02

121 20 2
                                    







━━━ a small fight






SUARA ketukan jari di atas meja terdengar di indra pendengaran [Name] meski samar-samar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

SUARA ketukan jari di atas meja terdengar di indra pendengaran [Name] meski samar-samar. Gadis itu terdiam sembari memperhatikan keadaan di kelas dengan ekspresi bosan yang tertera jelas di wajahnya.

Merebahkan kepalanya di atas meja, terkadang juga ia memainkan ujung rambutnya dengan perasaan suntuk.

Ugh sumpah aku butuh seseorang buat di ajak ngobrol bareng, tapi masalahnya aku gak terbiasa memulai pembicaraan lebih dulu! [Name] berucap dalam batin.

Mengangkat kepalanya, gadis itu menopang dagu menggunakan kedua tangannya, dengan aura suram yang masih ada di sekitar sang gadis.

Melirik ke arah samping kirinya, terdapat sosok pemuda bersurai pirang—dengan poni yang menutupi wajahnya itu—yang menjadi teman sebangkunya. Hong Jae Yeol atau yang kerap dipanggil sebagai Jay, adalah nama dari sosok pemuda tersebut.

Di saat [Name] menatap pemuda itu, terdapat rasa tertarik untuk berbicara dengan pemuda yang memiliki surai pirang tersebut, namun pemikiran itu segera ditepis oleh sang gadis dengan cepat.

Tidak ... ide buruk jika mengajaknya berbicara untuk saat ini. Lagi pula, aku ragu apa bisa memahami bahasa kalbunya itu, terlebih lagi aku juga belum mengetahui apakah Jay dekat dengan [Name] yang ada di dunia ini apa tidak.

Gadis itu kembali menolehkan pandangannya ke depan lagi setelah ia berpikir sejenak. Sedangkan sang empu yang baru saja ditatap olehnya hanya bisa diam, well sebenarnya dia memang selalu diam sih, bahkan karenanya orang-orang mengira dia bisu.

Mengabaikan suara berisik dari kelompok Zin, [Name] memilih untuk memainkan pulpen miliknya yang ada di atas meja. Meski begitu, tetap saja suara dari Zin dan juga antek-anteknya tetap kedengaran di indra pendengarannya.

Sesaat perhatian sang gadis teralihkan dengan suara pintu yang bergerak, membuatnya menoleh ke arah pintu yang terbuka itu, dengan sosok pemuda bersurai hitam di samping pintu tersebut.

Alis [Name] terangkat sejenak ketika melihat kehadiran Hyungseok, sedetik kemudian ingatan tentang alur Lookism pun mulai muncul, membuatnya jadi tahu apa yang akan terjadi selanjutnya.

Seulas senyum timbul di wajah ayu sang dara, ia tidak sabar ‘tuk melihat pertengkaran antara Zin dengan Hyungseok.

Khekhekhe akhirnya aku dapat tontonan menarik, ucap [Name] dalam batin.

Eh tapi sehabis ini mereka bakal membicarakan sesuatu yang agak-agak perlu di sensor ... hmm, tapi bisa saja kan aku tinggal pura-pura tak mendengarkan pembicaraan mereka itu?

Tepat sehabis ia melamun, [Name] tidak sengaja mendengar pembicaraan yang dilakukan oleh Zin beserta teman-temannya itu, karena sudah tau isi pembicaraannya, ia pun memilih untuk tidak mendengarkannya lebih lanjut.

𝐋𝐄𝐀𝐕𝐄 𝐌𝐄 𝐀𝐋𝐎𝐍𝐄! | lookism seriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang