05. hari ini.
Rajendra memberikan helm berwarna biru ke Joanna, Joanna melihat warna helm dan juga stiker kecil kecil di sekitar helm lalu menerimanya, "So sweet juga lo orangnya," ucap Joanna memakai helmnya.
"Punya nyokap gua itu," kata Rajendra memakai helmnya juga, lalu men-starter motornya.
"Cukup lucu," gumam Joanna kemudian naik keatas motor dan memegang pinggang jaket Rajendra.
Dirasa Joanna sudah siap dan berpegangan padanya, ia pun menginjak gigi lalu tancap gas pergi keluar dari sekolah, diperjalanan keduanya saling diam hanya menikmati angin dan suara kendaraan yang berlalu lalang.
"Bisa mampir bentar gak?" ujar Joanna yang tiba tiba membuka mulutnya, Rajendra memelankan motornya agar suara Joanna terdengar.
"Mau ngapain?" tanya Rajendra.
"Itu tadi, mau beli itu," kata Joanna, Rajendra pun menghentikan dan meminggirkan motornya, membuka kaca helmnya lalu menoleh ke arah Joanna.
"Beli apa?" tanya Rajendra menatapnya.
Joanna menunjuk kebelakang, "itu dari kemarin gua pengen itu!" ucapnya dengan menatap balik Rajendra yang pandangannya mengikuti arah tunjuk Joanna.
"Tunggu sini, gua beliin," kata Rajendra turun dari motornya dan berlari mendekati sebuah gerobak kecil di pinggir jalan.
Joanna menatap punggung Rajendra yang semakin menjauh, pandangannya tak lepas dari arah dimana Rajendra berlari, tak lama Rajendra kembali dengan menenteng dua plastik kresek berwarna putih kecil.
"Gua beliin 4 biar lo makin manis," ucap Rajendra memberikan kedua kantong kreseknya.
Joanna menerimanya dan tersenyum mendengar ucapan Rajendra, "bisa aja, mau gak?" kata Joanna sembari membuka salah satu kreseknya dan mengambil 1 bungkus untuk di buka.
"buat lo aja," balas Rajendra kembali menaiki motornya.
Joanna mengangguk kecil sembari membuka 1 untuk dimakan sekarang, "Pegangan, jangan asik makan," lanjut Rajendra melirik ke arah spionnya dan melihat Joanna asik memakan Rambut nenek.
Mendengar hal itu, Joanna mengulurkan salah satu tangannya dan berpegangan di jaket milik Rajendra, sedangkan tangan satunya memegang Rambut nenek yang sudah dibuka bungkusnya.
Mereka melanjutkan perjalanannya yang sempat tertunda, dan mengantarkan Joanna dengan selamat kerumahnya.
**
Pria itu berdecak sebal dan mengerutkan keningnya kesal karena dering handphone terus berdering yang membuat tidurnya terganggu, ia mengambil handphonenya dengan kasar lalu mengangkat telepon tersebut.
"Ah gila! Gua lagi tidur!" Ketus Pria itu, Rajendra.
Dari seberang telepon itu Rajendra malah mendapatkan suara cekikikan senang yang membuatnya semakin kesal dan langsung memutuskan sambungannya.
Tak lama handphonenya kembali berbunyi dan Rajendra mengangkatnya, "Ngomong anjing ngomong!" Hardik Rajendra
"Guk guk"
"Oke!" Tekan Rajendra yang akan mematikan sambungan teleponnya namun tidak jadi karena pekikan dari seberang teleponnya dan entah kenapa terdengar dari luar kamarnya.
"JANGAN!"
Rajendra mematikan teleponnya, "Masuk!" Ucapnya dengan sedikit membesarkan suaranya.
Cewek dengan rambut pendek yang mulutnya terlihat sedang mengunyah permen karet masuk ke dalam kamar dengan kasar membuat Rajendra menatap tajam kearahnya, "Kenapa? mau minjem duit?" tanya Rajendra melihat Rea.
KAMU SEDANG MEMBACA
Problematic Life [Slow Update]
Novela Juvenil⚠️Bijaklah dalam memilih bacaan. Rajendra pria yang duduk dibangku akhir SMA sekaligus ketua dari geng motor yang terkenal di kawasannya, dan itu semua berubah ketika dia kehilangan sesuatu yang berharga. Berita mengejutkan membuat dirinya terjerumu...