga jacksonville, mereka yang mendengar berita itu sangat bahagia. Tapi mereka hanya bisa mendoakan frenky dari jauh, karena mereka tidak bisa datang ke Indonesia lagi, mereka masih belum bisa menerima kematian dari Michael dan alam.

"Nak, jaga kandungan kamu baik baik, ya? Kalau ada apa apa segera telpon mommy karena mommy tidak ingin terjadi sesuatu dengan mu" ucap Florida kepada putra angkatnya.

"Iya mom pasti, Frenky akan menjaga kandungan frenky dengan sebaik mungkin, apa lagi ada Galang dan nenek Ratna yang menjaga frenky"

"Lalu dimana Mayang?" Tanya Florida, karena Frenky tidak menyebut nama mayang.

"Tante mayang sudah di jemput sama nenek anggun, katanya untuk meneruskan perusahaan azhari dan perusahaan alam"

"Apa kamu tau dia pergi ke mana nak?"

"Aku ti-..." Sebelum Frenky menyelesaikan perkataannya sebuah suara memanggil dirinya.

"Mom, sudah dulu ya? Sepertinya nenek Ratna memanggil ku" ucap Frenky.

"Iya sayang, kalau gitu mommy matiin, ingat pesan mommy jaga kondisi dan kandungan kamu, jika keluarga Atmadja yang lain menyakiti mu bilang saja kepada mommy"

"Iya mom"

Mereka pun mengakhiri telpon, Frenky langsung berjalan mendekati nenek Ratna yang memanggil dirinya.

"Ada apa nenek memanggil frenky?" Tanya Frenky dengan sangat lembut.

"Begini sayang, nenek akan pergi sebentar mungkin satu minggu ,, kamu tidak apa apa kan di tinggal di mansion ini?" Tanya nenek ratna.

"Tidak apa apa nek, nenek pergi saja aku bisa kok jaga diri aku disini, lagian ada Galang yang akan menemani aku" ucap

"Sebenernya nenek tidak tega meninggalkan kamu di mansion ini, nenek takut mereka akan melakukan apa saja kepada kamu"

"Nenek tenang saja"

"Ya, sudah kalau gitu nenek pergi dulu, kalau ada apa apa beritahu kepada suami kamu atau beritahu nenek ya?"

"Iya nek"

Nenek Ratna pergi meninggalkan kediaman atmadja, dengan rasa khawatir, karena dia takut Kirana dan putra putranya akan berbuat jahat kepada mantunya itu.

Setelah kepergian nenek frenky berniat untuk pergi ke kamarnya. Namun, sebelum bener bener pergi dia di halangi oleh Kirana dan Alana dengan tampang penuh kebencian.

"Bagaimana rasanya menjadi bagian dari keluarga Atmadja?" Ucap Kirana dengan sinis.

"Bun-.."

Plakkkk...

Kirana menampar pipi Frenky dengan sangat keras, membuat Frenky tidak melanjutkan perkataannya. Karena rasa perih dan terbakar di area pipinya.

Cuihhh..

Kirana meludah di wajah frenky membuat Frenky tetap diam saja, karena dia tidak bisa melawan Kirana yang berstatus sebagai ibu dari suaminya.

"Jangan coba coba kamu memanggil saya dengan sebutan bunda, karena saya tidak akan pernah sudi menerima kamu sebagai mantu saya"

"Alana, dinda, bawa dia ke kamar mandi!!" Ucap Kirana kepada mantu dan calon mantunya.

"Baik bunda" ujar Dinda dan Alana serempak, dia langsung memegang tangan Frenky lalu membawanya pergi ke kamar mandi.

Saat mereka akan membawa ke kamar mandi Jessi datang mencegah mereka.

"Kirana apa yang akan kamu lakukan terhadap frenky??" Tanya Jessi.

"Diam kakak ipar!! Ini bukan urusan kamu"

"Ini tentu menjadi urusan aku kirana, karana kamu melakukan di kediaman atmadja, karena jika ada masalah di kediaman atmadja aku harus turun tangan" ucap Jessi.

"Oh mentang mentang ibu mertua membela kamu dan menyerahkan kunci kepemilikan, kamu sudah mulai berani ikut campur dalam keluarga mahesa?" Bentak Kirana.

"Kirana ini bukan seperti apa yang kamu pikirkan, aku melakukan ini karena aku ingin keluarga kita seperti dulu lagi tidak ada masalah"

Cuih

"Jangan berlaga sok bijak Jessi, karena keluarga kita tidak akan pernah seperti dulu lagi ,, dan sampai kapanpun tidak akan pernah kembali, camkan itu Jessi, jadi uruslah keluarga kita masing masing." Ucap Kirana.

Setelah mengatakan itu Kirana pergi dari hadapan Jessi di ikuti bersama dengan mantu dan calon mantunya.

Jessi terdiam, dia sudah tidak bisa mencegah semuanya, karana bagaimanapun juga Kirana lebih menakutkan dari pada dirinya.

"Semoga saja kamu baik baik saja nak frenky"

Byuuurrr

Byurrrrr

Kirana menyiram tubuh frenky dengan air yang sangat dingin membuat tubuh frenky menggigil, bukan hanya itu saja bahkan Dinda dan akan mencelupkan kepala Frenky ke bak mandi membuat Frenky gelagapan.

"Ini akibatnya karena sudah berani masuk kedalam mansion Atmadja"

"Oh, iya Alana, dinda apa sebaiknya kita gugurkan saja kandungnya?" Tanya Kirana.

"Itu ide yang sangat bagus bun, karena dengan begitu nanti Galang akan marah besar kepada frenky dan dia akan mengusir frenky" ucap Dinda.

"Dengan begitu aku bisa menikah dengan Galang Bun" sambung Dinda.

Hahaha...

Tawa mereka menggelegar di kamar mandi dengan melihat frenky yang sudah tidak berdaya. Frenky bisa saja melawan mereka, tapi dia sadar kalau wanita di depannya adalah ibu dari Galang.

Saat Kirana akan menginjak perut frenky pintu kamar mandi di gedor dengan sangat keras membuat Kirana dan dua antek antek Kirana kesal, dia langsung membuka pintu kamar mandi.

"Ada apa?"

"Ada tamu nyonya"

"Tamu?"

"Iya nyonya, katanya dia sahabat dari tuan alam dan dia datang ke sini ingin bertemu dengan tuan Frenky, jika sampai dia tidak bertemu dengan tuan frenky maka Nyonya besar bersama dengan tuan Galang akan melakukan sesuatu kepada kalian"

Mendengar perkataan dari pelayan membuat Kirana dan kedua antek anteknya kalang kabut mereka pun segera membawa Frenky ke kamarnya dan meminta pelayan untuk menggantikan baju dan mendandani frenky dengan sebaik mungkin.

Sementara di balik tembok seorang wanita bernafas lega, karena masih bisa menyelamatkan Frenky dari amukan tiga wanita jahat itu.

"Syukurlah aku masih bisa menyelamatkan frenky tepat waktu jika tidak, pasti frenky akan kehilangan anaknya" gumam wanita yang tidak lain adalah Jessi.

Dia lalu pergi dari situ dan berjalan ke arah dapur menghampiri pelayan yang sudah membantu dirinya.

"Bi, terima kasih ya, sudah mau membantu saya" ucap Jessi.

"Iya nyonya, nyonya tidak perlu berterima kasih karena aku senang kok bisa bantu nyonya dan bisa bantu tuan frenky dari kejahatan nyonya Kirana berserta mantunya itu"

"Kalau gitu aku pergi dulu bi, aku ingin menemui sahabat dari alam"

"Iya nyonya"

Jessi berjalan ke ruang tamu menemui sahabat dari alam, dia tidak tau mereka siapa, tapi dia pernah melihat saat bersama dengan keluarga Jacksonville.

"Selamat datang di kediaman keluarga atmadja" ucal Jessi setelah berada di ruang tamu menyambut kedatangan kedua wanita muda yang masih sangat cantik.

"Bibi dimana Frenky? Kami sudah menunggu dia terlalu lama" ucap wanita itu dengan cemberut.

"Sabarlah nanti dia juga datang, ngomong ngomong kalian ingin minum apa? Biar bibi buatkan"

"Kami tidak ingin minum apa apa bi" ucap wanita itu dengan sopan, dia datang memenuhi undangan dari pembantu nyonya mayang, untuk segera datang ke kediaman atmadja.

"Fiola, Jesicca kalian disini?"

Get You the MoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang