5. Innocent But Dangerous

44 11 37
                                    


Kalau ditanya, siapakah orang paling bahagia menunggu kedatangan Winter? Tentu jawabnya adalah Lee Donghun. Ia rela tidak pergi ke kantornya hari ini demi menyambut kembali gadis itu. Padahal Winter pergi hanya semalaman.

Lihatlah, senyumnya melebar ketika melihat gadis itu baru saja menginjakan kakinya ke rumah ini.
Rindunya sudah berasa seperti ditinggal berbulan - bulan.

" Akhirnya kau pulang juga. Ya Tuhan, aku mengkhawatirkanmu. "

Winter terpaksa membalas dengan senyuman pula. Padahal hatinya mengejek. Kau terlalu lebay, Donghun. Baru satu malam aku tinggalkan, sudah terlihat tolol seperti ini. Bagaimana kalau sepuluh tahun seperti kau menghilang dariku?

" Kau begitu bersemangat menyambutku. Tidak takut dimarahi Nona Seulgi? " Pancing Winter sekaligus penasaran dimana wanita bajingan itu berada.

" Tenang saja. Ia sedang tidak ada di rumah. "
Kemudian Donghun mendekati dan mengalungkan pemberiannya yang sempat Winter kembalikan waktu itu. " Pakailah kalung ini. Karena hanya kau yang pantas memakainya. "

Tak disangka pria ini bersikeras ingin Winter memakainya. Menurut Winter tidak masalah ia memakai kalung pemberian Donghun. Tapi kenapa harus si pemberinya langsung yang memakaikannya sekarang. Winter belum siap dikarenakan ada sesuatu pada dirinya saat ini.

" Winter, kenapa dengan lehermu? "

Akhirnya pertanyaan yang ditakutkan Winter terucap juga.
Bagaimana tidak. Winter sudah menutupi sebisa mungkin lehernya yang penuh dengan kissmark dari si pengacara Park-atas kejadian tadi malam masih terlihat jelas dileher mulusnya.
Sial. Aku harus jawab apa?

" Ooh, ini. Hanya alergi biasa. Tadi malam aku dan keluargaku sedang menikmati seafood. Aku lupa kalau kulitku sensitif dan tidak sengaja menggaruknya hingga iritasi. "

Beruntung Donghun terbutakan oleh kebodohannya yang selalu percaya omongan gadis ini, hingga ia tidak curiga sama sekali. Padahal jelas - jelas suara Winter terdengar bergetar dan gugup. Anak kecil juga tahu gelagat Winter sedang berbohong.

" Perlukah aku obati? Pasti perih sekali. "

Dasar pria bodoh! Tidak usah membuatku semakin berdosa banyak berbohong. Diam saja bisa tidak?

Tentu ditolak Winter. Gadis ini langsung meminta dirinya untuk istirahat dulu di kamarnya.

" Maaf, aku masih ngantuk gara - gara tadi malam kurang tidur menjaga sepupuku yang sakit. Terima kasih untuk kalungnya. "

Donghun mengangguk tanpa berucap apa - apa. Sukurlah. Winter bisa lega.

                                     *****

Nyonya Irene baru saja diberi obat rutin oleh perawat khususnya. Seperti yang diketahui, obat rutin dari si perawat cantik bernama Winter itu bukanlah vitamin ataupun penyembuh untuk wanita pembunuh kakaknya, melainkan sesuatu tentunya hanya Winter yang tahu, apa kandungan yang terdapat pada obat - obatan tersebut.
Yang jelas, sehabis mengkonsumsi obat - obatan itu, Nyonya Irene mengalami delusi, dimana kerap kali ia merasa ada suara maupun sosok yang menghantuinya.
Contohnya saja seperti saat ini. Ia mendengar ada suara seorang gadis menangis, kemudian menyebut namanya untuk meminta tebusan nyawa.
Tapi jujur saja, saat ini suara itu bukanlah khayalan dia semata, melainkan memang Winter yang sengaja diam - diam membunyikan lewat ponselnya.

Suara itu sengaja ia buat menggunakan aplikasi pengubah suara, sehingga mirip dengan suara Jisoo. Kemudian ia rekam dan putar ulang setiap ada kesempatan berduaan dengan Nyonya-nya.
Tujuannya tentu saja agar si wanita jahat ini kembali teringat dengan perlakuan kejamnya terhadap Jisoo dan ayahnya sepuluh tahun yang lalu.
Ditambah setelah mengkonsumsi obat halusinasi Nyonya Irene merasa arwah Jisoo kembali menuntut balas.

INNOCENT KILLER | Winter AESPA ft. A.C.E (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang