05

82 16 4
                                    







━━━ Library (2)






SESAMPAINYA mereka di kantin, [Name] hanya memandang malas ke arah Zin yang sedari tadi mengajak Mijin untuk berbicara bareng

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

SESAMPAINYA mereka di kantin, [Name] hanya memandang malas ke arah Zin yang sedari tadi mengajak Mijin untuk berbicara bareng.

Dih buat apa coba aku ke sini kalau ujung-ujungnya bakal jadi nyamuk. Mana sedari tadi Zin juga menatap ke arahku pula, pasti dia mau pamer tuh ck, ucap gadis itu dalam batin. Ya ... jujur saja ia cukup gerah melihat kedua insan itu yang sibuk dengan dunia mereka.

Jengah melihat keduanya, gadis itu pun mengalihkan pandangannya ke sekeliling. Berharap kalau ada sesuatu yang menarik untuk dilihatnya.

Namun, bukannya membuat moodnya membaik, malah semakin buruk. Bagaimana tidak? Di sana ia melihat banyak sekali orang yang sedang bermesraan dengan pasangannya, gimana moodnya membaik coba kalau ia disuguhkan sama hal begituan?

Bukan itu saja sih, sebenarnya ada lagi yang mengalihkan perhatian gadis itu, dan membuatnya menatap ke satu titik. Di sana ia melihat seorang pria dan juga wanita, yah mungkin itu bukanlah sesuatu yang spesial bagi kalian. Hanya saja [Name] merasa bahwa wajah mereka itu cukup familier di ingatannya.

Baru saja ia flashback ke ingatannya, kini akhirnya [Name] tahu siapakah kedua insan itu. Sebenarnya ia lupa nama mereka siapa, yang ia ingat sih ini preman yang mau bertengkar dengan Hyungseok dan juga Zin kemarin malam?

Kenapa ia bisa menyimpulkan kemarin malam? Yah karena firasatnya lah, apalagi kan kemarin malam, dia sempat ketemu sama Vasko dan Bumjae yang di depannya ada game tinju gitu? Makanya ia simpulkan bahwa mungkin sebelum ia datang, sudah ada Hyungseok kecil di sana.

Lagi pula kebetulan saat ini dia ingat sama alurnya, so yeah, itulah mengapa dia sangat yakin akan hal itu.

Oh, ternyata NPC, pantas saja wajah mereka yang terlihat jelek dibanding sama yang lain. Nah sudahlah jelek, attitudenya pun juga jelek. Yah apa peduliku soal mereka, lagi pula kalau mereka ganggu, tinggal hajar saja, ucap gadis itu dalam hati, seraya mengabaikan kehadiran kedua orang tersebut.

Kata [Name] ngapain urusin mereka? Yang ada malah membuang energi, lebih baik fokus urus diri sendiri dulu, daripada mengurusi orang lain sedangkan diri sendiri saja belum bisa diurus dengan baik.

Ah iya ... kalau tidak salah, nanti Zin akan ketemu sama ibunya Hyungseok, ‘kan, ya? Dan dia juga membantu ibu itu yang sedang menanyakan jalan menuju ke tempat tinggal Hyungseok, pikir [Name] sembari mengingat ulang alur ceritanya.

Bahaya juga sih kalau ia sampai lupa, nanti bagaimana kabarnya kalau lupa sama alurnya, terus tidak sengaja bertemu sama Yoojin? Ketika memikirkannya, itu membuat sang gadis bergidik ngeri. Ia tentu sangat-sangat tidak ingin bertemu dengan pemuda berkacamata itu.

𝐋𝐄𝐀𝐕𝐄 𝐌𝐄 𝐀𝐋𝐎𝐍𝐄! | lookism seriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang