PART 02. RUMAH

8 3 0
                                    

9.42 PM
31 MEI 2024.

LILY KEMBALI LAGI AHAY ..♥︎

ADA YANG KANGEN ..? :)

KALIAN APA KABAR?

ADA YANG KANGEN MAS RADEN?

KALIAN MAU MAS RADEN BALIK KAPAN NIH?

VOTE DAN COMMENT SEBAGAI JAWABAN

SPAM EMOJI KURA-KURA BEB🐢

SELAMAT MENANTI MBA TAHU MASAK🤍

LET'S READING ..!

■ HAPPY READING ■

PART 02. RUMAH

Rumah bisa saja berbentuk bangunan dan manusia. Karena pada dasarnya, rumah itu terbentuk untuk menerima lebih dan kurangnya diri yang ada.” — Raden Wiryasentana.

***

       RUMAH, bangunan yang terbuat dari bahan-bahan pembangun yang kokoh. Memiliki pelengkap dan tahan akan sesuatu, meskipun pada suatu saat nanti, bencana datang dan merusak tembok maupun bagian-bagian rumah yang ada. Gempa, angin kencang, pohon yang jatuh tumbang, tanah longsor, banjir dan segala bencana alam lainnya—mampu merobohkan bangunan.

Bencana memiliki dua potensi: menjadi korban jiwa atau selamat dari bencana.

Akan tetapi, sejauh perihal tentang rumah. Bangunan tersebut merupakan sebuah perandaian atau perumpamaan. Rumah tidak selamanya berbentuk bangunan, memanglah benar.

Rumah bisa diibaratkan sebagai perkumpulan manusia. Tidak ada bahan pelengkap, maka rumah tidak akan terbangun sempurna. Rumah adalah tempat berpulang setelah Tuhan yang Maha Esa, tempat dimana manusia gencar mencari-cari rumah mereka. Rumah yang akan menampung beban, melindunginya dari ketakutan dan membantunya untuk menjadi kuat, bersama.

Seperti halnya dengan bangunan cukup indah dan rapi, Rumah Alxavior. Rumah yang telah dihuni cukup lama oleh anak-anak anggota geng motor tersebut.

Alxavior adalah rumah yang menerima, merekrut dan membawa anggotanya untuk menjadi lebih kuat setelah menghadapi takdir hidup pemberian Tuhan.

Alxavior adalah perkumpulan anak-anak yang cukup sebagian besar mengalami masalah keluarga. Seperti: anak yang ditinggalkan, anak yang dibuang, keluarga yang hancur akan permasalahan, keluarga berpencar tidak jelas dan masih ada banyak masalah lain.

Namun, mereka tetap saling merangkul. Menguatkan satu sama lain, dengan harapan: meskipun suatu hari nanti tidak menjadi baik, maka ubah orang lain menjadi lebih baik dan bahagia.

Siang menjelang sore hari ini, ada sekitar 15 anggota yang berjalan kesana kemari di beberapa ruangan. Mereka ada yang membawa minuman, makanan, bermain game dan bersenda gurau bersama.

Satu sisi di bagian dapur, terdapat tiga cowok berkaus merah, hitam tanpa lengan dan biru tua. Mereka tengah sibuk membuat makanan, sesekali merusuh dan bercerita layaknya ibu-ibu yang tengah memasak di acara pernikahan tetangga.

“Ini mie nya mau langsung di kasih telur apa ada yang dipisah, pret?” tanya cowok berkaus merah yang memegang empat telur ayam di kedua tangannya.

     Danu Ariansyah, Inti Alxavior sebagai sekretaris.

Danu meletakkan empat telur tersebut ke atas meja dekat kompor. Berkacak pinggang menatap kedua sahabatnya yang sibuk memotong sayur sawi dan beberapa cabai.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 10 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

RANESHA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang