1.🍽

598 36 0
                                    

Tepat pukul 17.30 jeno sampai didepan restoran yang sudah lokasi yang bubunya berikan.

Jeno memasuki restoran dan berjalan masuk kedalam ruang VVIP, yang telah dipesan oleh sahabat babanya. Saat telah sampai di depan pintu, jeno melihat ada perempuan yang sedang kebingungan mencari nomor ruangan.

Jeno menghampirinya dan bertanya, "apa perlu bantuan? " Tawar jeno.

Perempuan itu menoleh dan berkata"boleh, tolong carikan ruangan nomor 6 sedari tadi aku mengelilinginya tapi tidak menemukan juga"ucap sang perempuan tersebut.

"Oh, kebetulan saya juga akan memasuki ruangan nomor tersebut, mau bersama?" Tanya jeno.

"Boleh" Jawabnya dan berjalan di samping jeno.

Kedua keluarga yang sedang menunggu sambil mengobrol pun menoleh saat pintu ruangan dibuka oleh perempuan tadi.

"Nana, ya ampun kamu makin cantik ya, astaga! " Pekik taeyong saat melihat na jaemin membuka pintu tersebut.

"Bubu, nana kangen bangett" Girang nana sambil berlari memeluk tubuh taeyong.

Mereka berpelukan cukup lama, sampai akhirnya winwin, memisahkan keduanya.

"Mbak, anak aku itu loh" Ucap winwin.

"Hehe, iya maafin ya win, aku tuh kangen banget sama nana, salah kamu misahin kita, malah bawa nana sekolah ke Jepang"ucap taeyong.

" Mau gimana mbak, perusahaan cabang lagi ada masalah terpaksa kami harus pindah"jawab winwin.

"Gak papa lah, kan sekarang udah ketemu"

"Yaudah, ini mau kapan dimulai" Ucap yuta menengah.

"Sekarang aja, kasian jeno bengong dari tadi" Ucap jaehyun.

"Eh iya anak bubu, hampir lupa punya anak" Ucap taeyong.

"Jahat banget bu" Gumam jeno.

Akhirnya mereka semua duduk di kursi masing-masing yang sudah disediakan, mereka memulai acara dengan makan malam bersama terlebih dahulu. Setelahnya mereka akan membahas masalah perjodohan anak mereka.

Selesai dengan acara makan malam bersama, kini mereja mulai membicarakan perihal perjodohan putra putri mereka.

"Jeno, kamu setuju kalau ayah jodohin dengan putri tunggal ayah" Ucap yuta kepada jeno.

"Jeno setuju yah, kalau ini memang pilihan bubu dan baba yang paling baik jeno menerima" Jawab jeno.

"Oke, karena jeno setuju sekarang ayah tanya kepada putri ayah, apa nana setuju? " Tanya yuta kepada putrinya.

"Nana setuju yah" Ucap nana tanpa basa basi.

"Oke karena sudah setuju mari kita bicarakan tentang pernikahan mereka" Usul jaehyun.

"Lebih baik minggu depan, agar tidak terlalu lama dan tidak menunda-nunda" Ucap winwin.

"Aku setuju, dari pada menunggu lama lebih baik minggu depan kalian menikah" Ucap taeyong.

"Besok kalian luangkan waktu untuk mencari cincin pernikahan dan setelahnya pergi ke butik mae untuk mencari gaun dan tuxedo pernikahan" Ucap winwin.

"Masalah gedung pernikahan itu akan ayah dan baba urus, kalian urus saja kebutuhan untuk diri kalian sendiri" Ujar yuta.

"Baik ayah" Jawab keduanya bersamaan.

Jeno yang kaget menoleh ke samping dimana terdapat nana yang juga melihat wajah jeno. Setelah beberapa menit saling pandang nana memutuskan kontak mata dan langsung tersenyum menatap kedua orang tuanya yang sedari tadi melihatnya.

"Astaga!! Ternyata jeno sangat tampan" Batin nana.

"Kenapa ini, aku tidak pernah merasakanya" Batin jeno.

"Kalian lucu sekali, apa mungkin kalian telah berjodoh" Pekik taeyong.

Keduanya tersenyum canggung dan melakukan kesibukan sendiri, "nana kamu sudah punya kontak jeno belum, minta lah sebagai perkenalan" Bisik bunda winwin ke telinga nana.

"Tapi nana malu bun... " Ucap nana lirih.

"Gak usah malu-malu biasanya aja malu-maluin" Jawab bunda winwin lirih.

"Bunda!! " Teriak nana kecil.

Winwin hanya tersenyum jahil melihat putrinya kesal, sangat menggemaskan bisa-bisanya segera akan menikah.

Karena waktu sudah malam mereka memutuskan untuk pulang, berbeda dengan jeno dan nana yang diperintahkan untuk pergi berkencan, siapa lagi kalau bukan wanita pertama dihati mereka.

"Oh ayolah, aku sangat canggung di dekat jeno, biasanya aku akan biasa saja dengan siapapun" Batin nana.

"Ingin pergi kemana? " Tanya jeno memecahkan keheningan.

Omong-omong mereka telah didalam mobil dan sedang ada di perjalanan.

"Bagaimana jika ke bioskop, aku ingin melihat film dilan 1983,bagaimana? " Jawab nana.

"Boleh, kita menuju mall"

"Eumm, kamu setuju? " Tanya nana ragu.

"Tentu, kebetulan aku ingin menonton, cuman gak ada waktu" Jawab jeno.

"Baiklah, ayoo!! "

Jeno tersenyum melihat tingkah nana "menggemaskan sekali" Batin jeno

Didalam perjalanan nana memainkan ponselnya dan mennyetel lagu kesukaanya yaitu espresso penyanyi Sabrina carpenter, itu lagu kesukaanya akhir-akhir ini.

"Kita sampai" Ucap jeno sambil keluar dan memutari mobil membuka pintu penumpang.

"Terimakasih" Ucap nana sambil tersenyum manis.

Jeno mengulurkan lengan berniat untuk menggandeng tangan nana, dan nana menerima dengan sedang hati mereka berjalan beriringan sambil memasuki mall dan mencari dimana letak bioskop.

"Kita beli tiket lalu membeli cemilan" Ucap jeno.

"Bagaimana jika aku yang membeli camilan dan kamu yang membeli tiket" Usul nana.

"Baiklah pakai, kartuku" Ucap jeno sambil menyodorkan kartu hitam kepada nana.

Nana menerima dan langsung membeli camilan untuk menemani menonton.

Selesai membeli camilan nana menunggu jeno tak jauh dari mereka berpisah tadi. Tak lama jeno datang menghampiri nana.

"Maaf lama, tadi mengantri panjang" Ucap jeno.

"Tak apa aku juga baru sampai bagaimana?  ayo kita masuk terlebih dahulu" Ucap nana.

"Ayo kita masuk"

5 menit mereka menunggu sinema mulai jeno dan nana bercerita kecil, itung-itung pendekatan lah ya.

Akhirnya sinemanya mulai dan nana melihat dengan serius.


















TBC
Gimana - gimana bagus gak aku usahain up terus soalnya bentar lagi libur wkwk jadi ada waktu buat nulis tapi klo mood. Vote komen gays

They have been destined || NOMIN GSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang