3. Fenala

61 12 2
                                    

FENALA

💐💐💐

"Anjir!! Baku hantam sama siapa lo Fen!?"

Fena mendengus mendengar pertanyaan sarkas Luna. Dia yang baru saja turun dari motornya langsung memasang wajah kesal melihat Luna sudah menghadangnya.

"Kok idung lo ungu begitu?" Luna masih keheranan melihat pangkal hidung Fena yang memar kebiruan. Perasaan kemarin masih baik-baik saja.

"Nggak usah banyak nanya deh Lun!" ketus Fena yang masih teringat kejadian kemarin. Dia masih sangat malu karena berita 'anak kelas sebelas kesurupan' sudah menyebar ke seluruh kelas. Bahkan kemarin sempat jadi trending topik di akun instagram sekolah, walaupun langsung di take down oleh admin.

Fena berniat ingin bolos sekolah hari ini. Namun mengingat dia akan kehilangan kesempatan untuk melihat kak crush, diapun mengesampingkan perasaan malunya.

"Ih ya ampun Fen, lo masih ngambek??" tanya Luna dengan wajah memelas. "Maafin dong Fen. Kan gue juga nggak tau bakal se-heboh itu. Lagian juga lo serem banget kemaren kaya orang kesurupan beneran," lanjut Luna yang memohon minta maaf namun masih ditambah bumbu-bumbu menyalahkan Fena.

Fena tak menggubris rengekan Luna. Ia melangkahkan kakinya menuju kelas 11D sambil menutup hidungnya dengan tangan. Sementara Luna terus membuntutinya masih dengan rengekan meminta maaf.

"Maafin dong Fen. Kau laaahh sahabat terbaik aku."

Fena tak memperdulikan celotehan Luna yang semakin ngelantur untuk membujuknya. Dia terus berjalan melewati koridor dan menaiki tangga  hingga sampai ke kelasnya.

"Loh Fena? Lo kesurupan lagi?" pertanyaan itu terlontar dari ketua kelas 11D sedetik setelah Fena melangkah memasuki kelasnya.

"Eng-enggak." jawab Fena terbata dengan wajah memerah malu. Padahal dia berharap kejadian kemarin tidak akan di bahas lagi.

'Kalo begini mah bakal dibahas terus sampe anak cucu gue sekolah disini.' -batin Fena.

"Kirain lo kesurupan lagi dirumah. Trus kenapa tuh hidung lo?" tanya Yuda sambil melangkah mendekati Fena.

"Nggak papa kok Yud, cuma nabrak pintu," jawab Fena asal. Namun tak berhenti disitu, Yuda malah mendekatkan wajahnya untuk melihat hidung Fena lebih dekat. Reflek Fena memundurkan dirinya.

"Yakin nggak papa? Keliatannya parah," kata Yuda lagi.

"Nggak papa kok."

Yuda manggut-manggut mendengar jawaban Fena. "Jangan keseringan ngalamun Fen, yang kemarin ngerasukin kamu itu energinya negatif banget. Bisa jadi dia masih nempelin kamu sampe rumah, makanya kamu kejedot pintu sampe luka gitu." jelas Yuda dengan wajah serius.

"Iya Yud," jawab Fena canggung lalu meninggalkan Yuda menuju bangkunya.

'Nyenyenye. Dibilang gue nggak kesurupan kok ngeyel. Sok tau lagi!! Lo kali kerasukan sundel bolong!!' -cibir Fena dalam hati. Yuda si ketua kelas hitam manis itu memang terkenal mendalami ilmu-ilmu yang tidak diajarkan di sekolah, contohnya ilmu mengusir setan. Fena yang tadinya percaya-percaya saja kini jadi skeptis saat menjadi saksi bahwa apa yang di katakan Yuda ngawur total dan terkesan sok tau.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 31 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

POSESIF JETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang