03. source of life.
Rajendra sampai di depan gedung tinggi setelah memarkirkan motornya, ia berjalan masuk kedalam gedung tersebut menjemput wanita yang sangat ia sayang.
Pandang mata Rajendra menangkap seorang wanita yang berjalan keluar dari lift dengan membawa tas dan juga sebuah berkas ditangan kanannya, dengan cepat Rajendra berlari kecil menghampiri wanita tersebut.
Memeluk erat tubuh wanita yang lebih pendek darinya, "Mama udah berusaha keras hari ini," bisik Jaden pelan lalu melepaskan pelukannya dan tersenyum memperlihatkan giginya.
Wanita yang ia peluk dan memanggilnya dengan sebutan Mama adalah Daisy Baratheon seorang pekerja kantoran yang berusia 40 tahun ini.
"Ini berat," kata Jaden mengambil alih tas yang dipegang Daisy dan hanya menyisakan sebuah berkas.
Daisy melihat penampilan Anaknya dari atas hingga bawah, "kamu balapan lagi?" ujar Daisy menatap tajam Jaden,
"Tenang aja, anak mama yang ganteng ini menang kok," jawab Jaden dengan tersenyum.
Daisy menghela nafas setelah mendengarkan jawaban anaknya, lalu menggelengkan kepalanya dan tersenyum kecil sembari memukul bahu sang Anak.
"Kamu ini, awas ya kalo anak mama sampe lecet," seru Daisy menunjuk Rajendra dan terkekeh.
"Aku bakal menjaga wajah ganteng ku ini baik baik Ma," kata Jaden dengan sedikit bergaya, ia merangkul bahu sang Mama dan berjalan bersamaan keluar dari gedung menuju ke tempat parkiran.
"Jang Jang! helm baru buat Mama!" pekik Jaden berpose seperti model yang sedang menunjukan barang yang di promosikan.
"Wah! spesial buat Mama nih?" tanya Daisy. Rajendra menganggukkan kepalanya dengan cepat, helm berwarna biru yang merupakan warna kesukaan sang Mama.
"Jaden beli di online, tadi sore baru datang," katanya.
"Cantik! Desain sendiri?" tunjuk Daisy ke stiker kecil yang ditempatkan di sekitar helm.
"Itu kerjaan si Rea, tadi sore mampir ke rumah," jawab Rajendra sembari memakai helm nya lalu membuka kaca helmnya.
"oh iya? ngomong-ngomong Mama udah lama gak ketemu Reana," ucap Daisy mengikuti Rajendra yang sudah memakai helmnya.
"Nanti Jaden suruh Rea ke rumah lagi pas ada Mama ya," katanya yang sudah duduk diatas motornya.
Rajendra membuka footstep dikedua sisi agar Mama nya lebih mudah untuk naik, "let's go, abis itu makan," lanjut Rajendra mengulurkan tangannya untuk menahan saat Daisy naik motor miliknya.
Setelah di rasa Daisy sudah naik dan nyaman dengan duduknya, Rajendra menghidupkan mesin motornya, "pegangan nyonya," titah Rajendra menengok ke belakang.
Daisy tersenyum dengan senang hati merangkul pinggang sang Anak, dan menyenderkan kepalanya di punggung hangat Rajendra dan memejamkan matanya menikmati hembusan angin malam.
Ini sangat nyaman, rasa lelah, penat, letih nya seketika menghilang, ternyata benar ya secapek apapun orang tua jika anaknya bersikap manis seperti ini, rasanya semua beban hilang begitu saja.
***
Butuh waktu 30 menit dari kantor Daisy menuju rumah, Rajendra mematikan mesin motornya, dan menarik standarnya turun.
"Makan, makan," ujar Rajendra dengan semangat dan menengok ke belakang menatap Mamanya sambil menaikan salah satu alisnya.
"Iya, mau makan apa? hari ini Mama masakin," kata Daisy melihat anaknya yang sangat senang mendengar ucapannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Problematic Life [Slow Update]
Ficção Adolescente⚠️Bijaklah dalam memilih bacaan. Rajendra pria yang duduk dibangku akhir SMA sekaligus ketua dari geng motor yang terkenal di kawasannya, dan itu semua berubah ketika dia kehilangan sesuatu yang berharga. Berita mengejutkan membuat dirinya terjerumu...